Google info dan internet online

19 Mei 2012

Melakukan perbuatan dalam jangka masa yang tidak memadai postheadericon

Diposting oleh cerdas alquran | Pada 18.59

Al-Bukhari mengambil riwayat dari Abu Hurairah secara marfu‘ yang mengatakan:

“ Dipermudahkan al-Qur’an kepada Dawud ketika dia meminta pelana diletakkan di atas kudanya sedangkan dia sempat membaca al-Qur’an sebelum pelana itu sempat diletakkan.”

Kritikan

    Pada pendapatku: Kenyataan ini mustahil berlaku dilihat dari dua sudut:

Pertama: Al-Qur’an diwahyukan kepada Khatam al-Nabiyyin wa al-Mursalin Muhammad (s.‘a.w) dan tidak mungkin sebelumnya. Bagaimanakah Nabi Dawud (‘a.s) boleh membacanya.

    Mereka berpendapat bahwa maksud al-Qur’an di sini merujuk kepada kitab al-Zabur dan al-Tawrat. Ia dinamakan al-Qur’an karena berlakunya mu‘jizat dengan kedua-duanya seperti berlaku hal yang sama kepada al-Qur’an yang diturunkan kepada Muhammad (s.‘a.w).
   
    Pada pendapatku: Dalam jawapan itu ada pandangan lain karena mereka membawa kata-kata Abu Hurairah dalam hal ini bukannya seperti yang dikehendaki. Wa Allahu a‘lam.

    Kedua: Masa meletakkan pelana di atas belakang binatang itu tidak memungkinkan  berkesempatan membaca al-Qur’an, sama ada yang dimaksudkan itu diturunkan kepada Rasulullah (s.‘a.w) ataupun yang dimaksudkan itu al-Zabur atau al-Tawrat. Apa yang pasti dari segi logik akal adalah bahwa perbuatan itu tidak dapat diterima berlaku pada waktu yang terlalu singkat. Inilah kesalahan yang tidak dapat diragukan sama sekali.

    Justeru, tidak seperti penjelasan al-‘Allamah al-Qastalani dalam perkara ini dalam kitabnya, Irsyad al-Sari katanya: Hadith ini membuktikan bahwa Allah memendekkan masa kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya dari kalangan hamba-Nya seperti mana ia menggulung tempat bagi mereka (katanya).

    Al-Nawawi berkata sebahagian mereka membaca empat (4) khatamat pada sebelah malam dan 4 khatamat pada sebelah siang. Kamu dapat melihat Abu al-Tahir di Quds al-Syarif pada tahun 867. Aku mendengar darinya karena ketika itu dia membaca kedua-duanya lebih dari 10 khatamat bahkan Syaikh al-Islam al-Burhan bin Abi Syarif berkata kepadaku: Dia membaca 15 khatamat siang dan malam (katanya): Inilah persoalan yang tidak ada ruang untuk mengetahuinya kecuali dengan anugerah Allah dan lafaz tersebut berakhir.

0 komentar:

Posting Komentar