19 Mei 2012
Browse » Home »
abu hurairah
» Neraka tidak akan penuh sehinggalah Allah memasukkan kaki-Nya ke dalam neraka
Neraka tidak akan penuh sehinggalah Allah memasukkan kaki-Nya ke dalam neraka
Diposting oleh
cerdas alquran | Pada 18.43
Al-Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari ‘Abd al-Razzaq dari Ma‘mar dari Hammam dari Abu Hurairah yang meriwayatkan, Nabi (s.‘a.w) bersabda: Neraka dan syurga berhujah antara satu sama lain, maka neraka berkata: Aku dipenuhi orang-orang yang zalim dan kejam, manakala syurga pula berkata: Apa aku peduli, tidak ada seorang pun boleh memasukiku kecuali golongan yang lemah dan golongan bawahan.
Allah ‘azza wa jalla berkata kepada syurga: Engkau adalah rahmat-Ku, Aku kurniakan rahmat kepada orang-orang yang Aku kehendaki dari kalangan hamba-hamba-Ku menerusimu. Allah berkata kepada neraka: Sesungguhnya engkau adalah azab-Ku, aku azabkan orang-orang yang Aku kehendaki dari kalangan hamba-hamba-Ku menerusimu. Setiap satunya dipenuhi dengannya. Bagi neraka, ia tidak akan dipenuhi sehinggalah Allah memasukkan kaki-Nya, kemudian ia akan berkata: “ Cukup, cukup.” Dengan itu, ia akan dipenuhi dan satu bahagiannya akan bercantum dengan bahagian yang lain.
Kritikan
Ternyata Abu Hurairah percaya bahwa orang-orang yang berdo¬sa tidak mencukupi untuk memenuhi neraka sedangkan Allah ‘azza wa jalla menjelaskan dalam al-Qur’an bahwa (Aku akan memenuhkan neraka jahanam..).
Abu Hurairah berusaha untuk menyatukan kedua-dua perkara dan cuba menyelesaikan persoalan tersebut dengan mengatakan Allah terpaksa memasukkan kaki-Nya ke dalam neraka jahannam karena kaki Allah, menurut Abu Hurairah adalah lebih besar daripada neraka walau luas dan panjang mana sekalipun.
Oleh karena kejahilan Abu Hurairah itu, tidak hairanlah jika dia menggabungkan kedua-dua perkara yang saling bercanggah ini. Namun dengan melakukan demikian, ternyata sekali dia telah salah dalam menanggapi firman Allah dalam al-Qur’an: “ Kebenaran tetap kebenaran, Aku hanya berkata yang benar bahwa Aku akan memenuhkan neraka dengan kamu dan orang-orang yang mengikut kamu semuanya.”
Sekiranya Abu Hurairah memikirkan ayat ini, tentulah dia akan mendahulukan akal daripada lidahnya dan mengelakkan diri dari memberikan alasan karena ayat ini adalah keterangan yang sangat jelas bahwa neraka akan dipenuhi dengan orang-orang yang sepertinya, orang-orang yang berada dalam kelompok syaitan ataupun orang-orang yang menuruti syaitan dari kalangan manusia.
Secara keseluruhannya, hadith ini adalah mustahil dan ber-canggah sama sekali dengan akal dan syarak. Bolehkah seorang muslim mempercayai Allah mempunyai kaki? Bolehkah seorang yang waras bersaksi bahwa Allah meletakkan kaki-Nya ke dalam neraka untuk memenuhkannya dengan kaki-Nya itu? Apakah hikmah berhujah dengan perkara tersebut? Apakah pentingnya pemikiran lemah seperti ini? Apakah bahasa yang digunakan oleh neraka dan syurga untuk berbahas antara satu dengan yang lain? Apakah pancaindera yang mereka gunakan untuk memahami semua perkara itu atau dapat mengetahui orang-orang yang masuk salah satu darinya? Apakah kelebihan golongan zalim (al-mutajabburun) dan penin¬das (al-mustakbirun) yang dapat dibanggakan oleh neraka dengan mereka, walaupun mereka pada masa itu menduduki neraka yang paling bawah?
Bagaimana pula syurga dapat mengetahui bahwa orang-orang yang berjaya memasukinya terdiri dari orang-orang yang lemah sedangkan Allah mengurniakan ni‘mat kepada mereka yang terdiri dari nabi-nabi, siddiqin, syuhada’ dan orang-orang yang saleh? Tentulah seseorang itu merasa pelik mengetahui bahwa neraka dan syurga mempunyai sifat jahil dan bodoh!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar