19 Mei 2012
Browse » Home »
abu hurairah
» Persoalan melihat Allah
Persoalan melihat Allah
Diposting oleh
cerdas alquran | Pada 18.42
Berdasarkan riwayat Abu Hurairah, umat Islam memperli¬hatkan kepercayaan mereka yang menyokong kemungkinan melihat Allah di dunia dan di akhirat. Mengenai melihat Allah di alam akhirat pada Hari Qiyamat, mereka semuanya mengakuinya, tetapi kebanyakan dari mereka tidak percaya kepada hakikat dapat melihat Allah di alam dunia ini. Mereka juga percaya bahwa hanya orang-orang yang beriman, lelaki dan wanita dapat melihat Allah pada Hari Qiyamat, manakala orang-orang kafir, lelaki dan wanita tidak akan dapat melihat Allah.
Sekarang, orang-orang yang menyifatkan kewujudan jasad Allah percaya bahwa mereka boleh melihat Allah pada Hari Qiyamat menerusi penglihatan mata, dengan jasad Allah berada di hadapan mereka. Dengan kata-kata lain, mereka boleh melihat Allah seperti mereka melihat sesama mereka, tetapi mereka tidak boleh melihat wajah Allah karena mereka tidak boleh menghadap matahari atau bulan tanpa dilindungi oleh awan.
Orang yang menyifatkan kewujudan jasad Allah percaya bahwa pada hari Qiyamat, mereka boleh melihat Allah tetapi bukannya dengan penglihatan mata biasa atau dengan cara Allah datang kepada mereka atau dengan cara adaptasi ataupun dengan cara ini atau itu, tetapi Allah boleh dilihat dengan cara yang tidak diketahui manusia. Ia merupakan suatu cara yang sangat istimewa menerusi penglihatan mata orang-orang mu'min lelaki dan wanita di hadapan Allah tanpa sebarang penjelasan tentang bagaimana atau tanpa sebarang penetapan arah.
Ini tentunya sesuatu yang tidak dapat diterima akal dan sesuatu yang tidak dapat masuk ke dalam khayalan manusia kecuali dibayangkan bahwa Allah akan menganugerahkan suatu penglihatan istimewa kepada orang-orang mu’min yang tidak diperolehi oleh mereka dalam kehidupan di dunia, manakala mereka dapat melihat seperti melihat dengan akal fikiran. Ini boleh mengelakkan kita dari berdepan dengan banyak kontroversi dan ia boleh membataskannya kepada perbahasan dari segi bahasa semata-mata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar