18 Mei 2012
Browse » Home »
» hadis rasullullah
hadis rasullullah
Diposting oleh
cerdas alquran | Pada 05.47
1 - Hadits riwayat Ali ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kamu mendustakan aku, karena sesungguhnya orang yang berani mendustakan aku maka dia akan masuk neraka
2 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Iman yaitu engkau beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Pertemuan dengan-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan kepada Hari kebangkitan akhir. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah saw. menjawab: Islam yaitu engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan shalat fardhu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadhan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah saw. menjawab: Ihsan yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Walaupun engkau tidak melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari Kiamat itu? Rasulullah saw. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tentang tanda-tandanya; - Apabila ada budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya. - Apabila ada orang yang semula miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. - Apabila orang-orang yang tadinya menggembalakan ternak jadi saling berlomba memperindah gedung-gedung mereka, maka itu termasuk di antara tandanya, ada lima hal yang hanya diketahui oleh Allah. Kemudian Rasulullah saw. membaca firman Allah: (Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tiada seorangpun dapat mengetahui "dengan pasti" apa yang akan diperolehnya besok. Dan tiada seorangpun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Pandai). Kemudian orang itu berlalu. Lalu Rasullulah saw. bersabda: Panggillah orang itu kembali! Para shahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat sesuatupun. Rasulullah saw. bersabda: Itu tadi adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan kepada manusia tentang agama mereka
3 - Hadits riwayat Thalhah bin Ubaidillah ra. ia berkata: Seseorang dari penduduk Najd yang kusut rambutnya datang menemui Rasulullah saw. Kami mendengar gaung suaranya, tetapi kami tidak paham apa yang dikatakannya sampai ia mendekati Rasulullah saw. dan ia bertanya tentang Islam. Lalu Rasulullah saw. bersabda: (Islam itu adalah) shalat lima kali dalam sehari semalam. Orang itu bertanya: Adakah shalat lain yang wajib atasku? Rasulullah saw. menjawab: Tidak ada, kecuali jika kamu ingin melakukan shalat sunat. Kemudian Rasulullah bersabda: (Islam itu juga) puasa pada bulan Ramadhan. Orang itu bertanya: Adakah puasa lain yang wajib atasku? Rasulullah saw. menjawab: Tidak, kecuali jika kamu ingin melakukan puasa sunat. Lalu Rasulullah saw. melanjutkan: (Islam itu juga) zakat fithri. Orang itupun bertanya: Adakah zakat lain yang wajib atasku? Rasulullah saw. menjawab: Tidak, kecuali jika kamu ingin bersedekah. Kemudian lelaki itu berlalu seraya berkata: Demi Allah, aku tidak akan menambahkan kewajiban ini dan tidak akan menguranginya. Mendengar itu, Rasulullah saw. bersabda: Dia orang yang beruntung jika benar apa yang diucapkannya
4 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Kami dilarang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang sesuatu. Yang mengherankan kami bahwa seorang pedalaman yang beradab mengajukan pertanyaan kepada beliau, dan kami mendengarkan. Suatu hari datang seorang penduduk pedalaman, lalu berkata: Hai Muhammad! Utusanmu telah datang kepada kami. Dia mengatakan bahwa engkau menyatakan bahwa Allah telah mengutusmu. Rasulullah saw. menjawab: Benar. Orang itu bertanya: Kalau begitu, siapakah yang menciptakan langit? Rasulullah saw. menjawab: Allah. Orang itu bertanya: Siapakah yang menciptakan bumi? Rasulullah saw. menjawab: Allah. Orang itu bertanya: Siapakah yang menegakkan gunung-gunung ini dan menjadikan sebagaimana adanya? Rasulullah saw. menjawab: Allah! Orang itu berkata: Demi Dzat yang telah menciptakan langit, menciptakan bumi dan menegakkan gunung bahwa Allahlah yang mengutusmu? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Utusanmu mengatakan bahwa kami wajib mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Rasulullah saw. menjawab: Benar. Orang itu berkata: Demi Dzat yang mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkanmu? Rasulullah saw. menjawab: Benar. Orang itu berkata: Utusanmu mengatakan, bahwa kami wajib mengeluarkan zakat harta kami. Rasulullah saw. menjawab: Benar. Orang itu bertanya: Demi Dzat yang mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkanmu? Rasulullah saw. menjawab: Ya. Orang itu berkata: Utusanmu juga mengatakan bahwa kami diwajibkan puasa pada bulan Ramadhan. Rasulullah saw. menjawab: Benar. Orang itu bertanya: Demi Dzat yang mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkanmu? Rasulullah saw. menjawab: Ya. Orang itu berkata: Utusanmu mengatakan pula bahwa kami wajib menunaikan ibadah haji ke Baitullah, jika mampu. Rasulullah saw. menjawab: Benar. Kemudian orang itu pergi, seraya berkata: Demi Dzat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, aku tidak akan menambahkan atau mengurangi semua apa yang telah engkau terangkan. Mendengar itu, Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya jika benar apa yang diucapkan, dia akan masuk surga
5 - Hadits riwayat Abu Ayyub Al Anshari ra. bahwa: Seorang pedalaman menawarkan diri kepada Rasulullah saw. dalam perjalanan untuk memegang tali kekang unta beliau. Kemudian orang itu berkata: Wahai Rasulullah atau Ya Muhammad, beritahukan kepadaku apa yang dapat mendekatkanku kepada Surga dan menjauhkanku dari neraka. Nabi saw. tidak segera menjawab. Beliau memandang para shahabat, seraya bersabda: Dia benar-benar mendapat petunjuk. Kemudian beliau bertanya kepada orang tersebut: Apa yang engkau tanyakan? Orang itupun mengulangi perkataannya. Lalu Nabi saw. bersabda: Engkau beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat, memberikan zakat dan menyambung silaturahim. Sekarang, tinggalkanlah unta itu
6 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. bahwa: Seorang pedalaman datang menemui Rasulullah saw. lalu berkata: Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu perbuatan yang apabila aku lakukan, aku akan masuk surga. Rasulullah saw. bersabda: Engkau beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat fardhu, membayar zakat wajib dan puasa Ramadhan. Orang itu berkata: Demi Dzat yang menguasai diriku, aku tidak akan menambah sedikitpun dan tidak akan menguranginya. Ketika orang itu pergi, Nabi saw. bersabda: Barangsiapa yang senang melihat seorang ahli surga, maka lihatlah orang ini
7 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Islam dibangun di atas lima perkara, meng-Esakan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan menunaikan ibadah haji
8 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rombongan utusan Abdil Qais datang menemui Rasulullah saw. lalu berkata: Wahai Rasulullah! Kami berasal dari perkampungan Rabi'ah. Antara kami dan engkau, terhalang oleh orang kafir Bani Mudhar. Karena itu, kami tidak dapat datang kepadamu kecuali pada bulan-bulan Haram (yaitu: Dzul Qa'dah, Dzul Hijah, Muharram dan Rajab). Karena itu, perintahkanlah kami dengan sesuatu yang dapat kami kerjakan dan kami serukan kepada orang-orang di belakang kami. Rasulullah saw. bersabda: Aku memerintahkan kepada kalian empat hal dan melarang kalian dari empat hal. (Perintah itu ialah) Beriman kepada Allah kemudian beliau menerangkannya. Beliau bersabda: Bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, dan memberikan seperlima dari harta rampasan perang kalian. Dan aku melarang kalian dari arak Dubba' (arak yang disimpan dalam batok), arak Hantam (arak yang disimpan dalam kendi yang terbuat dari tanah, rambut dan darah), arak Naqier (arak yang disimpan dalam kendi terbuat dari batang pohon) dan arak Muqayyar (arak yang disimpan dalam potongan tanduk)
9 - Hadits riwayat Mu'adz ra. ia berkata: Rasulullah saw. mengutusku, beliau bersabda: Engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab. Karena itu, ajaklah mereka kepada kesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Jika mereka mentaati, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam. Kalau mereka mentaati, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka membayar zakat yang diambil dari orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang miskin di antara mereka. Jika mereka mentaati, maka waspadalah terhadap harta pilihan mereka. Dan takutlah engkau terhadap do`a orang yang dizhalimi, karena do`a itu tidak ada sekat dengan Allah ta`ala
10 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Ketika Rasulullah saw. wafat dan kekhalifahan digantikan oleh Abu Bakar, sebagian masyarakat Arab kembali kepada kekufuran. Umar bin Khathab berkata kepada Abu Bakar: Kenapa engkau memerangi manusia (orang-orang murtad), sementara Rasulullah saw. telah bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: Barangsiapa telah mengucapkan: berarti harta dan dirinya terlindung dariku, kecuali dengan sebab syar'i, sedangkan perhitungannya terserah pada Allah. Abu Bakar menanggapi: Demi Allah! Aku akan perangi orang yang membedakan antara shalat dan zakat. Karena, zakat adalah hak harta. Demi Allah! Andaikata mereka menahan (tidak memberikan) zakat binatang ternak kepadaku, yang sebelumnya mereka bayar kepada Rasulullah saw, aku akan perangi mereka karena tidak membayar zakat binatang ternak
11 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. bahwa: Rasulullah saw. bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan barangsiapa telah mengucap maka harta dan dirinya terlindung dariku, kecuali dengan sebab syar'i, sedangkan perhitungannya pada Allah
12 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad saw. adalah utusan Allah, mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat. Barangsiapa melaksanakannya berarti ia telah melindungi diri dan hartanya dariku kecuali dengan sebab syar'i, sedang perhitungannya pada Allah ta`ala
13 - Hadits riwayat Musayyab bin Hazn ra. ia berkata: Ketika Abu Thalib menjelang kematian, Rasulullah saw. datang menemuinya. Ternyata di sana sudah ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Mughirah. Lalu Rasulullah saw. berkata: Wahai pamanku, ucapkanlah ucapan yang dapat kujadikan saksi terhadapmu di sisi Allah. Tetapi Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah berkata: Hai Abu Thalib, adakah engkau membenci agama Abdul Muthalib? Rasululah saw. terus-menerus menawarkan kalimat tersebut dan mengulang-ulang ucapan itu kepada Abu Thalib, sampai dia mengatakan ucapan terakhir kepada mereka, bahwa dia tetap pada agama Abdul Muthalib dan tidak mau mengucapkan Lalu Rasululah saw. bersabda: Sungguh, demi Allah, aku pasti akan memintakan ampunan buatmu, selama aku tidak dilarang melakukan hal itu untukmu. Kemudian Allah ta`ala menurunkan firman-Nya: (Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun "kepada Allah" bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat mereka, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu penghuni neraka jahim). Dan mengenai Abu Thalib, Allah ta`ala menurunkan firman-Nya: (Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah kuasa memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk).
14 - Hadits riwayat Ubadah bin As Shamit ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa mengucapkan: dan bersaksi bahwa Nabi Isa as. adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang dibacakan kepada Maryam dan dengan tiupan ruh-Nya, bahwa Surga itu benar dan bahwa neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari delapan pintu Surga mana saja yang ia inginkan
15 - Hadits riwayat Mu'adz bin Jabal ra. ia berkata: Aku pernah membonceng Nabi saw, yang memisahkan antara aku dan beliau hanyalah bagian belakang pelana. Beliau bersabda: Hai Mu'adz bin Jabal! Aku menyahut: Ya, Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau bersabda lagi: Hai Mu'adz bin Jabal Aku menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau kembali memanggil: Hai Mu'adz bin Jabal! Akupun menyahut: Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Beliau bersabda: Tahukah engkau, apa hak Allah atas para hamba? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Hak Allah atas para hamba, yaitu mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Setelah berjalan sesaat, beliau memanggil lagi: Hai Mu'adz bin Jabal Aku menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. bertanya: Tahukah engkau apa hak hamba atas Allah, bila mereka telah memenuhi hak Allah? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan menyiksa mereka
16 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. dan Mu'adz bin Jabal berboncengan di atas tunggangan. Rasulullah saw. bersabda: Hai Mu'adz! Mu'adz menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. memanggil lagi: Hai Mu'adz! Mu'adz menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Sekali lagi Rasulullah saw. memanggil: Hai Mu'adz! Mu'adz menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. bersabda: Setiap hamba yang bersaksi bahwa: (Tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya), maka Allah mengharamkan api neraka atasnya. Mu'adz berkata: Wahai Rasulullah! Bolehkah aku memberitahukan hal ini kepada orang banyak agar mereka merasa senang? Rasulullah saw. bersabda: Kalau kamu kabarkan, mereka akan menjadikannya sebagai andalan
17 - Hadits riwayat 'Itban bin Malik ra.: Dari Mahmud bin Rabi' ia berkata: Aku datang ke Medinah dan bertemu 'Itban. Dan aku berkata: Aku mendengar cerita tentang engkau. 'Itban berkata: Mataku terkena sesuatu penyakit. Lalu aku menyuruh orang menghadap Rasulullah saw. untuk mengatakan kepada beliau, bahwa aku ingin engkau (Rasulullah saw.) datang dan mengerjakan shalat di rumahku, sehingga aku dapat menjadikannya sebagai mushalla. Nabipun datang bersama beberapa orang shahabat beliau. Beliau masuk dan mengerjakan shalat di rumahku. Sementara itu para shahabat saling berbincang di antara mereka. Mereka umumnya sedang membicarakan Malik bin Dukhsyum (artinya, mereka membicarakan sikap orang-orang munafik yang buruk, di antaranya Malik). Mereka ingin Rasulullah saw. berdo`a agar Malik mendapat celaka. Mereka ingin dia tertimpa malapetaka. Ketika Rasulullah saw. selesai shalat, beliau bertanya: Bukankah dia bersaksi: Bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah? Para shahabat menjawab: Memang benar dia mengucapkan itu, tetapi itu tidak ada dalam hatinya. Rasulullah saw. bersabda: Seseorang yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah, tidak akan masuk neraka atau dimakan api neraka
18 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Iman itu ada tujuh-puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman
19 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Nabi saw. mendengar seseorang menasehati saudaranya dalam hal malu, lalu Nabi saw. bersabda: Malu adalah bagian dari iman
20 - Hadits riwayat Imran bin Husaini ra. ia berkata: Nabi saw. pernah bersabda: Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan
21 - Hadits riwayat Abdullah bin Amru ra. ia berkata: Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. Islam manakah yang paling baik? Rasulullah saw. bersabda: Memberikan makanan, mengucap salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal
22 - Hadits riwayat Abdullah bin Amru bin 'Ash ra. ia berkata: Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw: Orang Islam manakah yang paling baik? Rasullah menjawab: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya
23 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama? Rasulullah saw. bersabda: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya
24 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Ada tiga hal yang barangsiapa mengamalkannya, maka dia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana dia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka
25 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak beriman seorang hamba (dalam hadits Abdul Warits, seorang laki-laki) hingga Aku lebih dicintainya daripada keluarganya, hartanya, dan semua orang
26 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Tidaklah beriman salah satu di antara kalian sebelum ia mencintai saudaranya (atau beliau bersabda: tetangganya) seperti mencintai diri sendiri
27 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah bersabda: Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia berbicara yang baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Dan Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia memuliakan tamunya
28 - Hadits riwayat Abu Syuraikh Al Khuza'iy ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam
29 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Hudhri ra.: Dari Thariq bin Syihab ra. ia berkata: Orang yang pertama berkhutbah pada Hari Raya sebelum shalat 'Id, adalah Marwan. Ada seseorang yang berdiri mengatakan: Shalat 'Ied itu sebelum khutbah! Marwan menjawab: Telah ditinggalkan apa yang ada di sana. Abu Sa`id berkata: Orang ini benar-benar telah melaksanakan kewajibannya. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran (hal yang keji, buruk), maka hendaklah dia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman
30 - Hadits riwayat Abu Mas`ud ra. ia berkata: Nabi saw. pernah memberi isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya bersabda: Ingatlah, Sesungguhnya iman ada di sana, sedangkan kekerasan dan kekasaran hati ada pada orang-orang yang bersuara keras di dekat pangkal ekor unta ketika muncul sepasang tanduk setan, yaitu pada golongan Rabi'ah dan Bani Mudhar
31 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Penduduk Yaman datang. Mereka lebih halus hatinya. Iman ada pada orang Yaman. Fiqh ada pada orang Yaman. Dan Hikmah ada pada orang Yaman
32 - Hadits riwayat Jarier bin Abdillah ra. ia berkata: Aku berbai`at (janji setia) kepada Rasulullah saw. untuk selalu mendirikan shalat, memberikan zakat dan memberi nasehat baik terhadap setiap muslim
33 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada pezina yang disaat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri yang ketika dia sedang mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak yang disaat dia meminum dalam keadaan beriman
34 - Hadits riwayat Abdullah bin Amru ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Ada empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni. Dan siapa saja yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti dia telah menyimpan satu tabiat munafik hingga dia tinggalkan. Apabila berbicara ia berbohong, apabila bersepakat ia berkhianat, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila bertikai ia berbuat curang
35 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ada tiga tanda orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat
36 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Apabila seseorang mengkafirkan temannya, maka ucapan (yang mengkafirkan) itu benar-benar kembali kepada salah seorang di antara keduanya (yang mengatakan atau yang dikatakan)
37 - Hadits riwayat Abu Dzar ra. bahwa: Ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Setiap orang yang mengaku keturunan dari selain ayahnya sendiri, padahal dia mengetahuinya, pastilah dia kafir (artinya, mengingkari nikmat dan kebaikan, tidak memenuhi hak Allah dan hak ayahnya). Siapa saja yang mengakui sesuatu bukan miliknya, maka dia tidak termasuk golongan kami dan hendaknya dia mempersiapkan tempatnya di neraka. Siapa saja memanggil seseorang dengan kafir atau mengatakan musuh Allah, padahal sebenarnya tidak demikian, maka tuduhan itu akan kembali pada dirinya
38 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. bahwa: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Siapa saja yang membenci ayahnya berarti dia kafir
39 - Hadits riwayat Sa`ad bin Abu Waqqash ra. ia berkata: Kedua telingaku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang mengakui seseorang dalam Islam sebagai ayah, sedangkan dia tahu bahwa itu bukan ayahnya, maka diharamkan baginya surga
40 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Mencaci-maki orang Islam adalah kefasikan dan memeranginya adalah kekafiran
41 - Hadits riwayat Jarir ra. ia berkata: Ketika Haji wada', Nabi saw. bersabda kepadaku: Suruhlah orang-orang diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah kalian kembali --sesudah kutinggalkan-- menjadi orang-orang kafir, dimana sebagian kalian membunuh sebagian yang lain
42 - Hadits riwayat Zaid bin Khalid Al Juhaini ra. ia berkata: Rasulullah saw. melakukan shalat bersama kami di Hudaibiyah, sesudah hujan turun semalam. Seusai shalat, beliau mendatangi para shahabatnya, lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian? Para shahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di antara hamba-hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir di pagi ini. Orang yang berkata: Kita diturunkan hujan karena anugerah dan rahmat Allah, maka orang itu beriman kepada-Ku dan mengingkari bintang-bintang. Sebaliknya orang yang berkata: Kita diturunkan hujan oleh bintang ini atau bintang itu, maka orang tersebut kafir terhadap-Ku dan beriman kepada bintang-bintang
43 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tanda kemunafikan adalah membenci shahabat Anshar dan tanda keimanan adalah mencintai shahabat Anshar
44 - Hadits riwayat Al Barra' ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda tentang kaum Anshar: Yang mencintai mereka hanyalah orang yang beriman dan yang membenci mereka hanyalah orang munafik. Siapa saja yang mencintai mereka, maka Allah mencintainya. Dan Siapa saja yang membenci mereka, maka Allah membencinya
45 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra.: Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kalian dan perbanyaklah istighfar (memohon ampun). Karena, aku melihat kalian lebih banyak menjadi penghuni neraka. Seorang wanita yang cukup pintar di antara mereka bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa kaum wanita yang lebih banyak menjadi penghuni neraka? Rasulullah saw. menjawab: Kalian banyak mengutuk dan mengingkari kebaikan suami. Aku tidak melihat kekurangan akal dan agama yang lebih menguasai pemilik akal daripada kalian. Wanita itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah kekurangan akal dan agama itu? Rasulullah saw. menjawab: Yang dimaksud dengan kurang pada akal adalah karena dua orang saksi wanita sama dengan seorang saksi pria. Ini adalah kekurangan akal. Wanita menghabisi waktu malamnya tanpa mengerjakan shalat dan tidak puasa di bulan Ramadlan (karena haidh), ini adalah kekurangan pada agama
46 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah ditanya: Apakah amal yang paling utama? Beliau menjawab Iman kepada Allah. Orang bertanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah saw. menjawab: Jihad fi sabillah (berjuang di jalan Allah). Kembali dia tanya: Kemudian apa? Rasulullah saw. bersabda: Haji mabrur (haji yang diterima)
47 - Hadits riwayat Abu Dzar ra. ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama? Rasulullah saw. bersabda: Iman kepada Allah dan berjuang di jalan-Nya. Aku bertanya: Budak manakah yang paling utama? Rasulullah saw. bersabda: Yang paling baik menurut pemiliknya dan paling banyak harganya. Aku tanya lagi: Bagaimana jika aku tidak bekerja? Rasulullah saw. bersabda: Engkau dapat membantu orang yang bekerja atau bekerja untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tidak mampu melakukan sebagian amal. Rasulullah saw. bersabda: Engkau dapat mengekang kejahatanmu terhadap orang lain. Karena, hal itu merupakan sedekah darimu kepada dirimu
48 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw.: Pekerjaan manakah yang paling utama? Beliau menjawab: Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi, Kemudian apa? Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Kembali aku bertanya: Kemudian apa? Beliau menjawab: Berjuang di jalan Allah. Aku tidak bertanya lagi kepada beliau untuk menjaga perasaan beliau
49 - Hadits riwayat Abdullah ra. ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw: Dosa apakah yang paling besar menurut Allah? Rasulullah saw. bersabda: Engkau membuat sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu. Aku berkata: Sungguh, dosa demikian memang besar. Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Engkau membunuh anakmu karena takut miskin. Aku tanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah saw. menjawab: Engkau berzina dengan isteri tetanggamu
50 - Hadits riwayat Abdur Rahman bin Abu Bakrah ra. ia berkata: Kami sedang berada di dekat Rasulullah saw. ketika beliau bersabda: Tidak inginkah kalian kuberitahu tentang dosa-bosa besar yang paling besar? (beliau mengulangi pertanyaan itu tiga kali) yaitu; mensekutukan Allah, mendurhakai kedua orang tua dan persaksian palsu (atau perkataan palsu). Semula Rasulullah saw. bersandar, lalu duduk. Beliau terus mengulangi sabdanya itu, sehingga kami membatin: Mudah-mudahan beliau diam
51 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda tentang dosa-dosa besar: Menyekutukan Allah, mendurhakai kedua orang tua, membunuh jiwa dan persaksian palsu
52 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jauhilah tujuh hal yang merusak. Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, apakah tujuh hal itu? Rasullah saw. bersabda: Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, makan harta anak yatim, makan riba, melarikan diri dari medan pertempuran dan menuduh zina wanita baik-baik yang lalai lagi beriman
53 - Hadits riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Di antara dosa-dosa besar, yaitu memaki kedua orang tua. Para shahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang dapat memaki kedua orang tuanya? Rasulullah saw. menjawab: Dia memaki bapak orang lain, lalu orang lain itu memaki bapaknya. Dia memaki ibu orang lain, lalu orang lain itu memaki ibunya
54 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja mati dalam keadaan menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia masuk neraka. Dan aku (Abdullah) sendiri berkata: Siapa saja yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan apapun, maka dia masuk surga
55 - Hadits riwayat Abu Dzar ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Jibril as. mendatangiku dengan membawa kabar gembira bahwa siapa saja di antara umatmu meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan apapun, maka dia masuk surga. Aku (Abu Dzar) bertanya: Meskipun dia berzina dan mencuri? Nabi menjawab: Meskipun dia berzina dan mencuri
56 - Hadits riwayat Miqdad bin Aswad ra. ia berkata: Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bertemu dengan seorang kafir, lalu dia menyerangku. Dia penggal salah satu tanganku dengan pedang, hingga terputus. Kemudian dia berlindung dariku pada sebuah pohon, seraya berkata: Aku menyerahkan diri kepada Allah (masuk Islam). Bolehkah aku membunuhnya setelah dia mengucapkan itu? Rasulullah saw. menjawab: Jangan kau bunuh dia. Aku memprotes: Wahai Rasulullah, tapi dia telah memotong tanganku. Dia mengucapkan itu sesudah memotong tanganku. Bolehkah aku membunuhnya? Rasulullah saw. tetap menjawab: Tidak, engkau tidak boleh membunuhnya. Jika engkau membunuhnya, maka kedudukannya seperti kedudukanmu sebelum engkau membunuhnya, dan kedudukanmu seperti kedudukannya sebelum dia mengucapkan kalimat yang dia katakan
57 - Hadits riwayat Usamah bin Zaid ra. ia berkata: Rasulullah saw. mengirim kami dalam suatu pasukan. Kami sampai di Huruqat, suatu tempat di daerah Juhainah di pagi hari. Lalu aku menjumpai seorang kafir. Dia mengucapkan tetapi aku tetap menikamnya. Ternyata kejadian itu membekas dalam jiwaku, maka aku menuturkannya kepada Nabi saw. Rasulullah saw. bertanya: Apa! dia mengucapkan dan engkau tetap membunuhnya? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, dia mengucapkan itu hanya karena takut pedang. Rasulullah saw. bersabda: Kenapa engkau tidak membelah dadanya hingga engkau tahu apakah hatinya mengucapkannya atau tidak? Beliau terus mengulang-ulang perkataan itu kepadaku, hingga aku berkhayal kalau saja aku baru masuk Islam pada hari itu. Sa`ad berkata: Demi Allah, aku tidak membunuh seorang muslim, hingga Dzul Buthain yaitu Usamah membunuhnya. Seseorang berkata: Bukankah Allah telah berfirman (Dan perangilah mereka, agar tidak ada fitnah dan agar agama itu semata-mata bagi Allah). Sa`ad berkata: Kami telah berperang, agar tidak ada fitnah. Sedangkan engkau dan pengikut-pengikutmu ingin berperang, agar timbul fitnah
58 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Barangsiapa mengacungkan pedang kepada kami, maka ia bukanlah termasuk bagian dari kami
59 - Hadits riwayat Abu Musa ra. bahwa: Nabi saw. bersabda: Barangsiapa mengacungkan pedang kepada kami, maka dia bukan termasuk golongan kami
60 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Bukan termasuk golongan kami, orang yang menampar pipi (ketika tertimpa musibah), merobek kerah baju, atau berdo`a dengan do`a Jahiliyah (meratapi mayit seraya mengharap-harap celaka)
61 - Hadits riwayat Hudzaifah ra. ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang suka menghasut
62 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Ada tiga orang yang nanti pada hari kiamat tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang, tidak disucikan dan mereka mendapatkan siksa yang pedih, yaitu; orang yang mempunyai kelebihan air di padang sahara tetapi tidak mau memberikannya kepada musafir; orang yang membuat perjanjian dengan orang lain untuk menjual barang dagangan sesudah Asar; dia bersumpah demi Allah bahwa telah mengambil (membeli) barang itu dengan harga sekian dan orang lain tersebut mempercayainya, padahal sebenarnya tidak demikian; orang yang berbai`at (berjanji setia) kepada seorang pemimpin demi keuntungan dunia. Jika sang pemimpin memberikannya keuntungan duniawi, dia penuhi janjinya, tapi bila tidak, maka diapun tidak penuhi janjinya
63 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang bunuh diri dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan dipegangnya untuk menikam perutnya di neraka Jahannam. Hal itu akan berlangsung terus selamanya. Siapa saja yang minum racun sampai mati, maka dia akan meminumnya pelan-pelan di neraka Jahannam selama-lamanya. Siapa saja menjatuhkan diri dari gunung untuk membunuh dirinya, maka dia akan jatuh di neraka Jahannam selama-lamanya
64 - Hadits riwayat Tsabit bin Ad Dhahhak ra. bahwa: Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang bersumpah dengan agama selain Islam secara dusta, maka dia seperti apa yang dia ucapkan. Siapa saja yang bunuh diri dengan sesuatu, maka dia akan disiksa dengan sesuatu itu pada hari kiamat. Seseorang tidak boleh bernadzar dengan sesuatu yang tidak dia miliki
65 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Aku ikut bersama Rasulullah saw. dalam perang Hunain. Kepada seseorang yang diakui keislamannya beliau bersabda: Orang ini termasuk ahli neraka. Ketika kami telah memasuki peperangan, orang tersebut berperang dengan garang dan penuh semangat, kemudian ia terluka. Ada yang melapor kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasulullah, orang yang baru saja engkau katakan sebagai ahli neraka, ternyata pada hari ini berperang dengan garang dan sudah meninggal dunia. Nabi saw. bersabda: Ia pergi ke neraka! Sebagian kaum muslimin hampir merasa ragu. Pada saat itulah datang seseorang melapor, ternyata dia tidak mati, tetapi mengalami luka parah! Pada malam harinya, orang itu tidak tahan menahan sakit lukanya, maka diapun bunuh diri. Hal itu dikabarkan kepada Nabi saw. Beliau bersabda: Allah Maha besar! Aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk memanggil para shahabat: Sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali jiwa (diri) yang muslim. Dan sesungguhya Allah mengukuhkan agama ini dengan orang yang jahat
66 - Hadits riwayat Sahl bin Sa`ad As Sa`idiy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bertemu dengan orang-orang musyrik dan terjadilah peperangan, dengan dukungan pasukan masing-masing. Seseorang di antara shahabat Rasulullah saw. tidak membiarkan musuh bersembunyi, tapi dia mengejarnya dan membunuhnya dengan pedang. orang-orang berkata: Pada hari ini, tak seorangpun di antara kita yang memuaskan seperti yang dilakukan oleh si Fulan itu. Mendengar itu, Rasulullah saw. bersabda: Ingatlah, si Fulan itu termasuk ahli neraka. Salah seorang shahabat berkata: Aku akan selalu mendampinginya. Lalu orang itupun keluar bersama orang yang disebut-sebut oleh Rasulullah saw. sebagai ahli neraka. Kemanapun dia pergi, orang itu selalu menyertainya. Kemudian dia terluka parah dan ingin mempercepat kematiannya dengan cara meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung pedang berada di dadanya, lalu ditekan badannya pada pedang hingga mati. Orang yang selalu menyertai datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Aku bersaksi bahwa engkau memang utusan Allah. Rasulullah saw. bertanya: Ada apa ini? Orang itu menjawab: Orang yang engkau sebut-sebut sebagai ahli neraka, orang-orang menganggap besar (anggapan itu), maka aku menyediakan diri untuk menyertainya, lalu aku keluar mencarinya dan aku dapati dia terluka parah, dia berusaha mempercepat kematian dengan meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung pedang berada di dadanya, kemudian dia menekan badannya hingga mati. Pada saat itulah Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya ada orang yang melakukan perbuatan ahli surga, seperti yang tampak pada banyak orang, padahal sebenarnya dia ahli neraka. Dan ada orang yang melakukan perbuatan ahli neraka, seperti yang tampak pada banyak orang, padahal dia termasuk ahli surga
67 - Hadits riwayat Jundab ra. ia berkata: Rasulullah bersabda: Ada seorang lelaki yang hidup sebelum kalian, keluar bisul pada tubuhnya. Ketika bisul itu membuatnya sakit, dia mencabut anak panah dari tempatnya, lalu membedah bisul itu. Akibatnya, darah tidak mau berhenti mengalir sampai orang itu mati. Tuhan kalian berfirman Aku haramkan surga atasnya
68 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Kami pergi berperang bersama Rasulullah saw. menuju Khaibar. Allah memberikan kemenangan kepada kami, tetapi kami tidak mendapatkan rampasan perang berupa emas atau perak. Yang kami peroleh adalah barang-barang, makanan dan pakaian. Kemudian kami berangkat menuju lembah. Ikut pula bersama Rasulullah saw. seorang budak beliau (pemberian seseorang dari Judzam). Budak itu bernama Rifa'ah bin Zaid dari Bani Al Dhubaib. Ketika kami menuruni lembah, budak Rasulullah berdiri untuk melepas pelananya. Tetapi, dia terkena anak panah dan ternyata itulah saat kematiannya. Kami berkata: Kami senang dia gugur syahid wahai Rasulullah. Rasulullah saw. menjawab: Tidak! Demi Dzat yang menguasai Muhammad. Sesungguhnya sebuah mantel akan memarakkan api neraka atasnya. Mantel itu dia ambil dari harta rampasan perang Khaibar, yang mestinya bukan menjadi bagiannya. Orang-orang menjadi takut. Lalu datang seseorang dengan membawa seutas atau dua utas tali sandal, seraya berkata: Wahai Rasulullah, aku mendapatkannya pada waktu perang Khaibar. Rasulullah saw. bersabda: Seutas (atau dua utas) tali sandal dari neraka
69 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Ketika ayat berikut ini turun: (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian meninggikan suara kalian melebihi suara Nabi), Tsabit bin Qais sedang duduk di rumahnya dan berkata: Aku ini termasuk ahli neraka. Dia menutup diri dari Nabi saw. sehingga beliau menanyakannya pada Sa`ad bin Mu'adz: Hai Abu Amru, bagaimana keadaan Tsabit? Apakah dia sakit? Sa`ad menjawab: Dia adalah tetanggaku, aku tidak melihatnya sakit. Lalu Sa`ad mendatangi Tsabit dan menuturkan percakapannya dengan Rasulullah saw. Tsabit berkata: Ayat ini turun, padahal kalian pasti tahu bahwa aku termasuk orang yang paling keras suaranya melebihi suara Rasulullah saw. Jadi aku ini termasuk ahli neraka. Sa`ad menuturkan hal itu kepada Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Sebaliknya dia termasuk ahli surga
70 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Orang-orang bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, apakah kami akan dihukum karena perbuatan kami di masa Jahiliyah? Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja di antara kalian berbuat baik di masa Islam, maka dia tidak akan dikenai hukuman karena perbuatannya di zaman Jahiliyah. Tetapi siapa saja yang berbuat jelek, maka dia akan dihukum karena perbuatannya di masa Jahiliyah dan di masa Islam
71 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Di antara orang musyrik banyak yang telah membunuh dan banyak pula yang telah berzina. Kemudian mereka datang kepada Nabi Muhammad saw. Mereka berkata: apa yang engkau katakan dan engkau ajak sungguh bagus. Kalau saja engkau mau memberitahu kami, bahwa bagi apa yang telah kami perbuat (di masa jahiliyah) ada penghapusnya. Lalu turun ayat: (Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar dan tidak berzina. Siapa saja yang melakukan itu, niscaya dia akan mendapat "pembalasan" dosanya). Juga diturunkan ayat: (Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri yaitu dengan perbuatan maksiat, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah)
72 - Hadits riwayat Hakim bin Hizam ra. ia berkata: Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw. Apa pendapatmu mengenai beberapa hal yang dulu di masa Jahiliyah aku jadikan sembahan. Adakah aku akan menerima sesuatu hukuman karena hal itu? Rasulullah saw. bersabda: Engkau memeluk Islam atas dasar kebaikan yang dulu engkau lakukan
73 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Ketika turun ayat: (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezhaliman), para shahabat Rasulullah saw. merasa sedih. Kata mereka: Siapakah di antara kita yang tidak menganiaya dirinya? Rasulullah saw. bersabda: Tidak seperti yang kalian duga, tetapi seperti yang dikatakan Lukman kepada anaknya: (Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezhaliman yang besar)
74 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah melewati (tidak memperhitungkan) kata hati pada umatku, selama mereka tidak mengatakannya atau melakukannya
75 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman (kepada malaikat pencatat amal): Bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya. Jika dia telah mengerjakannya, barulah kalian tulis sebagai satu kejelekan. Dan bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah itu sebagai satu kebaikan. Jika dia mengamalkannya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat
76 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra.: Dari Rasulullah saw. tentang apa yang diriwayatkan oleh beliau dari Allah ta`ala bahwa: Allah berfirman: Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan dan kejelekan. Kemudian Beliau (Rasulullah) menerangkan: Siapa saja yang berniat melakukan kebaikan, tetapi tidak jadi mengerjakannya, maka Allah mencatat niat itu sebagai kebaikan yang sempurna di sisi-Nya. Jika dia meniatkan perbuatan baik dan mengerjakannya, maka Allah mencatat di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan yang sangat banyak. Kalau dia berniat melakukan perbuatan jelek, tetapi tidak jadi melakukannya, maka Allah mencatat hal itu sebagai satu kebaikan yang sempurna di sisi-Nya. Jika dia meniatkan perbuatan jelek itu, lalu melaksanakannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kejelekan
77 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tak henti-hentinya manusia bertanya-tanya, sampai-sampai dikatakan: Allah menciptakan makhluk, lalu siapa yany menciptakan Allah? Siapa saja yang merasakan demikian dalam hatinya, maka hendaklah dia berkata: Aku beriman kepada Allah
78 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah ta`ala berfirman: Sesungguhnya umatmu tak henti-hentinya bertanya: Apa ini, apa ini? sampai mereka mengatakan: Allah menciptakan makhluk, lalu siapakah yang menciptakan Allah
79 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang bersumpah dengan sumpah yang memaksa, untuk memotong harta seorang muslim, sedangkan dia melakukan kepalsuan dalam sumpahnya itu, maka dia akan bertemu Allah dalam keadaan murka kepadanya
80 - Hadits Riwayat Abdullah bin Amru ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Siapa saja yang terbunuh demi mempertahankan hartanya, maka dia mati syahid
81 - Hadits riwayat Ma'qil bin Yasar ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Setiap hamba yang diserahi oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, lalu mati dalam keadaan menipu rakyatnya pada saat dia mati, pasti Allah mengharamkan surga-Nya
82 - Hadits riwayat Hudzaifah ra. ia berkata: Rasulullah saw. menceritakan kepada kami dua hadits. Yang satu aku sudah tahu dan aku masih menunggu yang satu lagi. Beliau menceritakan kepada kami bahwa Amanat (inti iman) bertempat pada pangkal hati manusia. Kemudian Al Qur'an turun dan merekapun mengetahui dari Al Qur'an dan mengetahui pula dari As Sunnah. Kemudian beliau menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanat, beliau bersabda: Seseorang tidur dengan nyenyak, lalu dicabutnya amanat dari dalam hatinya, maka tampak tinggal bekasnya seperti bercak. Kemudian dia tidur lagi, dan dicabutnya amanat tersebut dari hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti tempat kosong, seperti batu yang jatuh di atas kakimu, bekas tatapan batu itu terus membengkak sedang di dalamnya kosong, dan Nabi mengambil batu kecil lalu menjatuhkannya di atas kaki beliau. Kemudian beliau melanjutkan: Orang-orang saling berbai`at, tapi mereka tidak menjalankan amanah, sehingga dikatakatan bahwa di antara Bani Fulan ada seorang yang jujur dan kepadanya dikatakan: Alangkah tabahnya orang ini, alangkah jujurnya dia, alangkah pandainya dia. Sedangkan di hatinya tidak ada iman meskipun sebesar biji sawi. Ternyata telah datang suatu zaman, di mana aku sudah tidak peduli siapa yang berbai`at kepadaku, kalau dia seorang muslim maka agamanya akan melarangnya berkhianat, dan jika dia seorang Nasrani atau Yahudi niscaya para pemimpinnya akan melarang mereka berkhianat kepadaku, adapun hari ini aku tidaklah akan membai`at kalian kecuali si Fulan dan si Fulan
83 - Hadits riwayat Hudzaifah ra. ia berkata: Ketika kami bersama Umar ra. ia bertanya: Siapakah di antara kalian yang pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda tentang fitnah? Sekelompok shahabat berkata: Kami pernah mendengarnya. Umar berkata: Barangkali yang kalian maksudkan adalah fitnah seseorang berhubungan dengan keluarga dan tetangganya? Mereka menjawab: Ya, benar. Umar berkata: itu bisa dihapuskan oleh shalat, puasa dan zakat. Tetapi, siapakah di antara kalian yang pernah mendengar sabda Nabi saw: Fitnah yang berombak seperti ombak laut? Orang-orang terdiam. Lalu Hudzaifah berkata: Aku! Umar berkata: Engkau, ayahmu adalah milik Allah (Ungkapan yang biasa digunakan untuk memuji seseorang). Kata Hudzaifah: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Fitnah-fitnah akan melekat di hati bagaikan tikar, dengan berulang-ulang. Setiap hati yang meresapkan fitnah itu, maka padanya akan terdapat bintik hitam. Dan setiap hati yang menolaknya, maka akan menimbulkan bintik putih, sehingga hati tersebut menjadi terbagi dua, putih yang bagaikan batu besar, sehingga tidak bakal terkena bahaya fitnah, selama masih ada langit dan bumi. Sedangkan bagian yang lain hitam keabu-abuan seperti kuali terbalik, tidak tahu mana yang baik dan mana yang buruk, hanya kesenangannya yang meresap
84 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya iman itu berlindung di Madinah, sebagaimana ular berlindung di liang sarangnya
85 - Hadits riwayat Hudzaifah ra. ia berkata: Kami sedang berada bersama Rasulullah saw. ketika beliau bersabda: Hitunglah, berapa orang yang menyatakan Islam? Lalu kata Hudzaifah: Kami berkata: Wahai Rasulullah, apakah engkau khawatir pada kami, sedangkan kami berjumlah antara enam hingga tujuh ratus orang. Rasulullah saw. bersabda: Kalian tidak tahu, mungkin suatu saat nanti kalian mendapat cobaan. Huzaifah ra. berkata: Maka kami benar-benar diuji sampai-sampai seorang di antara kami tidak melaksanakan shalat kecuali dengan cara sembunyi-sembunyi
86 - Hadits riwayat Sa`ad ra. ia berkata: Rasulullah saw. membagikan suatu pembagian. Lalu aku mengusulkan: Ya Rasulullah, berilah si Fulan, karena dia seorang mukmin. Nabi saw. bersabda: Ataukah dia seorang muslim? Tiga kali aku mengusulkan hal itu dan tiga kali pula mendapat jawaban beliau yang sama: Ataukah dia seorang muslim? Kemudian beliau bersabda: Terkadang aku memberi seseorang, padahal ada orang lain yang lebih aku sukai darinya, karena khawatir Allah akan membantingnya di neraka (yakni pemberian itu dimaksudkan untuk membujuk hati orang yang diberi, agar tidak kembali menjadi kafir, sehingga dia dimasukkan oleh Allah ke dalam neraka)
87 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kami lebih pantas ragu ketimbang Ibrahim as. ketika dia berkata: (Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati? Allah berfirman: Apakah engkau tidak percaya? Ibrahim menjawab: Bukan begitu, tetapi supaya hatiku tenang). Rasulullah saw. melanjutkan: Semoga Allah memberikan rahmat kepada Luth. Dia benar-benar telah berlindung kepada golongan yang kuat. Andaikata aku tinggal di penjara seperti lamanya Yusuf tinggal di sana, mungkin aku memenuhi ajakan penyeru
88 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Setiap orang di antara para nabi pasti diberi tanda bukti kenabian yang sesuai, yang diimani oleh manusia. Sedangkan yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diturunkan Allah. Aku berharap, akulah yang paling banyak pengikut dibanding dengan mereka (para nabi yang lain), nanti di hari kiamat
89 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Ada tiga kategori orang yang diberi pahala dua kali: Pertama adalah ahli kitab (Yahudi atau Nasrani) yang beriman kepada nabinya dan sempat mengalami masa Nabi (Muhammad) lalu beriman kepadanya, mengikuti dan membenarkannya. Dia mendapat dua pahala. Kedua, budak sahaya yang menunaikan hak Allah ta`ala dan hak tuannya, diapun mendapat dua pahala. Dan ketiga seseorang yang mempunyai budak perempuan lalu diberinya makan dengan baik, mendidiknya dengan baik, lalu memerdekakannya dan mengawininya. Dia mendapatkan dua pahala
90 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Demi Dzat yang menguasai diriku. Sungguh, telah dekat waktunya Isa bin Maryam turun kepada kalian untuk menjadi hakim yang adil. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi dan tidak menerima upeti. Harta akan melimpah, sehingga tak seorangpun mau menerimanya
91 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Hari Kiamat tidak akan terjadi hingga matahari terbit dari Barat. Apabila matahari telah terbit dari Barat, maka seluruh manusia akan beriman. Tetapi, (Pada saat itu, tidak bermanfaat lagi iman seseorang untuk dirinya sendiri pada apa yang belum diimaninya atau pada kebaikan yang belum diusahakannya di masa iman)
92 - Hadits riwayat Abu Dzar ra. ia berkata: Pada suatu hari Nabi saw. bersabda: Tahukah kalian ke mana matahari pergi? Para shahabat menjawab Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda lagi: Matahari berjalan hingga berakhir sampai ke tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu menjatuhkan diri bersujud. Dia (matahari) terus dalam keadaan begitu hingga difirmankan kepadanya: Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang. Mataharipun kembali, sehingga di waktu pagi terbit lagi dari tempat terbitnya. Kemudian berjalan, hingga berakhir pada tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu bersujud dan tetap dalam keadaan begitu, sampai difirmankan kepadanya: Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang. Matahari kembali, sehingga di waktu pagi muncul dari tempat terbitnya. Kemudian dia kembali berjalan tanpa sedikitpun manusia menyadarinya, hingga berakhir pada tempat menetapnya itu di bawah Arsy, lalu difirmankan kepadanya: Naiklah, terbitlah dari Barat. Maka pagi berikutnya, matahari terbit dari sebelah Barat. Rasulullah saw. melanjutkan: Tahukah kalian kapan itu terjadi? Itu tejadi saat: Yang (Tidaklah bermanfaat lagi imam seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia "belum" mengusahakan kebaikan dalam masa imannya)
93 - Hadits riwayat Aisyah ra, isteri Nabi saw. bahwa: Beliau bercerita tentang wahyu pertama yang diterima Rasulullah adalah mimpi yang benar. Setiap kali beliau bermimpi, mimpi itu datang bagaikan terangnya Shubuh. Kemudian beliau sering menyendiri. Biasanya beliau menyepi di gua Hira'. Di sana, beliau beribadah bermalam-malam, sebelum kembali kepada keluarganya (isterinya). Untuk itu beliau membawa bekal. Setelah beberapa hari, beliau pulang ke Khadijah, mengambil bekal lagi untuk beberapa malam. Hal itu terus beliau lakukan, sampai tiba-tiba wahyu datang, ketika beliau sedang berada di gua Hira'. Malaikat (Jibril as.) datang dan berkata: Bacalah. Beliau menjawab: Aku tidak dapat membaca. Rasulullah saw. bersabda: Malaikat itu menarik dan mendekapku, hingga aku merasa kepayahan. Lalu dia melepaskanku seraya berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dia menarik dan mendekapku lagi, hingga aku merasa kepayahan. Kemudian dia melepaskan sambil berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dan untuk yang ketiga kalinya dia menarik dan mendekapku sehingga aku merasa kepayahan, lalu dia melepaskanku dan berkata: (Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak dia ketahui). Rasulullah saw. pulang membawa ayat tersebut dalam keadaan gemetar, hingga beliau masuk ke rumah Khadijah seraya berkata: Selimutilah aku, selimutilah aku! Keluarganyapun menyelimutinya, hingga hilang gemetar darinya. Kemudian beliau berkata kepada Khadijah: Hai Khadijah, Apa yang telah terjadi denganku? Lalu beliau menceritakan seluruh peristiwa. Beliau berkata: Aku benar-benar khawatir terhadap diriku. Khadijah menghibur beliau: Jangan begitu, bergembirahlah. Demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu selamanya. Demi Allah, sungguh, engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau selalu jujur dalam berkata, engkau telah memikul beban orang lain, engkau suka mengusahakan kebutuhan orang tak punya, menjamu tamu dan senantiasa membela kebenaran. Kemudian Khadijah mengajak beliau datang ke Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdil Uzza, saudara misan Khadijah. Dia adalah seorang penganut Nasrani di masa Jahiliyah. Dia suka menulis dengan tulisan Arab dan sering menulis kitab Injil dengan tulisan Arab. Waktu itu, dia telah tua dan buta. Khadijah berkata kepadanya: Paman, dengarkanlah cerita anak saudaramu ini. Waraqah bin Naufal berkata: Hai anak saudaraku, apa yang engkau alami? Rasulullah saw. menceritakan semua peristiwa yang beliau alami. Mendengar penuturan itu, Waraqah berkata: Ini adalah Namus (Jibril) yang dulu datang kepada Musa as. Kalau saja di saat kenabianmu aku masih muda belia. Oh, kalau saja aku masih hidup pada saat engkau diusir oleh kaummu. Rasulullah saw. bertanya: Apakah mereka akan mengusirku? Waraqah menjawab: Ya, setiap orang yang datang mengemban tugas sepertimu pasti dimusuhi. Jika harimu itu sempat kualami, tentu aku akan membelamu mati-matian
94 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah Al Anshari ra. ia berkata: Rasulullah saw. menceritakan tentang masa terhentinya wahyu: Ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit. Akupun mengangkat kepalaku, ternyata malaikat yang pernah mendatangiku di gua Hira' sedang duduk di atas kursi di antara langit dan bumi. Aku gemetar ketakutan. Lalu aku pulang dan berkata: Selimutilah aku, selimutilah aku. Keluargaku menyelimutiku. Ketika itulah Allah swt. menurunkan ayat: (Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan. Dan Tuhanmu, agungkanlah. Dan pakaianmu, bersihkanlah. Dan perbuatan dosa, tinggalkanlah). Perbuatan dosa artinya menyembah berhala. Kemudian wahyu turun berturut-turut
95 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Aku didatangi Buraq. Lalu aku menunggangnya sampai ke Baitul Maqdis. Aku mengikatnya pada pintu masjid yang biasa digunakan mengikat tunggangan oleh para nabi. Kemudian aku masuk ke masjid dan mengerjakan shalat dua raka`at. Setelah aku keluar, Jibril as. datang membawa bejana berisi arak dan bejana berisi susu. Aku memilih susu, Jibril berkata: Engkau telah memilih fitrah (Islam dan istiqamah). Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika Jibril minta dibukakan, ada yang bertanya: Siapakah engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa yang bersamamu? Jibril menjawab: Muhammad. Ditanya: Apakah dia telah diutus? Jawab Jibril: Ya, dia telah diutus. Lalu dibukakan bagi kami. Aku bertemu dengan Adam. Dia menyambutku dan mendo`akanku dengan kebaikan. Kemudian aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapakah engkau? Jawab Jibril: Jibril. Ditanya lagi: Siapakah yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah dia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Pintupun dibuka untuk kami. Aku bertemu dengan Isa bin Maryam as. dan Yahya bin Zakaria as. Mereka berdua menyambutku dan mendo`akanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit ketiga. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad saw. jawabnya. Ditanyakan: Dia telah diutus? Dia telah diutus, jawab Jibril. Pintu dibuka untuk kami. Aku bertemu Yusuf as. Ternyata dia telah dikaruniai sebagian keindahan. Dia menyambutku dan mendo`akanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keempat. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa ini? Jibril menjawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya: Apakah dia telah diutus? Jibril menjawab: Dia telah diutus. Kamipun dibukakan. Ternyata di sana ada Nabi Idris as. Dia menyambutku dan mendo`akanku dengan kebaikan. Allah ta`ala berfirman (Kami mengangkatnya pada tempat "martabat" yang tinggi). Aku dibawa naik ke langit kelima. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Dijawab: Muhammad. Ditanya: Apakah dia telah diutus? Dijawab: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Di sana aku bertemu Nabi Harun as. Dia menyambutku dan mendo`akanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keenam. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya: Apakah dia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Di sana ada Nabi Musa as. Dia menyambut dan mendo`akanku dengan kebaikan. Jibril membawaku naik ke langit ketujuh. Jibril minta dibukakan. Lalu ada yang bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanyakan: Apakah dia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Ternyata di sana aku bertemu NAbi Ibrahim as. sedang menyandarkan punggungnya pada Baitul-ma'mur. Ternyata setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk ke Baitul-ma'mur dan tidak kembali lagi ke sana. Kemudian aku dibawa pergi ke Sidratul-Muntaha yang dedaunannya seperti kuping-kuping gajah dan buahnya sebesar tempayan. Ketika atas perintah Allah, Sidratul-Muntaha diselubungi berbagai macam keindahan, maka suasana menjadi berubah, sehingga tak seorangpun di antara makhluk Allah mampu melukiskan keindahannya. Lalu Allah memberikan wahyu kepadaku. Aku diwajibkan shalat lima puluh kali dalam sehari semalam. Tatkala turun dan bertemu Nabi Musa as, dia bertanya: Apa yang telah difardhukan oleh Tuhanmu kepada umatmu? Aku menjawab: Shalat lima puluh kali. Dia berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan, karena umatmu tidak akan kuat melaksanakannya. Aku telah pernah mencobanya pada Bani Israil. Akupun kembali kepada Tuhanku dan berkata: Wahai Tuhanku, berilah keringanan atas ummatku. Lalu Allah memotong lima shalat dariku. Aku kembali kepada Nabi Musa as. dan aku katakan: Allah telah mengurangi lima waktu shalat dariku. Dia berkata: Umatmu masih tidak sanggup melaksakan itu. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi. Tak henti-hentinya aku bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa as. sampai Allah berfirman: Hai Muhammad. Sesungguhnya kefardhuannya adalah lima shalat tiap sehari semalam. Setiap shalat mempunyai nilai sepuluh. Dengan demikian, lima shalat sama dengan lima puluh shalat. Dan siapa saja yang berniat untuk kebaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka dicatat satu kebaikan baginya. Jika dia melaksankannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya siapa saja yang berniat jahat, tetapi tidak melaksanakannya, maka tidak sesuatupun dicatat. Kalau dia jadi mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa as, lalu aku beritahukan padanya. Dia masih saja berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Aku menyahut: Aku telah bolak-balik kepada Tuhan, hingga aku merasa malu kepada-Nya
96 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika aku sedang berada di dekat Baitullah antara tidur dan jaga, tiba-tiba aku mendengar ada yang berkata: Salah satu dari tiga yang berada di antara dua orang. Lalu aku didatangi dan dibawa pergi. Aku dibawakan bejana dari emas yang berisi air zamzam. Lalu dadaku dibedah hingga ini dan ini. Qatadah berkata: Aku bertanya: Apakah yang beliau maksudkan? Anas menjawab: Hingga ke bawah perutnya. Hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air zamzam, kemudian dikembalikan ke tempatnya dan mengisinya dengan iman dan hikmah. Lalu aku didatangi binatang putih yang disebut Buraq, lebih tinggi dari khimar dan kurang dari bighal, ia meletakkan langkahnya pada pandangannya yang paling jauh. Aku ditunggangkan di atasnya. Lalu kami berangkat hingga ke langit dunia. (Sampai di sana) Jibril minta dibukakan. Dia ditanya: Siapa ini? Jibril menjawab Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad saw. jawab Jibril. Ditanya: Apakah dia telah diutus?. Ya, jawabnya. Malaikat penjaga itu membukakan kami dan berkata: Selamat datang padanya. Sungguh, merupakan kedatangan yang baik. Lalu kami datang kepada Nabi Adam as (selanjutnya seperti kisah pada hadits di atas). Anas menjelaskan bahwa Rasulullah bertemu dengan Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as. di langit kedua, di langit ketiga dengan Nabi Yusuf as. di langit keempat dengan Nabi Idris as. di langit kelima dengan Nabi Harun as. Selanjutnya Rasulullah saw. bersabda: Kemudian kami berangkat lagi. Hingga tiba di langit keenam. Aku datang kepada Nabi Musa as. dan mengucap salam kepadanya. Dia berkata: Selamat datang kepada saudara dan nabi yang baik. Ketika aku meninggalkannya, dia menangis. Lalu ada yang berseru: Mengapa engkau menangis? Nabi Musa menjawab: Tuhanku, orang muda ini Engkau utus setelahku, tetapi ummatnya yang masuk surga lebih banyak daripada ummatku. Kami melanjutkan perjalanan hingga langit ketujuh. Aku datang kepada Nabi Ibrahim as. Dalam hadits ini dituturkan, Nabiyullah saw. bercerita bahwa beliau melihat empat sungai. Dari hilirnya, keluar dua sungai yang jelas dan dua sungai yang samar. Aku (Rasulullah saw.) bertanya: Hai Jibril, sungai apakah ini? Jibril menjawab: Dua sungai yang samar adalah dua sungai di surga, sedangkan yang jelas adalah sungai Nil dan Furat. Selanjutnya aku diangkat ke Baitul-makmur. Aku bertanya: Hai Jibril, apakah ini? Jibril menjawab: Ini adalah Baitul-makmur. Setiap hari, tujuh puluh ribu malaikat masuk ke dalamnya. Apabila mereka keluar, tidak akan masuk kembali. Itu adalah akhir mereka masuk. Kemudian aku dibawakan dua bejana, yang satu berisi arak dan yang lain berisi susu. Keduanya disodorkan kepadaku. Aku memilih susu. lalu dikatakan: Tepat! Allah menghendaki engkau (berada pada fitrah, kebaikan dan keutamaan). Begitu pula ummatmu berada pada fitrah. Kemudian diwajibkan atasku shalat lima puluh kali tiap hari. Demikian kisah seterusnya sampai akhir hadits
97 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah saw. menuturkan perjalanan Isra'nya. Beliau bersabda: Nabi Musa as. berkulit sawo matang, tingginya seperti lelaki Syanu'ah (nama kabilah). Beliau bersabda pula: Nabi Isa as. itu gempal, tingginya sedang. Beliau juga menuturkan tentang Malik as. penjaga Jahanam dan Dajjal
98 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah saw. melewati lembah Al Azraq. Beliau bertanya: Lembah apa ini? Para shahabat menjawab: Ini lembah Al Azraq. Rasulullah saw. bersabda: Aku seperti melihat Nabi Musa as. sedang menuruni bukit dan memohon kepada Allah dengan suara keras melalui talbiyah. Ketika sampai di bukit Harsya, beliau berkata: Bukit apa ini? Para shahabat menjawab: Bukit Harsya (dekat Juhfah). Rasulullah saw. bersabda: Aku seperti melihat Nabi Yunus bin Matta as. berada di atas unta merah yang gempal. Dia memakai mantel bulu dan tali kekang untanya adalah sabut. Dan dia sedang bertalbiyah
99 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Ketika aku diisra'kan, aku bertemu dengan Nabi Musa as, dia seorang lelaki yang tinggi kurus dengan rambut berombak. Seolah-olah orang dari Syanu'ah. Aku juga bertemu dengan Nabi Isa as. dia berperawakan sedang, berkulit merah, seakan-akan baru keluar dari pemandian. Akupun bertemu dengan Nabi Ibrahim as. Akulah keturunannya yang paling mirip dengannya. Lalu aku diberi dua bejana, yang satu berisi susu dan yang lain berisi arak. Dikatakan padaku: Ambillah yang engkau suka. Aku mengambil susu dan meminumnya. Kemudian dikatakan: Engkau diberi petunjuk dengan fitrah atau engkau menepati fitrah. Seandainya engkau mengambil arak, niscaya sesat umatmu
100 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu malam aku bermimpi di dekat Ka'bah, melihat seorang lelaki berkulit sawo matang, seperti warna coklat paling bagus yang pernah engkau lihat. Dia berambut gondrong, gondrong terbaik yang pernah engkau lihat. Dia menyisir rambutnya dan masih tampak menetes airnya. Dia bersandar kepada dua orang, melakukan thawaf di Ka'bah. Aku bertanya: Siapakah orang ini? Ada yang menjawab: Ini adalah Al Masih bin Maryam. Tiba-tiba aku melihat seorang lelaki yang sangat keriting, mata kanannya buta seakan-akan mata itu buah anggur yang mengapung (matanya melotot). Aku bertanya: Siapa pula ini? Ada yang menjawab: Ini adalah Al Masih Dajjal
101 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Aku melihat diriku berada di Hijir Ismail, sedangkan seorang Quraisy bertanya kepadaku tentang perjalanan isra'ku. Mereka bertanya berbagai hal mengenai Baitul-Maqdis yang tidak begitu kuingat. Aku sangat merasakan kesulitan yang belum pernah kualami. Lalu Allah memperlihatkannya kepadaku dari kejauhan, sehingga aku dapat melihatnya. Apapun yang mereka tanyakan kepadaku, pasti aku ceritakan kepada mereka (aku jawab dengan jelas). Aku melihat diriku berada di antara sekelompok nabi. Ada Nabi Musa as. yang sedang mengerjakan shalat, ternyata dia itu seorang lelaki tinggi kurus dengan rambut keriting, dia seperti orang suku Syanu'ah. Ada pula Nabi Isa bin Maryam as. yang sedang mengerjakan shalat. Orang yang paling mirip dengannya adalah Urwah bin Mas`ud Ats Tsaqafiy. Ada juga Nabi Ibrahim as. yang sedang mengerjakan shalat. Orang yang paling menyerupainya adalah shahabat kalian (maksudnya, diri beliau sendiri). Ketika datang waktu shalat, aku mengimami mereka. Usai shalat terdengar suara.: Hai Muhammad. Ini Malik, penjaga neraka. Ucapkanlah salam padanya. Aku berpaling kepadanya dan dialah yang lebih dulu mengucap salam
102 - Hadits riwayat Aisyah ra.: Dari Masruq ia bercerita: Aku bertanya kepada Aisyah: Apakah Muhammad saw. pernah melihat Tuhannya? Aisyah menjawab: Maha suci Allah! Benar-benar berdiri rambutku (karena terkejut) mendengar apa yang engkau katakan. Ada tiga hal, siapa saja yang membicarakan salah satunya, maka dia berbohong besar atas Allah. Di antara yang mana kamu, hai Masruq? Aku bertanya: Apa tiga hal itu. Aisyah menjawab: Pertama, siapa saja yang menyangka bahwa Muhammad saw. melihat Tuhannya, maka dia berbohong besar atas Allah. Aku mulanya bersandar, santai, lalu duduk sambil berkata: Hai Ummul mukminin. Tunggu, jangan tergesa-gesa. Bukankah Allah telah berfirman (Dan sesungguhnya dia melihatnya di ufuk yang terang). (Dan sesumgguhnya dia telah melihatnya di waktu lain). Aisyah berkata: Aku adalah orang pertama umat ini yang menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. Beliau bersabda: Itu adalah Jibril as. aku tidak pernah melihatnya dalam bentuk aslinya, kecuali dua kali ini. Aku melihatnya turun dari langit, besarnya menutupi ruangan antara langit dan bumi. Aisyah melanjutkan: Apakah engkau belum pernah mendengar firman Allah: (Dia tidak dapat dicapai oleh mata, sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan. Dia Maha halus dan Maha mengetahui). Tidakkah engkau mendengar firman Allah: (Tidak mungkin bagi manusia berbicara dengan Tuhannya kecuali dengan perantaraan wahyu, dibelakang hijab "maksudnya, hanya mendengar suara", atau mengutus malaikat untuk mewahyukan apa saja yang diinginkan-Nya kepada manusia. Sesungguhnya Dia Maha tinggi dan Maha bijaksana). Aisyah berkata lagi, (Kedua) siapa saja yang menyangka bahwa Rasulullah saw. menyembunyikan sebagian isi Kitab Allah, maka dia berbohong besar atas Allah. Allah berfirman: (Hai Rasul. Sampaikanlah apa yang diturunkan oleh Tuhanmu. Dan jika engkau tidak melakukan "perintah itu" maka engkau tidak menyampaikan amanah-Nya). Kemudian Aisyah melanjutkan, (Ketiga) siapa saja yang memberitahu apa yang akan terjadi besok, maka dia berbohong besar atas Allah. Allah berfirman (Katakanlah Tidak ada sesuatupun di bumi dan di langit yang mengetahui perkara gaib kecuali Allah)
103 - Hadits riwayat Abu Musa ra. bahwa: Rasulullah saw. berada di tengah-tengah kami, memberikan lima kalimat. Beliau bersabda: Sesungguhnya Allah ta`ala tidak pernah tidur dan mustahil Dia tidur, Dia kuasa menurunkan timbangan (amal) dan menaikkannya kepada-Nya, dinaikkan (dilaporkan) amal malam sebelum amal siang, dan amal siang sebelum amal malam, tirai-Nya adalah nur (menurut riwayat Abu Bakar adalah nar=api) yang andai kata Dia menyingkapkannya, tentu keagungan Dzat-Nya akan membakar makhluk yang dipandang-Nya (Artinya, seluruh makhluk akan terbakar, sebab pandangan Allah meliputi semua makhluk)
104 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Ada dua surga dari perak, wadah-wadahnya dan segala isinya. Ada pula surga dari emas, wadah-wadahnya dan segala isinya. Antara orang-orang dan kemampuan memandang Tuhan mereka hanya ada selaput keagungan pada Dzat-Nya, di surga Aden
105 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Shahabat bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami nanti pada hari kiamat? Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat bulan di malam purnama? Orang-orang menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat matahari yang tidak tertutup awan? Mereka menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda: Seperti itulah kalian akan melihat Allah. Siapa saja yang menyembah sesuatu, maka dia mengikuti sesembahannya tersebut. Orang yang menyembah matahari mengikuti matahari, orang yang menyembah bulan mengikuti bulan, orang yang menyembah berhala mengikuti berhala. Tinggallah ummat ini, termasuk di antaranya yang munafik. Kemudian Allah datang kepada mereka dalam bentuk selain bentuk-Nya yang mereka kenal, seraya berfirman: Akulah Tuhan kalian. Mereka (umat ini) berkata: Kami berlindung kepada Allah darimu. Ini adalah tempat kami, sampai Tuhan kami datang kepada kami. Apabila Tuhan datang, kami tentu mengenal-Nya. Lalu Allah ta`ala datang kepada mereka dalam bentuk-Nya yang telah mereka kenal. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian. Merekapun berkata: Engkau Tuhan kami. Mereka mengikuti-Nya. Dan Allah membentangkan jembatan di atas neraka Jahanam. Aku (Rasulullah saw.) dan ummatkulah yang pertama kali melintas. Pada saat itu, yang berbicara hanyalah para rasul. Do`a para rasul saat itu adalah: Ya Allah. Selamatkanlah, selamatkanlah. Di dalam neraka Jahanam terdapat besi berkait seperti duri Sakdan (nama tumbuhan yang berduri besar di setiap sisinya). Pernahkah kalian melihat Sakdan? Orang-orang menjawab: Ya, wahai Rasulullah. Rasulullah saw. melanjutkan: Besi berkait itu seperi duri Sakdan, tetapi hanya Allah yang tahu seberapa besarnya. Besi berkait itu merenggut manusia dengan amal-amal mereka. Di antara mereka ada orang yang beriman, maka tetaplah amalnya. Dan di antara mereka ada yang dapat melintas, hingga selamat. Setelah Allah selesai memberikan keputusan untuk para hamba dan dengan rahmat-Nya Dia berkehendak mengeluarkan siapa saja di antara ahli neraka yang Dia kehendaki, maka Dia memerintah para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak pernah menyekutukan Allah. Itulah orang-orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan rahmat-Nya, yang mengucap: Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan adanya bekas sujud. Api neraka memakan tubuh anak keturunan Adam, kecuali bekas sujud. Allah melarang neraka memakan bekas sujud. Mereka dikeluarkan dari neraka, dalam keadaan hangus. Lalu mereka disiram dengan air kehidupan, sehingga mereka menjadi tumbuh seperti biji-bijian tumbuh dalam kandungan banjir (lumpur). Kemudian selesailah Allah ta`ala memberi keputusan di antara para hamba. Tinggal seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka. Dia adalah ahli surga yang terakhir masuk. Dia berkata: Ya Tuhanku. Palingkanlah wajahku dari neraka, anginnya benar-bernar menamparku dan nyala apinya membakarku. Dia terus memohon kepada Allah. Kemudian Allah ta`ala berfirman: Mungkin, jika Aku mengabulkan permintaanmu, engkau akan meminta yang lain. Orang itu menjawab: Aku tidak akan minta yang lain kepada-Mu. Maka diapun memberikan janjinya kepada Allah. Lalu Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Ketika dia telah menghadap dan melihat surga, diapun diam tertegun, kemudian berkata: Ya Tuhanku, majukanlah aku ke pintu surga. Allah berkata: Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta kepada-Ku selain apa yang sudah Kuberikan, celaka engkau, hai anak-cucu Adam, ternyata engkau tidak menepati janji. Orang itu berkata: Ya Tuhanku! Dia memohon terus kepada Allah, hingga Allah berfirman kepadanya: Mungkin sekali jika Aku memberimu apa yang engkau pinta, engkau akan meminta yang lain lagi. Orang itu berkata: Tidak, demi keagungan-Mu. Dan dia memberikan janjinya lagi kepada Tuhannya. Lalu Allah mendekatkannya ke pintu surga. Setelah dia berdiri di ambang pintu surga, ternyata pintu Surga terbuka lebar baginya, sehingga dia dapat melihat dengan jelas keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya. Diapun diam tertegun. Kemudian berkata: Ya Tuhanku. Masukkanlah aku ke dalam surga. Allah ta`ala berfirman kepadanya: Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta selain apa yang telah Aku berikan? Celaka engkau, hai anak cucu Adam! Betapa engkau tidak bisa menepati janji! Orang itu berkata: Ya Tuhanku, aku tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling malang. Dia terus memohon kepada Allah, sehingga membuat Allah ta`ala tertawa (ridha). Ketika Allah ta`ala tertawa Dia berfirman: Masuklah ke surga. Setelah orang itu masuk surga, Allah berfirman kepadanya: Inginkanlah sesuatu! Orang itu meminta kepada Tuhannya, sampai Allah mengingatkannya tentang ini dan itu. Ketika telah habis keinginan-keinginannya, Allah ta`ala berfirman: Itu semua untukmu, begitu pula yang semisalnya
106 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudri ra. ia berkata: Kaum muslimin di masa Rasulullah saw. bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami di hari kiamat? Rasulullah saw. bersabda: Ya! Kemudian beliau melanjutkan: Apakah kalian terhalang melihat matahari di siang hari yang cerah, yang tidak ada awan sedikitpun? Apakah kalian terhalang melihat bulan pada malam purnama yang cerah tanpa ada awan sedikitpun? Kaum muslimin menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda: Kalian tidak akan terhalang melihat Allah ta`ala pada hari kiamat, sebagaimana kalian tidak terhalang melihat salah satu dari matahari dan bulan. Ketika hari kiamat terjadi, ada penyeru yang mengumumkan: Setiap ummat hendaklah mengikuti apa yang dulu disembah. Maka tidak tersisa orang-orang yang dulu menyembah selain Allah yakni berhala, kecuali mereka berjatuhan ke dalam neraka. Hingga yang tinggal hanya orang-orang yang menyembah Allah ada yang baik dan ada yang jahat serta sisa-sisa Ahli Kitab, maka dipanggillah orang-orang Yahudi. Mereka ditanya: Apa yang dulu kalian sembah? Mereka menjawab: Kami menyembah Uzair bin Allah. Dikatakan: Kalian dusta! Allah tidak menjadikan seorangpun sebagai shahabat atau anak. Lalu apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus, wahai Tuhan kami berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Merekapun berjatuhan ke dalam neraka. Kemudian orang-orang Nasrani dipanggil. Mereka ditanya: Apa yang dulu kalian sembah? Mereka menjawab: Kami menyembah Al Masih bin Allah. Dikatakan kepada mereka: Kalian dusta! Allah tidak menjadikan seorangpun sebagai shahabat atau anak. Apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus ya Tuhan, berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka Jahanam, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Merekapun berguguran ke dalam neraka. Ketika yang tinggal hanya orang-orang yang dulu menyembah Allah ta`ala -yang baik dan yang jahat-, maka Allah datang kepada mereka dalam bentuk yang lebih rendah daripada bentuk yang mereka ketahui. Dia berfirman: Apa yang kalian tunggu? Setiap umat mengikuti apa yang dulu disembah. Mereka megucapkan: Wahai Tuhan kami! Di dunia, kami memisahkan diri dari orang-orang yang sebenarnya sangat kami butuhkan (untuk membantu penghidupan di dunia) dan kami tidak mau berkawan dengan mereka (karena menyimpang dari jalan yang digariskan oleh agama). Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian! Mereka mengucap: Kami mohon perlindungan kepada Allah darimu. Kami tidak akan mensekutukan Allah dengan apapun (ini diucapkan dua atau tiga kali), sampai sebagian mereka hampir-hampir berubah (berbalik dari kebenaran, karena cobaan berat yang berlaku saat itu) Allah berfirman: Apakah antara kalian dan Dia ada tanda-tanda, sehingga dengan demikian kalian dapat mengenal-Nya? Mereka menjawab Ya. Lalu disingkapkanlah keadaan yang mengerikan itu. Setiap orang yang hendak bersujud kepada Allah dengan keinginan sendiri, pasti mendapat izin Allah. Sedangkan orang yang akan bersujud karena takut atau pamer, tentu Allah menjadikan punggungnya menyatu (sehingga tidak bisa bersujud). Setiap kali hendak bersujud, dia terjungkal pada tengkuknya. Kemudian mereka mengangkat kepala mereka, sementara itu Allah telah berganti rupa dalam bentuk yang mereka lihat pertama kali. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian. Mereka menyahut: Engkau Tuhan kami. Kemudian suatu jembatan dibentangkan di atas neraka Jahanam dan syafa`at diperbolehkan. Mereka berkata: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah. Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, apakah jembatan itu? Rasulullah saw. bersabda: Tempat berpijak yang licin (menggelincirkan). Padanya terdapat besi berkait dan besi berduri. Di Najed ada tumbuhan berduri yang disebut Sakdan. Seperti itulah besi-besi berkaitnya. Orang-orang mukmin melewati jembatan tersebut ada yang secepat kejapan mata, ada yang seperti kilat, seperti angin, seperti burung, seperti kuda atau unta yang kencang larinya. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok, selamat sama sekali, terkoyak-koyak tapi dapat bebas, dan terjerumus ke dalam neraka Jahanam. Pada saat orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka demi Dzat yang menguasai diriku. Tak ada orang yang begitu menaruh perhatian dalam mencari kebenaran, melebihi orang-orang mukmin yang mencari kebenaran kepada Allah demi kepentingan saudara-saudara mereka yang masih berada di neraka. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, mereka dulu berpuasa bersama kami, shalat dan beribadah haji. Lalu difirmankan kepada mereka: Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal. Maka bentuk-bentuk mereka diharamkan atas neraka. Mereka mengeluarkan banyak orang dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separoh dikeluarkan dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separuh betisnya dan ada yang sudah sampai ke lututnya. Orang-orang mukmin itu berkata: Ya Tuhan kami, di dalam neraka tidak ada lagi seorangpun yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah! Siapa saja yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan meski hanya seberat dinar. Keluarkanlah. Kembali mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Lalu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu apakah di neraka masih ada orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah! Siapa saja yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan maski hanya seberat setengah dinar, keluarkanlah. Mereka dapat mengeluarkan lagi banyak orang. Setelah itu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu, apakah di sana masih ada seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah! Siapa saja yang kalian temukan di dalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat atom, keluarkanlah. Lagi-lagi mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Ya Tuhan kami. Kami tidak tahu apakah di sana masih ada pemilik kebaikan. Abu Sa`id Al Khudriy berkata: Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai hadits ini, maka bacalah firman Allah: (Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar dzarrah. Dan jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar). Allah ta`ala berfirman: Para malaikat telah memohonkan syafa`at, para nabi telah memohonkan syafa`at dan orang-orang mukmin juga telah memohonkan syafa`at. Yang tinggal hanyalah Dzat yang Maha penyayang di antara semua yang penyayang. Lalu Allah mengambil dari neraka dan mengeluarkan dari sana sekelompok orang yang sama sekali tidak pernah beramal baik. (Saat itu) mereka telah menjadi arang hitam. Mereka dilempar ke sebuah sungai dekat mulut surga, yang disebut Sungai Kehidupan. Kemudian mereka keluar seperti tumbuhan kecil keluar dari banjir. Bukankah kalian sering melihat tumbuhan kecil di sela-sela batu atau pohon, di mana bagian yang terkena sinar matahari akan berwarna sedikit kuning dan hijau, sedangkan yang berada di keteduhan menjadi putih? Para shahabat menyela: Seakan-akan engkau pernah menggembala di gurun. Rasulullah saw. meneruskan: Lalu mereka keluar bagaikan mutiara. Di leher mereka ada kalung, sehingga para ahli surga dapat mengenali mereka. Mereka adalah orang-orang yang dibebaskan Allah, yang dimasukkan oleh Allah ke dalam surga, tanpa amal yang mereka kerjakan dan tanpa kebaikan yang mereka lakukan. Kemudian Allah berfirman: Masuklah kalian ke dalam surga. Apapun yang kalian lihat, itu adalah untuk kalian. Mereka berkata Ya Tuhan kami. Engkau telah memberi kami pemberian yang belum pernah Engkau berikan kepada seorangpun di antara orang-orang di seluruh alam. Allah berfirman: Di sisiku ada pemberian untuk kalian yang lebih baik daripada pemberian ini. Mereka berkata: Ya Tuhan kami, apa lagi yang lebih baik daripada pemberian ini? Allah berfirman: Ridha-Ku, sehingga Aku tidak akan murka kepada kalian sesudah itu, selamanya
107 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, aku benar-benar tahu Ahli neraka yang keluar terakhir dari sana dan Ahli surga yang terakhir masuk ke dalamnya, yaitu seorang yang keluar dari neraka dengan merangkak. Lalu Allah berfirman: Pergilah. Masuklah ke dalam surga. Diapun mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh. Maka dia kembali dan berkata: Ya Tuhanku. Aku temukan surga telah penuh. Allah berfirman: Pergilah. Masuklah ke dalam surga. Dia mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh. Maka dia kembali dan berkata: Ya Tuhanku, aku temukan surga itu penuh. Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga, karena, sesungguhnya menjadi milikmu semisal dunia dan sepuluh kali kelipatannya atau, sesungguhnya bagimu sepuluh kali lipat dunia. Orang itu berkata: Apakah Engkau mengejekku (atau, mentertawakanku), sedangkan Engkau adalah Raja? Abdullah bin Mas`ud berkata: Aku benar-benar melihat Rasulullah saw. tertawa sampai kelihatan gigi geraham beliau. Dikatakan: Itu adalah ahli surga yang paling rendah kedudukannya
108 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. Dari Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah ra. ditanya tentang kedatangan di akhirat. Jabir berkata: Kita datang pada hari kiamat dari ini dan ini. Lihat (kedatangan itu di atas manusia). Lalu dipanggillah umat manusia dengan berhala dan apa yang dulu disembahnya secara berurutan. Sesudah itu, Tuhan mendatangi kita seraya berfirman: Siapa yang kalian tunggu? Mereka menjawab: Kami menunggu Tuhan kami. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian. Mereka berkata: Sampai kami melihat-Mu. Lalu tampak bagi mereka Tuhan tertawa. (Akhirnya) Dia membawa mereka dan mereka mengikuti-Nya. Setiap orang di antara mereka, munafik atau mukmin diberi nur. Mereka terus mengikuti-Nya. Di atas jembatan neraka Jahanam terdapat besi-besi berkait dan berduri, yang merenggut siapa saja yang dikehendaki Allah. Kemudian nur orang-orang munafik padam, sedangkan orang-orang mukmin tetap bersinar. Selamatlah rombongan pertama, wajah mereka bagaikan bulan purnama. Mereka berkisar 70.000 (tujuh puluh ribu) orang. Kemudian orang-orang berikutnya, wajah mereka seperti terangnya bintang-bintang di langit. Demikian seterusnya. Kemudian syafa`at diizinkan. Merekapun memintakan syafa`at, hingga keluar orang-orang yang mengucap: Laa ilaaha illallah dari neraka dan orang-orang yang di hatinya terdapat kebaikan seberat gandum. Mereka ditempatkan di halaman surga, sedangkan ahli surga memerciki mereka dengan air, sampai mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya sesuatu (tumbuhan) di dalam banjir. Hilanglah hangus tubuh mereka. Kemudian dia (orang terakhir) meminta Allah memberikannya dunia dan sepuluh kali lipatnya
109 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Setiap nabi memiliki do`a yang selalu digunakan. Aku ingin menyimpan do`aku untuk memberi syafa`at bagi umatku nanti pada hari kiamat
110 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Nabi saw. pernah bersabda: Setiap nabi mempunyai do`a yang digunakan untuk kebaikan umatnya. Sesungguhnya aku menyimpan do`aku untuk memberikan syafa`at bagi umatku di hari kiamat
111 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Tatkala turun ayat ini: (Dan peringatkanlah para kerabatmu yang terdekat), maka Rasulullah saw. memanggil orang-orang Quraisy. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah saw. berbicara secara umum dan khusus. Beliau bersabda: Hai Bani Ka'ab bin Luaiy! Selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Murrah bin Ka'ab. Selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Abdi Syams. Selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Abdi Manaf. Selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Hasyim. Selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Abdil Muthalib, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Fatimah. Selamatkanlah dirimu dari neraka! Karena aku tidak kuasa menolak sedikitpun siksaan Allah terhadap kalian (maksud beliau, kalian jangan mengandalkan hubungan kekerabatan denganku). (Aku) hanya sekedar punya hubungan kekeluargaan dengan kalian yang akan aku sambung dengan sungguh-sungguh
112 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Ketika turun ayat ini: (Dan berilah peringatan berbentuk ancaman kepada kaum kerabatmu yang terdekat), yaitu kaum kerabatmu yang benar-benar ikhlas. Rasulullah saw. keluar dan naik ke bukit Shafa, lalu berteriak: Hati-hatilah! Orang-orang saling bertanya: Siapa yang berteriak? Di antara mereka berkata: Muhammad! Merekapun berkumpul mengerumuni beliau. Beliau bersabda: Hai Bani Fulan! Hai Bani Fulan! Hai Bani Fulan! Hai Bani Abdi Manaf! Hai Bani Abdil Muththalib! Mereka mengerumuni beliau. Lalu beliau bersabda: Apa pendapat kalian seandainya aku beritahu kalian, bahwa seekor kuda akan keluar di kaki gunung ini. Apakah kalian mempercayaiku? Orang-orang menjawab: Kami telah buktikan engkau tidak pernah berbohong. Rasulullah saw. bersabda: Aku peringatkan kalian di hadapan siksa yang sangat pedih. Mendengar itu Abu Lahab berkata Celaka engkau! Hanya untuk inikah engkau mengumpulkan kami? Kemudian dia pergi. Lalu turunlah surat ini, Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan dia benar-benar binasa
113 - Hadits riwayat Al Abbas bin Abdil Muththalib ra. ia berkata: Wahai Rasulullah, apakah engkau dapat memberikan sesuatu manfaat kepada Abu Thalib. Karena, dulu dia merawat dan pernah membelamu. Rasulullah saw. bersabda: Ya, dia berada di neraka yang paling ringan. Seandainya tidak ada aku, tentu dia berada di dasar neraka paling bawah
114 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudri ra. ia berkata: Rasulullah saw. mendengar pamannya Abu Thalib dibicarakan dekat beliau, lalu beliau bersabda: Mudah-mudahan syafa`atku dapat memberinya manfaat nanti di hari kiamat, sehingga dia ditempatkan di neraka paling ringan yang apinya membakar kedua mata kakinya sampai mendidihkan otaknya
115 - Hadits riwayat An Nu'man bin Basyir ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Ahli neraka yang paling ringan siksanya pada hari kiamat, adalah seseorang yang pada lekukan telapak kakinya diberi dua bara yang menyebabkan otaknya mendidih
116 - Hadits riwayat Amru bin Ash ra. ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda dalam forum terbuka, bukan rahasia: Ingatlah, bahwa keluarga ayahku (yakni si Fulan) bukanlah termasuk waliku. Sesungguhnya waliku hanyalah Allah dan orang-orang mukmin yang shalih
117 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Di antara umatku, tujuhpuluh ribu orang masuk surga tanpa hisab (tanpa perhitungan amal). Seseorang berkata: Wahai Rasulullah! Berdo`alah kepada Allah semoga Dia berkenan menjadikanku bagian dari mereka (tujuh-puluh ribu orang itu). Rasulullah saw. berdo`a: Ya Allah, perkenankanlah Engkau menjadikannya termasuk di antara mereka. Kemudian yang lain berdiri pula dan berkata: Wahai Rasulullah! Berdo`alah kepada Allah, agar Dia berkenan menjadikanku bagian dari mereka. Rasulullah saw. bersabda: Engkau telah kedahuluan Ukasyah
118 - Hadits riwayat Sahl bin Sa`ad ra.: Dari Abu Hazim dari Sahal bin Sa`ad bahwa: Rasulullah saw. bersabda: Tujuh puluh ribu orang atau tujuh ratus ribu orang (Abu Hazim ragu mana yang benar antara keduanya) akan masuk surga sambil saling berpegangan, orang pertama di antara mereka tidak mau masuk sebelum yang terakhir masuk, wajah mereka bagaikan bulan purnama
119 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Beberapa umat ditunjukkan kepadaku. Aku melihat seorang nabi bersama sekelompok kecil (tidak lebih dari sepuluh orang), ada lagi nabi yang disertai seorang atau dua orang dan ada pula nabi yang tidak disertai seorangpun. Tiba-tiba ditunjukkan padaku kelompok besar. Aku menyangka mereka adalah umatku. Tetapi lalu dijelaskan: Ini adalah Musa as. dan kaumnya. Lihatlah ke ufuk! Aku memandang ke sana, ternyata ada kelompok besar. Dijelaskan lagi kepadaku: Pandanglah ke ufuk yang lain. Ternyata ada juga kelompok besar. Dijelaskan padaku: Ini adalah umatmu. Di antara mereka ada tujuhpuluh ribu masuk surga tanpa hisab dan siksa. kemudian Rasulullah saw. bangkit dan masuk ke dalam rumahnya. Para shahabat memperbincangkan siapa mereka yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa. Sebagian ada yang berkata: Barangkali mereka adalah orang-orang yang selalu menyertai Rasulullah saw. (para shahabat dekat). Ada pula yang berkata: Mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak menyekutukan Allah. Mereka saling mengemukakan pendapat masing-masing. Ketika Rasulullah saw. keluar lagi, beliau bertanya: Apa yang kalian perbincangkan? Merekapun memberitahu, lalu Rasulullah saw. bersabda: Mereka adalah orang-orang yang tidak menggunakan jimat mantera tidak minta dibuatkan jimat, tidak meramalkan hal-hal buruk, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal. Ukasyah bin Mihshan berdiri dan berkata: Berdo`alah kepada Allah semoga Dia berkenan menjadikanku termasuk di antara mereka. Rasulullah saw. bersabda: Engkau termasuk di antara mereka. Kemudian yang lain berdiri dan berkata: Berdo`alah kepada Allah, semoga Dia berkenan menjadikanku bagian dari mereka. Rasulullah saw. bersabda: Engkau telah kedahuluan Ukasyah
120 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian tidak suka menjadi seperempat penghuni surga? Kami (para shahabat) bertakbir. Beliau bersabda lagi: Apakah kalian tidak suka menjadi sepertiga penghuni surga? Kamipun bertakbir. Lalu beliau kembali bersabda: Sungguh, aku berharap kalian dapat menjadi separoh penghuni surga. Aku akan memberitahukan hal itu kepada kalian. Orang-orang Islam di tengah orang-orang kafir seperti sehelai rambut putih pada sapi hitam, atau seperti sehelai rambut hitam pada sapi putih
121 - Hadits riwayat Abu Sa`id ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah ta`ala berfirman: Hai Adam. Beliau menjawab: Aku patuhi panggilan-Mu dan kebaikan ada di tangan-Mu. Allah berfirman: Keluarkanlah Ba'tsa an naar. Dia (Adam) bertanya: Apakah itu Ba'tsa an naar? Allah berfirman: Setiap kelipatan seribu, keluarkanlah sembilanratus sembilan puluh orang. Perintah Allah kepada (Adam as.) itu terjadi ketika anak-anak beruban: (Dan kandungan setiap wanita yang hamil gugur dan engkau lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka tidak mabuk, tetapi sesungguhnya siksa Allah sangat pedih). Penuturan Rasulullah saw. tersebut membuat para shahabat merasa khawatir. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah lelaki itu (yang seorang di antara seribu) di antara kami? Rasulullah saw. bersabda: Bergembiralah kalian. Karena, dari Yakjuj dan Makjuj seribu, sedangkan dari kalian seorang. Kemudian beliau melanjutkan: Demi Dzat yang menguasai diriku. Sungguh, aku sangat mendambakan kalian menjadi seperempat ahli surga. Kami (para shahabat) memuji Allah dan bertakbir. Lalu beliau bersabda: lagi, Demi Dzat yang menguasai diriku. Sungguh, aku mendambakan kalian menjadi sepertiga ahli surga. Kami memuji Allah dan bertakbir. Kemudian kembali beliau bersabda: Demi Dzat yang menguasai diriku. Sungguh, aku mendambakan kalian menjadi separoh ahli surga. Perumpamaan kalian di tengah-tengah umat lain, adalah bagaikan sehelai rambut putih pada kulit sapi hitam, atau seperti belang pada betis khimar
122 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Shalat salah seorang di antara kalian tidak diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudhu
123 - Hadits riwayat Utsman bin Affan ra. bahwa: Ia (Utsman ra.) minta air lalu berwudhu. Beliau membasuh kedua telapak tangannya tiga kali lalu berkumur dan mengeluarkan air dari hidung. Kemudian membasuh wajahnya tiga kali, lantas membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, tangan kirinya juga begitu. Setelah itu mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali, begitu juga kaki kirinya. Kemudian berkata: Aku pernah melihat Rasulullah saw. berwudhu seperti wudhuku ini, lalu beliau bersabda: Siapa saja yang berwudhu seperti cara wudhuku ini, lalu shalat dua raka`at, di mana dalam dua raka`at itu dia tidak berbicara dengan hatinya sendiri, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni
124 - Hadits riwayat Utsman ra. Dari Abu Anas bahwa Utsman ra. berwudhu di tangga, dan berkata: Maukah aku tunjukkan cara wudhu Rasulullah saw.? Kemudian ia berwudhu tiga kali tiga kali
125 - Hadits riwayat Abdullah bin Zaid bin Ashim Al Anshariy ra. bahwa: Dia pernah dimintai (keterangan): Berwudhulah seperti wudhu Rasulullah saw. Lalu ia minta air sebejana, kemudian menuangkannya pada kedua tangannya dan membasuhnya tiga kali. Setelah itu ia masukkan tangannya lalu mengeluarkannya, berkumur dan menghirup air ke hidung dari satu telapak tangan. Ia mengerjakannya tiga kali. Sesudah itu ia memasukkan tangannya lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Setelah itu memasukkan tangannya lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh kedua tangannya sampai siku masing-masing dua kali. Lalu memasukkan tangan lalu mengeluarkannya, kemudian mengusap kepala. Ia mengusapkan kedua tangannya ke depan lalu ke belakang. Setelah itu membasuh kedua kakinya sampai mata kaki, dan berkata: Demikianlah wudhu Rasulullah saw.
126 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. Ia merafa'kan hadits ini kepada Nabi saw. bahwa: Beliau bersabda: Apabila salah satu diantara kamu beristinja' dengan batu, hendaklah beristinja' dengan hitungan ganjil, dan apabila berwudhu lalu memasukkan air ke hidung, hendaklah mengeluarkannya
127 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Nabi saw. pernah bersabda: Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, hendaklah mengeluarkan air dari hidungnya (istintsar) tiga kali, karena setan itu menginap di batang hidungnya
128 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Kami bersama Rasulullah saw. saat kembali dari Mekah menuju Madinah. Ketika kami menemui sebuah oase di tengah jalan, beberapa orang tergesa-gesa untuk menunaikkan shalat Ashar. Mereka berwudhu dengan tergesa-gesa. Lalu kami dekati mereka (tampaklah) tumit mereka tidak terkena air, maka Rasulullah saw. bersabda: Siksa neraka bagi (pemilik) tumit itu. Sempurnakanlah wudhu kalian
129 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. pernah melihat seorang lelaki tidak membasuh kedua tumitnya, beliau bersabda: Siksa neraka, bagi para pemilik tumit
130 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Kalian adalah orang-orang yang memiliki cahaya muka, cahaya tangan dan cahaya kaki di hari kiamat, karena kesempurnaan wudhu. Siapa saja diantara kalian mampu, hendaklah ia melakukan ithalatulghurrah wa tahjil
131 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah ziarah ke kuburan. Beliau berdo`a: Semoga keselamatan tetap dilimpahkan kepadamu, hai kaum yang mukmin, dan kami, Insya Allah, akan menyusulmu. Aku senang apabila aku dapat bertemu dengan saudara-saudaraku. Para shahabat bertanya: Bukankah kami saudara-saudaramu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Kamu adalah shahabat-shahabatku, sedang saudaraku adalah orang-orang yang belum datang setelahku. Mereka bertanya lagi: Bagaimana engkau dapat mengenal umatmu yang belum datang di masa ini? Beliau bersabda: Tahukah kamu, andaikata ada seorang lelaki memiliki kuda yang bersinar muka, kaki dan tangannya kemudian kuda itu berada di antara kuda-kuda hitam legam, dapatkah ia mengenali kudanya? Mereka menjawab: Tentu saja dapat, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Sesungguhnya umatku akan datang dengan wajah, kaki dan tangan yang bersinar karena pengaruh wudhu. Aku mendahului mereka datang ke telaga. Ingat! Beberapa orang-orang akan dihalang-halangi mendatangi telagaku, sebagaimana unta hilang yang dihalang-halangi. Aku berseru kepada mereka: Kemarilah! Lalu dikatakan: Sesungguhnya mereka telah mengganti (ajaranmu) sesudahmu. Aku berkata: Semoga Allah menjauhkan mereka
132 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Andaikan aku tidak khawatir akan memberatkan orang-orang mukmin (dalam hadits yang diriwayatkan Zuhair, umatku), niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap akan shalat
133 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Aku mendatangi Nabi saw. sementara ujung siwak berada di mulut beliau
134 - Hadits riwayat Hudzaifah ra. ia berkata: Apabila Rasulullah saw. bangun untuk melakukan shalat tahajjud, beliau menggosok giginya dengan siwak
135 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Dari Nabi saw. Beliau bersabda: Fitrah, ada lima, atau, Ada lima perkara yang termasuk fitrah; berkhitan; mencukur rambut kemaluan; memotong kuku; mencabuti bulu ketiak dan menggunting kumis
136 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Potonglah kumis dan panjangkanlah jenggot
137 - Dari Abu Ayyub Al Anshari ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Apabila kamu ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya waktu kencing atau buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat
138 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Banyak orang berkata: Apabila kamu duduk buang hajatmu, janganlah menghadap kiblat atau Baitil Maqdis. Abdullah berkata: Aku pernah naik ke loteng rumah, aku melihat Rasulullah saw. berjongkok buang hajat di atas dua buah batu dengan menghadap ke Baitil Maqdis
139 - Hadits riwayat Abdullah bin Abu Qatadah ra. ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Janganlah seorangpun di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan bercebok dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)
140 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. suka memulai dengan yang kanan saat bersuci, menyisir rambut dan memakai sandal
141 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. bahwa: Rasulullah saw. pernah memasuki kebun, diikuti seorang anak muda yang membawa kendi, ia paling muda di antara kami, lalu anak muda itu meletakkan kendinya dekat pohon bidara. Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan hajat beliau menemui kami lagi. Tadi beliau beristinja' dengan air
142 - Hadits riwayat Jarir bin Abdullah ra. Dari Hammam ia berkata: Jarir pernah buang air kecil, kemudian berwudhu dan mengusap sepasang khufnya. Lalu dia ditanya, Kamu melakukan hal itu? Dia menjawab: Ya, aku pernah melihat Rasulullah saw. buang air kecil, kemudian berwudhu dan mengusap sepasang khuf beliau
143 - Hadits riwayat Hudzaifah ra. ia berkata: Aku pernah bersama Nabi saw. tiba di suatu tempat pembuangan sampah milik suatu kaum. Beliau kencing dengan berdiri, sedangkan aku menjauh. Beliau bersabda: Mendekatlah, maka aku mendekat sampai berdiri di dekat tumit beliau. Kemudian beliau berwudhu dan mengusap sepasang khuf beliau
144 - Hadits riwayat Mughirah bin Syu'bah ra.: Dari Rasulullah saw. Beliau pernah keluar untuk buang hajat dan Mughirah mengikutinya dengan membawa sekantung air. Setelah Nabi selesai dia menuangkan airnya. Beliau berwudhu dan mengusap kedua khuf beliau
145 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. bahwa: Sesungguhnya Nabi saw. pernah bersabda: Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana air sebelum membasuhnya tiga kali, karena ia tidak tahu dimanakah tangannya menginap
146 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila anjing minum (dengan ujung lidahnya) dalam wadah milik salah seorang di antara kalian, hendaklah ia membuang airnya kemudian membasuh wadah itu tujuh kali
147 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Janganlah salah seorang di antara kalian kencing dalam air yang tergenang lalu mandi dengan air tersebut
148 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Ada orang desa yang kencing di masjid, lalu sebagian shahabat menghampirinya. Rasulullah saw. bersabda: Biarkan, jangan kamu hentikan. Anas berkata: Ketika orang itu telah selesai, Nabi saw. meminta seember air, lalu menuangkannya pada air kencing tadi
149 - Hadits riwayat Aisyah isteri Nabi ra. bahwa: Nabi saw. pernah didatangi orang-orang yang membawa beberapa bayi, kemudian beliau mendo`akan dan menyuapi mereka. Lalu ada satu anak yang kencing dan mengenai beliau. Lantas beliau meminta air dan menuangkannya pada air kencing tadi, dan tidak mencucinya (menggosok)
150 - Hadits riwayat Ummu Qais binti Mihshan ra. ia berkata: Ia pernah datang kepada Rasulullah saw. dengan membawa putranya yang belum pernah makan makanan, kemudian meletakkannya di pangkuan beliau, lalu bayi tersebut kencing. Beliau hanya meyiramnya dengan air
151 - Hadits riwayat `Aisyah ra. Dari `Alqamah bahwa seseorang datang kepada `Aisyah, kemudian Aisyah berkata: Andaikata kamu melihat mani itu, maka kamu cukup mencuci tempatnya saja, kalau kamu tidak melihatnya, kamu siram air di sekitarnya. Aku pernah mengerik mani pada pakaian Rasulullah saw. dengan sekali kerik, kemudian beliau memakainya untuk shalat
152 - Hadits riwayat Asma' ra. ia berkata: Seorang wanita datang kepada Nabi saw. ia berkata: Salah seorang di antara kami, pakaiannya terkena darah haid. Apa yang harus dilakukannya? Beliau bersabda: Mengerik darah itu, lalu menggosoknya dengan air, kemudian dibasuh. Setelah itu ia boleh shalat dengan pakaian tersebut
153 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dulu senang mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan, dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering
154 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Apabila salah seorang di antara kami sedang haid, Rasulullah saw. memerintahkannya untuk memakai izaar. kemudian beliau melakukan persentuhan (mubasyarah) dengannya
155 - Hadits riwayat Maimunah ra. ia berkata: Rasulullah saw. biasa melakukan persentuhan dengan istri-istri beliau -saat mereka haid- pada bagian tubuh di luar izaar
156 - Hadits riwayat Ummu Salamah ra. ia berkata: Ketika aku sedang berbaring bersama Rasulullah saw. dalam satu selimut, tiba-tiba aku haid, maka aku keluar dengan pelan-pelan lalu mengambil pakaian khusus waktu haid. Rasulullah saw. bertanya kepadaku: Apakah kamu datang bulan? Aku jawab: Ya. Beliau memanggilku dan aku berbaring lagi bersama beliau dalam satu selimut. Zainab binti Ummu Salamah berkata: Dia (Ummu Salamah) dan Rasulullah saw. mandi jinabat bersama dalam satu bejana
157 - Hadits riwayat Aisyah ra. bahwa: Nabi saw. Apabila sedang beri'tikaf, beliau mendekatkan kepalanya padaku, lalu aku menyisir rambut beliau. Beliau tidak masuk rumah, kecuali jika ada hajat kemanusiaan
158 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah berbaring di pangkuanku sambil membaca Al Qur'an, sementara aku sedang haid
159 - Hadits riwayat Ali ra. ia berkata: Aku adalah lelaki yang sering mengeluarkan madzi. Namun aku malu bertanya kepada Nabi saw. mengingat posisi putri beliau. Lalu aku menyuruh Miqdad bin Aswad bertanya kepada beliau mengenai hal itu. Beliau bersabda: Hendaknya ia membasuh kemaluannya lalu berwudhu
160 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. bahwa: Nabi saw. bangun tengah malam dan melaksanakan hajatnya. Setelah itu beliau membasuh wajah dan kedua tangannya, lalu tidur lagi
161 - Hadits riwayat Aisyah ra. bahwa: Rasulullah saw. Apabila akan tidur sedangkan beliau junub, maka beliau berwudhu seperti wudhu untuk shalat sebelum beliau tidur
162 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Sayidina Umar berkata: Wahai Rasulullah, apakah boleh di antara kami tidur dalam keadaan junub. Rasulullah menjawab: Ya, boleh. Jika dia berwudhu
163 - Hadits riwayat Ummu Sulaim ra. bahwa: Ia pernah bertanya kepada Nabiyullah saw. tentang wanita yang mimpi seperti apa yang diimpikan pria. Rasulullah saw. bersabda: Apabila wanita itu bermimpi seperti itu, hendaklah mandi. Ummu Sulaim berkata Saya malu pada hal itu. Apakah demikian itu mungkin? Nabiyullah saw. bersabda: Mungkin saja. Lalu dari mana dapat terjadi persamaan? Sesungguhnya mani laki-laki itu kental dan berwarna putih, sedang mani wanita itu encer dan berwarna kuning. Mana yang lebih tinggi atau mendahului, dari dialah terjadinya kemiripan
164 - Hadits riwayat Ummu Salamah ra. ia berkata: Ummu Sulaim datang kepada Nabi saw. lalu berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap perkara haq. Apakah seorang wanita wajib mandi jika ia bermimpi? Rasulullah saw. bersabda: Ya, apabila ia melihat air (mani). Ummu Sulaim berkata lagi: Wahai Rasulullah, apakah seorang wanita juga bermimpi? Beliau bersabda: Rugilah kamu! Lalu dengan apa anaknya dapat menyerupai dia
165 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. Apabila mandi jinabat, beliau mulai dengan membasuh kedua tangan, lalu menuangkan air dengan tangan kanan ke tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan. Setelah itu berwudhu seperti berwudhu untuk shalat lalu menyelai rambut dengan jari-jari sampai beliau pandang telah merata maka beliau menciduk dengan kedua tangan dan dibasuhkan ke kepala sampai tiga kali cidukan, kemudian menyiram seluruh tubuh. (terakhir) membasuh kaki beliau
166 - Hadits riwayat Maimunah ra. ia berkata: Aku pernah menyodorkan kepada Rasulullah saw. air untuk mandi jinabat. Beliau membasuh kedua telapak tangan dua atau tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam wadah, lalu menuangkan air pada farji beliau dan membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu menekan tangan kiri ke tanah dan menggosoknya keras-keras, lalu berwudhu seperti wudhu shalat, kemudian menuangkan air ke kepala dengan tiga kali cidukan telapak tangan. Selanjutnya beliau membasuh seluruh tubuh lalu bergeser dari tempat semula dan membasuh kedua kaki. Aku mengambil saputangan untuk beliau, tetapi beliau menolak
167 - Hadits riwayat Aisyah ra. Dari Abu Salamah bin Abdur Rahman ia berkata: Aku mendatangi `Aisyah ra., Aku dan saudara laki-lakinya adalah saudara sepersusuan, kemudian saudaranya itu bertanya tentang cara mandi jinabat Nabi saw. Aisyah minta wadah ukuran satu shaa', lalu Ia mandi antara kami dan dia ada tabir. Ia menuangkan air di kepala tiga kali. Kata Abu Salamah: Istri-istri Nabi saw. selalu memotong rambut mereka pendek-pendek sampai sebatas telinga
168 - Hadits riwayat Maimunah ra., istri Nabi saw. Dari Ibnu Abbas ia berkata: Maimunah ra. mengabarkan kepadaku bahwa ia mandi bersama-sama Nabi saw. dalam satu bak
169 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah saw. mandi dengan air sisa mandi Maimunah
170 - Hadits riwayat Ummu Salamah ra. Dari Zainab binti Ummu Salamah ia berkata bahwa: Ummu Salamah ra. dan Rasulullah saw. pernah mandi jinabat dari satu bak
171 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. mandi dengan lima makkuk (1 makkuk=4,717 liter) air dan berwudhu dengan satu makkuk
172 - Hadits riwayat Juber bin Muth'im ra. ia berkata: Dihadapan Rasulullah para shahabat saling belajar menggunakan air pada waktu mandi. Sebagian dari mereka berkata: Kalau aku, maka aku menuangkan air ke kepalaku dengan tiga kali cedokan tangan
173 - Hadits riwayat Jabir bin Abdillah ra. ia berkata: Delegasi Tsaqif pernah bertanya kepada Rasulullah saw: Daerah kami adalah daerah dingin, bagaimana cara kami mandi? Beliau bersabda: Kalau aku, maka aku tuangkan air tiga kali di kepalaku
174 - Hadits riwayat Aisyah ra. Dari `Ubaid bin `Umair ia berkata: `Aisyah menyampaikan bahwa Abdullah bin Amru memerintahkan para wanita untuk mengurai rambutnya saat mandi, Aisyah berkata: Betapa anehnya Ibnu Amru ini. Ia menyuruh para wanita untuk mengurai rambutnya saat mandi, mengapa tidak menyuruh agar mencukur rambutnya saja? Sungguh aku pernah mandi bersama Rasulullah saw. dari satu wadah, dan aku tidak menyiram kepalaku lebih dari tiga siraman
175 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Ada seorang wanita bertanya kepada Nabi saw. tentang bagaimana cara wanita mandi haid? Perawi hadits berkata: Kemudian Aisyah menjelaskan bahwa beliau mengajarkan cara mandi kepada wanita tersebut. (Diantara sabda beliau): Kamu ambil kapas yang diberi misik, lalu bersihkan dirimu dengan kapas itu. Wanita itu berkata: Bagaimana caranya? Beliau bersabda: Maha suci Allah! Ya, kamu gunakan untuk bersuci. Dan beliau bersembunyi. (Sufyan bin Uyainah memberi isyarat tangan kepada kami pada wajahnya). Perawi hadits melanjutkan ceritanya, Aisyah berkata: Aku tarik wanita itu. Aku sudah tahu apa yang dikehendaki Nabi saw, lalu aku berkata: kepadanya, Bersihkan bekas darah haidmu dengan kapas itu
176 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Fatimah binti Abu Hubaisy pernah meminta fatwa kepada Nabi saw: Ya Rasulullah saw, saya adalah wanita yang beristihadlah (mengelurkan darah tidak pada waktu haid atau nifas) sehingga saya tidak dapat suci. Apakah saya boleh meninggalkan shalat? Beliau bersabda: Tidak. Itu hanya 'irq, bukan haid. Apabila haidmu datang, tinggalkanlah shalat, dan apabila sudah berhenti, bersihkan darah itu dari dirimu kemudian shalat
177 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Ummu Habibah binti Jahsy pernah meminta fatwa kepada Rasulullah saw: Saya sedang istihadhah (mengeluarkan darah karena sakit, bukan haid atau nifas). Rasulullah menjawab: Itu hanya 'irq. Mandilah kemudian shalat. Akhirnya wanita itu selalu mandi ketika ingin shalat
178 - Hadits riwayat Aisyah ra. bahwa: Seorang wanita bertanya kepadanya: Apakah salah seorang diantara kami harus mengqadha shalat pada masa haid? Aisyah berkata: Apakah kamu golongan Haruriyyah? Dulu, pada masa Rasulullah saw. diantara kami ada yang haid, tetapi tidak diperintahkan mengqadha (shalat)
179 - Hadits riwayat Ummi Hani' binti Abu Talib ra. ia berkata: Pada tahun penaklukan (Mekah) aku mengunjungi Rasulullah saw. Aku dapati beliau sedang mandi sementara Fatimah, putri beliau, menutupi beliau dengan pakaian
180 - Hadits riwayat Maimunah ra. ia berkata: Aku mengambilkan air untuk Nabi saw. dan menutupi beliau, lalu beliau mandi
181 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Pada zaman dulu, orang-orang Bani Israil mandi dengan telanjang. Mereka saling memandang aurat. sementara itu Musa as. mandi seorang diri. Mereka berkata: Demi Allah, yang membuat Musa tidak mau mandi bersama kita hanya karena buah pelirnya besar. Pada suatu hari Musa pergi mandi. Pakaiannya diletakkan di atas sebuah batu. Tiba-tiba batu itu manggelinding dengan membawa pakaiannya. Musa berlari mengejarnya sambil berteriak: Hai batu! Tinggalkan pakaianku! Hai batu! Tinggalkan pakaianku! Akibatnya orang-orang Bani Israil melihat aurat Musa. Mereka berkata: Demi Allah, ternyata dia tidak apa-apa. Setelah batu itu berhenti dia (Musa) mengambil pakaiannya dan memukul batunya. Abu Hurairah ra. berkata: Demi Allah, pada batu itu terdapat bekas pukulan Musa, tujuh atau enam kepalan
182 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: Saat Ka'bah direhab, Nabi saw. dengan Abbas mengangkat batu. Abbas berkata kepada Nabi saw: Letakkan kainmu di pundak untuk alas batu. Ketika melakukannya beliau tersungkur dan mata beliau memandang ke langit. Sambil berdiri bersabda: Kainku, kainku. Lalu beliau mengenakan kainnya lagi
183 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudriy ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati rumah seorang shahabat Anshar. Lalu beliau menyuruh seseorang untuk memanggilnya. Shahabat itu keluar dengan keringat menetes dari kepalanya. Beliau bertanya: Apakah kami membuatmu tergesa-gesa? Shahabat itu menjawab: Benar, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Bila kamu tergesa-gesa sehingga tidak mengeluarkan mani, kamu tidak perlu mandi, tetapi harus berwudhu
184 - Hadits riwayat Ubaiy bin Ka'ab ra. ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang lelaki yang menggauli istrinya tetapi tidak sampai mengeluarkan mani. Beliau bersabda: Basuh apa yang mengenai istrinya, lalu berwudlu dan shalat
185 - Hadits riwayat Utsman bin Affan ra.: Dari Khalid bin Zaid Al Juhainy. Ia bertanya kepada Utsman: Apa pendapat Anda mengenai seorang lelaki yang mengumpuli isterinya tapi tidak sampai mengeluarkan mani? Utsman menjawab: Ia harus berwudhu seperti wudhu untuk shalat dan membasuh kemaluannya. Utsman berkata: Aku pernah mendengar hal itu dari Rasulullah saw.
186 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Bila seorang lelaki duduk di antara empat dahan isterinya dan menggaulinya, maka ia wajib mandi
187 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah makan bahu kambing kemudian shalat tanpa berwudhu lagi
188 - Hadits riwayat Amr bin Umayyah ra. ia berkata: Ia melihat Rasulullah saw. mengiris daging (bahu kambing) dan memakannya. Lalu beliau shalat tanpa berwudhu lagi
189 - Hadits riwayat Maimunah istri Nabi ra. ia berkata: Nabi saw. pernah makan bahu kambing di rumahnya, lalu shalat dan tidak berwudhu
190 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Nabi saw. pernah minum susu. Setelah itu beliau minta air untuk berkumur dan bersabda: Sesungguhnya susu itu mengandung lemak
191 - Hadits riwayat Abdullah bin Zaid bin 'Ashim Al Anshary ra. ia berkata: Bahwa Seorang laki-laki dilaporkan kepada Nabi saw. bahwa ia seolah-olah mengeluarkan angin dalam shalatnya. Beliau bersabda: Ia tidak perlu membatalkan shalatnya, hingga ia mendengar suara atau mencium baunya
192 - Hadits riwayat Ibnu Abdas ra. ia berkata: Budak milik Maimunah pernah diberi sedekah seekor kambing yang kemudian mati. Ketika Rasulullah saw. lewat dan melihatnya, beliau bersabda: Mengapa kulitnya tidak kamu ambil, lalu kamu samak sehingga dapat dimanfaatkan? Mereka berkata: Itu bangkai wahai Rasulullah. Beliau menjawab: Yang dilarang itu memakannya
193 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Kami pernah keluar bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan beliau. Ketika tiba di Baida' atau Dzatul jaisy kalungku terputus. Beliau berhenti untuk mencarinya. Orang-orangpun ikut berhenti. Saat itu mereka tidak mempunyai air sama sekali. Lalu mereka mendatangi Abu Bakar dan berkata: Tidakkah kamu melihat apa yang diperbuat Aisyah? Ia telah membuat Rasulullah saw. dan orang-orang lain berhenti, padahal mereka tidak mempunyai air sedikitpun juga. Kemudian Abu Bakar datang sedangkan Rasulullah saw. saat itu tidur dipangkuanku. Ia berkata: Kamu telah menahan Rasulullah saw. dan orang-orang lain, padahal mereka tidak mempunyai air sama sekali. Abu Bakar mencelaku dan berbicara banyak, lalu memukul lambungku dengan tangannya. Aku tidak dapat bergerak karena Rasulullah saw. tidur di atas pahaku, hingga beliau bangun keesokan harinya tanpa ada air sedikitpun. Kemudian Allah menurunkan ayat tayammum dan mereka bertayamum. Sehubungan dengan itu, Usaid bin Al Hudhair (salah seorang pemimpin) berkata: Itu bukanlah berkah yang pertama bagimu, hai keluarga Abu Bakar. Aisyah berkata: Kemudian kami mencari unta yang aku kendarai sebelumnya, ternyata kalung itu di bawahnya
194 - Hadits riwayat Ammar ra.: Dari Syaqiq ia berkata: Aku pernah duduk bersama Abdullah dan Abu Musa Al Asy'ary. Abu Musa berkata: Hai Abu Abdur Rahman, apa pendapatmu bila seseorang junub dan tidak mendapatkan air selama sebulan, bagaimana dengan shalatnya? Abdullah berkata: Ia tidak boleh bertayamum, walaupun tidak ada air selama sebulan. Abu Musa berkata: Lalu bagaimana dengan ayat dalam surat Al Maidah, (Lalu kamu tidak menemukan air, maka bertayamumlah dengan debu yang bersih). Abdullah berkata: Bila mereka diberi kemurahan dengan ayat tersebut, maka hampir dapat dipastikan mereka akan bertayamum bila air itu terasa dingin bagi mereka. Abu Musa berkata kepada Abdillah: Apakah kamu belum pernah mendengar cerita Ammar: Aku pernah diutus oleh Rasulullah saw. untuk suatu keperluan. Lalu junub dan tidak mendapatkan air. Maka aku berguling-guling di tanah seperti binatang. Setelah itu aku menghadap Nabi saw. dan menceritakan kejadian itu. Beliau bersabda: Sesungguhnya kamu cukup menepukkan tanganmu demikian sambil menepukkan tangannya di tanah dengan keras, lalu mengusapkan tangan kirinya pada tangan kanan, dan punggung kedua telapak tangan, serta wajah beliau
195 - Hadits riwayat Abul Jahm bin Al Harits bin Al Shimmah al Anshari ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah datang dari sumur Jamal dan bertemu dengan seorang lelaki yang mengucapkan salam kepada beliau. Namun beliau tidak menjawabnya. Ketika beliau tiba di suatu dinding, beliau mengusap wajah dan kedua tangan beliau, kemudian menjawab salam
196 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. Dari Abu Rafi` dari Abu Hurairah bahwa: Ia pernah ditemui Nabi saw. dalam keadaan junub di salah satu jalan di Madinah. Ia menyelinap pelan-pelan dan pergi mandi, sehingga Rasulullah saw. mencari-carinya. Ketika ia datang lagi beliau bertanya: Ke mana kamu, hai Abu Hurairah? Ia menjawab: Wahai Rasulullah, Anda bertemu saya, sedangkan saya dalam keadaan junub. Saya tidak senang menemani Anda sebelum saya mandi. Rasulullah saw. bersabda: Maha Suci Allah! Sesungguhnya orang mukmin itu tidak najis
197 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. ketika masuk toilet (dan dalam hadits Husyaim bahwa Rasulullah saw. apabila memasuki Jamban) beliau berdo`a: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan jantan dan setan betina
198 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Ketika shalat akan dilaksanakan Rasulullah saw. sedang berbisik-bisik dengan seorang laki-laki. Beliau belum melaksanakan shalat hingga para shahabat tertidur
199 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Dulu, ketika orang-orang Islam tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu shalat. Tidak ada seorangpun yang menyerukannya. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Diantara mereka berkata: Buatlah kentungan seperti kentungan orang Nasrani. Yang lain berkata: Buatlah terompet seperti terompet orang Yahudi. Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar menyerukan shalat? Rasulullah saw. bersabda: Hai Bilal, berdirilah dan serukanlah shalat
200 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Bilal diperintahkan agar menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah
201 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. mempunyai dua muadzin, Bilal dan Ibnu Ummi Maktum yang buta
202 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudriy ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Apabila kamu mendengar adzan, maka bacalah seperti apa yang dibaca muadzin
203 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya, bila setan mendengar suara adzan, ia lari sambil terkentut-kentut sampai tidak mendengarnya lagi. Ketika adzan telah berhenti, ia kembali menghasut. Apabila mendengar iqamah, ia pergi sampai tidak mendengarnya. Ketika iqamah telah berhenti, ia kembali menghasut lagi
204 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Aku melihat Rasulullah saw. mengangkat kedua tangan hingga sejajar pundak ketika memulai shalat, sebelum rukuk, dan ketika bangun dari rukuk. Beliau tidak mengangkatnya diantara dua sujud
205 - Hadits riwayat Malik bin Huwairits ra.: Dari Abu Qilabah, ia pernah melihat Malik bin Huwairits shalat. Ia bertakbir lalu mengangkat kedua tangannya. Ketika ingin rukuk mengangkat kedua tangannya. Ketika mengangkat kepala dari rukuk mengangkat kedua tangannya. Ia bercerita bahwa Rasulullah saw. berbuat demikian
206 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. Dari Abu Salamah bin Abdur Rahman bahwa Abu Harairah shalat mengimami para shahabat. Ia bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika telah selesai ia berkata: Demi Allah, sesungguhnya aku lebih mirip dengan Rasulullah saw. dalam hal shalat daripada kalian
207 - Hadits riwayat Imran bin Hushein ra.: Dari Mutharrif bin Abdillah, ia berkata: Aku dan Imran bin Hushain pernah shalat di belakang Ali bin Abu Thalib. Saat sujud beliau bertakbir. Saat mengangkat kepalanya beliau bertakbir. Saat bangun dari dua raka`at beliau bertakbir. Selesai shalat Imran memegang tanganku dan berkata: Sungguh Ali telah mengerjakan shalat dengan kita seperti shalat Muhammad saw. atau katanya: Sungguh Ali telah mengingatkan aku pada shalat Muhammad saw.
208 - Hadits riwayat Ubadah bin Shamit ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak syah shalat orang yang tidak membaca surat Fatihah
209 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tiada shalat melainkan dengan bacaan
210 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah masuk masjid. Lalu ada seorang lelaki masuk dan melakukan shalat. Setelah selesai ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah saw. Beliau menjawab salamnya lalu bersabda: Kembalilah dan shalatlah, karena sesungguhnya kamu belum shalat. Lelaki itu kembali shalat seperti shalat sebelumnya. Setelah shalatnya yang kedua ia mendatangi Nabi saw. dan memberi salam. Rasulullah saw. menjawab: Wa'alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi: Kembalilah dan shalatlah, karena sesungguhnya kamu belum shalat. Sehingga orang itu mengulangi shalatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata: Demi Dzat yang mengutus Anda dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada ini semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda: Bila kamu melakukan shalat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Al Qur'an yang mudah bagimu. Setelah itu rukuk hingga kamu tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga kamu tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga kamu tenang dalam dudukmu. Kerjakanlah semua itu dalam seluruh shalatmu
211 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Aku shalat bersama Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar, dan Utsman dan aku tidak pernah mendengar seorang diantara mereka membaca Bismillahirrahmanirrahim
212 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Suatu hari Rasulullah saw. bersama-sama kami. Tiba-tiba beliau terlena sesaat, kemudian mengangkat kepala beliau sambil tersenyum. Kami bertanya: Ya Rasulullah, apa yang membuat Anda tertawa? Beliau menjawab: Baru saja diturunkan satu surat. Lalu beliau membaca: (Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu Al Kautsar "nikmat yang banyak". Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus). Kemudian beliau bertanya: Tahukah kalian, apakah Al Kautsar itu? Kami menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Itu adalah sungai yang dijanjikan Tuhanku. Sungai yang menyimpan banyak kebaikan dan merupakan telaga yang didatangi umatku pada hari kiamat. Wadahnya sebanyak bilangan bintang. Ada seorang hamba yang ditarik dari kumpulan mereka. Aku berkata: Ya Tuhanku, ia termasuk umatku. Allah berfirman: Kamu tidak tahu, ia telah membuat sesuatu yang baru sepeninggalmu
213 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Ketika shalat di belakang Rasulullah kami membaca, (Keselamatan tetap pada Allah, keselamatan tetap pada si fulan). Suatu hari Rasulullah saw. bersabda kepada kami: Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi, apabila salah seorang di antara kamu duduk (membaca tasyahud) hendaknya membaca, Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik itu milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkat-Nya dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan kepada para hamba-Nya yang shalih. Apabila ia telah membacanya, maka keselamatan itu akan menyebar kepada semua hamba Allah yang shalih, baik yang di langit maupun yang di bumi. kemudian ia pilih do`a yang disukainya
214 - Hadits riwayat Ka`ab bin `Ujrah ra.: Dari Abdillah bin Abi laila ia berkata: Ka`ab bin `Ujrah menemuiku dan berkata Maukah kamu kuberi hadiah? Rasulullah saw. pernah menemui kami, lalu kami berkata: Kami telah tahu cara membacakan salam untuk Anda, lalu bagaimana kami membacakan shalawat untuk Anda? Beliau bersabda: Bacalah
215 - Hadits riwayat Abu Humaid As Sa`idi ra. ia berkata: Para shahabat berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami membacakan shalawat untuk Anda? Beliau bersabda: Bacalah
216 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila imam membaca kamu hendaklah membaca Siapa saja yang ucapannya bertepatan dengan bacaan malaikat, maka dosanya yang telah lewat akan diampuni
217 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah bersabda: Bila Imam membaca Amin, bacalah Amin pula. Sesungguhnya siapa saja yang bacaan aminnya bertepatan dengan bacaan amin malaikat maka dosanya yang telah lalu akan diampuni
218 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Nabi saw. pernah jatuh dari kuda sehingga lambung kanan beliau robek. Kami datang menjenguk. Saat tiba waktu shalat, beliau shalat bersama kami dengan duduk dan kamipun shalat di belakang beliau dengan duduk. Usai shalat beliau bersabda: Sesungguhnya seseorang dijadikan imam untuk diikuti. Jadi, apabila ia bertakbir, bertakbirlah. Bila ia sujud, sujudlah. Bila ia bangun, bangunlah. Bila ia membaca bacalah dan bila ia shalat dengan duduk, shalatlah dengan duduk pula
219 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah sakit. Para shahabat beliau datang menjenguk. Kemudian beliau shalat dengan duduk. Para shahabat makmum pada beliau dengan berdiri. Beliau memberi isyarat kepada mereka agar duduk, maka merekapun duduk. Selesai shalat beliau bersabda: Seseorang dijadikan imam itu hanyalah agar diikuti. Jadi apabila ia rukuk, rukuklah, bila ia bangun, bangunlah, dan bila ia shalat dengan duduk, shalatlah dengan duduk
220 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Imam itu untuk diikuti. Jadi, janganlah kamu menyalahinya. Apabila ia bertakbir, bertakbirlah, bila ia rukuk, rukuklah, bila ia membaca bacalah bila ia sujud, sujudlah, dan bila ia shalat dengan duduk, shalatlah dengan duduk
221 - Hadits riwayat Aisyah ra.: Dari Ubaidillah bin `Utbah ia berkata: Aku menemui Aisyah dan berkata: Maukah Anda menceritakan kepadaku tentang sakit Rasulullah saw? Ia berkata: Nabi saw. sakit berat, beliau bersabda: Apakah orang-orang sudah shalat? Kami jawab: Belum, mereka menunggu Anda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kamipun melakukannya lalu beliau mandi. Setelah itu, saat ingin bangkit beliau pingsan. ketika siuman beliau bertanya: Apakah orang-orang sudah shalat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu Anda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami mengerjakannya dan beliau mandi. Saat akan berdiri beliau pingsan lagi. Setelah siuman beliau bertanya: Apakah orang-orang sudah shalat? Kami jawab: Belum, mereka menunggu anda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami mengerjakannya dan beliau mandi. Ketika akan bangun beliau pingsan lagi untuk yang ketiga kalinya. Pada waktu siuman beliau bertanya: Apakah orang-orang sudah shalat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu Anda, wahai Rasulullah. Para shahabat telah berkumpul di masjid menunggu Rasulullah saw. untuk shalat Isya'. Beliau memerintahkan seseorang menemui Abu Bakar agar ia mengimami shalat. Tiba di hadapan Abu Bakar, ia berkata: Rasulullah saw. memerintahkan Anda untuk shalat dengan shahabat lainnya. Abu Bakar berkata -ia seorang lelaki yang lemah,- Hai Umar, shalatlah dengan orang-orang itu! Umar berkata: Kamu lebih berhak untuk itu. Akhirnya Abu Bakar shalat dengan mereka selama beberapa hari. Ketika sakit Rasulullah saw. agak ringan, beliau keluar untuk shalat zhuhur sambil dibantu oleh dua orang, salah satunya Abbas. Saat itu Abu Bakar sedang shalat dengan orang-orang. Ketika ia melihat Rasulullah saw. datang ia bergerak mundur. Nabi saw. memberi isyarat kepadanya agar tidak usah mundur. Kemudian beliau bersabda kepada dua orang yang memapah beliau: Dudukkan aku di sampingnya. Mereka mendudukkan beliau di samping Abu Bakar. Jadilah Abu Bakar tetap shalat berdiri sambil makmum kepada Rasulullah saw. yang duduk, sedangkan orang-orang mengikuti Abu Bakar
222 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Abu Bakar mengimami orang-orang saat Rasulullah saw. sakit yang membuatnya wafat. Pada hari Senin, ketika berbaris dalam shalat, Rasulullah saw. menyingkap tirai kamar dan memandang kami dengan berdiri. Wajah beliau putih seperti kertas, beliau tersenyum. Kami -yang sedang shalat- terpukau karena gembira dengan keluarnya Rasulullah saw. Kemudian Abu Bakar mundur untuk sampai ke saf pertama. Ia mengira bahwa Rasulullah saw. keluar untuk shalat. Rasulullah saw. memberi isyarat tangan kepada mereka agar terus menyempurnakan shalat. Lalu beliau masuk lagi dan menurunkan tirai kamar. Ternyata Rasulullah saw. wafat pada hari itu
223 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Rasulullah saw. sakit dan semakin bertambah parah. Beliau bersabda: Perintahkan Abu Bakar agar shalat dengan orang-orang. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, Abu Bakar itu cengeng. Kalau ia menempati tempat Anda, ia tidak akan mampu shalat dengan orang-orang. Beliau bersabda: Perintahkan Abu Bakar agar shalat dengan orang-orang. Kamu adalah seperti teman-teman Yusuf. Abu Musa berkata: Kemudian Abu Bakar shalat dengan mereka selama Rasulullah saw. masih hidup
224 - Hadits riwayat Sahl bin Sa`ad As Sa`idiy ra. ia berkata: Ketika Rasulullah saw. pergi ke Bani Amr bin Auf untuk mendamaikan pertikaian di antara mereka. Saat tiba waktu shalat, seorang muadzin datang kepada Abu Bakar lalu berkata: Maukah Anda mengimami shalat dengan orang-orang. Saya yang mengiqamati? Abu Bakar menjawab: Ya. Kemudian Abu Bakar shalat. Ketika orang-orang sedang shalat, Rasulullah saw. datang. Beliau maju perlahan hingga sampai saf awal. Melihat itu orang-orang bertepuk tangan, tetapi Abu Bakar tidak menoleh. Ketika tepuk tangan semakin riuh ia menoleh dan melihat Rasulullah saw. Beliau mengisyaratkan Abu Bakar agar tetap di tempatnya. Abu Bakar mengangkat kedua tangannya seraya memuji Allah 'azza wa jalla sesuai dengan yang diperintahkan Rasulullah saw, lalu mundur sehingga sejajar dengan saf awal. Setelah itu Nabi saw. maju dan shalat. Usai shalat, beliau bersabda: Hai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk tetap di tempatmu ketika aku suruh? Abu Bakar menjawab: Tidak layak bagi anak Abu Quhafah shalat di hadapan Rasulullah saw. Beliau bersabda lagi: Mengapa kalian bertepuk tangan? Siapa saja yang mengalami sesuatu di dalam shalatnya, hendaknya ia bertasbih. Sesungguhnya bila ia bertasbih, ia akan ditoleh. Tepuk tangan hanya untuk wanita
225 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Membaca tasbih untuk lelaki dan tepuk tangan untuk wanita
226 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Suatu hari Rasulullah saw. shalat mengimami kami. Usai shalat beliau bersabda: Hai Fulan! Mengapa kamu tidak membuat shalatmu bagus? Tidakkah orang yang shalat merenungkan bagaimana shalatnya? Sesungguhnya ia shalat untuk dirinya sendiri. Demi Allah, sungguh aku dapat melihat belakangku, sebagaimana aku melihat hadapanku
227 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra.: Dari Nabi saw. bahwa: Beliau bersabda: Tunaikanlah rukuk dan sujud. Demi Allah, sesungguhnya aku dapat melihat kamu di belakangku (kadang bersabda:... yang di belakang punggungku) saat kamu rukuk atau sujud
228 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Muhammad saw. pernah bersabda: Apakah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, tidak takut kepalanya diganti oleh Allah dengan kepala keledai
229 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Luruskanlah barisanmu. Sesungguhnya meluruskan barisan shalat termasuk bagian dari kesempurnaan shalat
230 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Sempurnakanlah barisanmu. Sesungguhnya aku dapat melihat kamu yang ada di belakangku
231 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Rasulullah saw. beliau: Rapikanlah saf dalam shalat, karena merapikan saf itu termasuk kebaikan shalat
232 - Hadits riwayat An Nu'man bin Basyir ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sebaiknya kamu mau meluruskan barisanmu (saf-saf) atau Allah mengganti wajahmu
233 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Andaikata orang-orang tahu apa yang terdapat dalam adzan dan saf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara diundi, pasti mereka mau mengundinya. Andaikata mereka tahu apa yang terdapat dalam bergegas melakukan shalat, pasti mereka berlomba-lomba mendapatkannya. Andaikata mereka tahu apa yang terdapat dalam shalat Isya' dan Subuh, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak
234 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw, bersabda: Andaikata kalian (atau, mereka) tahu apa yang ada dalam saf yang depan, tentu akan diadakan undian
235 - Hadits riwayat Sahl bin Sa`ad ra. ia berkata: Aku melihat orang-orang lelaki yang shalat di belakang Nabi saw. mengikatkan kain mereka pada leher seperti anak kecil karena sempitnya kain mereka. Seseorang berkata: Hai para wanita, janganlah kalian mengangkat kepala kalian sebelum orang-orang lelaki itu bangun
236 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: Jika istri salah satu dari kalian minta izin pergi ke masjid, janganlah mencegahnya
237 - Hadits riwayat Aisyah ra. istri Nabi saw. ia berkata: Andaikata Rasulullah saw. melihat apa yang diperbuat oleh wanita saat ini, tentu beliau melarang mereka pergi ke masjid, seperti larangan wanita Bani Israel. Yahya berkata: Aku bertanya kepada 'Amrah: Apakah wanita Bani Israel dilarang pergi ke masjid (tempat ibadah mereka)? Ia menjawab: Ya
238 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. tentang: Firman Allah: (Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan jangan pula memelankannya). Ia berkata ayat ini turun ketika Rasulullah saw. sedang bersembunyi di Mekah. Ketika beliau shalat bersama para shahabat, beliau mengeraskan suaranya dalam membaca Al Qur'an. Orang-orang musyrik yang mendengarnya menjelek-jelekan Al Qur'an, Allah yang menurunkannya, dan Nabi yang membawanya. Maka Allah ta`ala berfirman (Janganlah kamu mengeraskan suaramu di dalam shalatmu), sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaanmu: (Dan janganlah kamu memelankannya sehingga shahabatmu tidak mendengarnya). (Carilah cara diantara kedua hal itu). Akhirnya beliau membaca antara keras dan pelan
239 - Hadits riwayat Aisyah ra.: Tentang firman Allah swt: (Dan janganlah mengeraskan suaramu di dalam shalatmu dan jangan pula memelankannya). Ia berkata: Ayat ini diturunkan berkaitan dengan do`a
240 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra.: Tentang firman Allah ta`ala (Janganlah kamu gerakkan lidahmu tergesa-gesa untuk membaca Al Qur'an). Ia berkata: Dulu ketika malaikat Jibril turun menyampaikan wahyu, Nabi saw. sering menggerakkan lidah dan bibir beliau (untuk mengulang-ulang agar tidak lupa). Hal itu membuat beliau merasa berat. Keadaan beliau seperti itu dapat dilihat. Lalu Allah berfirman: (Janganlah kamu gerakkan lidahmu terburu-buru untuk membacanya dan ingin cepat "menguasainya"). (Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkan di dadamu dan membacanya). (Apabila Kami telah selesai membacanya, ikutilah bacaan itu). Kami menurunkannya, maka dengarkanlah baik-baik. Firman-Nya: (Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya "Kami menjelaskannya melalui lidahmu"). Ketika malaikat Jibril mendatangi beliau (untuk memberi wahyu), maka beliau diam mendengarkan. Setelah Jibril pergi, beliau membacanya, sebagaimana telah dijanjikan oleh Allah pada beliau
241 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah saw. tidak membacakan kepada jin dan tidak pula melihat mereka. Beliau pergi bersama para shahabat menuju pasar Ukadz. Saat itu antara setan dan berita langit telah terhalang. Mereka dilempari panah api. Setan-setan itu kembali kepada kaum mereka dan berkata: Antara kami dan berita langit telah terhalang dan kamipun dilempari panah api. Ini tiada lain pasti karena sesuatu telah terjadi. Pergilah ke belahan bumi bagian timur dan barat, telitilah apa yang menghalangi kita dengan berita langit. Merekapun pergi ke belahan bumi bagian timur dan barat. Sebagian mengambil arah Tihamah dengan tujuan pasar Ukadz (Nabi ada di Nakhl). Saat itu beliau sedang shalat Subuh dengan para shahabat. Mereka mendengar Al Qur'an yang dibaca beliau dan memperhatikannya. Lalu kata mereka: Inilah yang membuat kita terhalang dengan berita langit. Mereka kembali kepada kaum mereka dan berkata: Hai kaumku, (Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan yang mengagumkan, yang dapat mengantarkan kita kepada kebenaran. Maka aku beriman kepadanya, dan tidak akan menyekutukan Tuhanku dengan siapapun). Maka Allah ta`ala menurunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad saw. (Katakanlah, telah diwahyukan kepadaku bahwa sekelompok jin telah mendengarkan bacaan Al Qur'an)
242 - Hadits riwayat Abu Qatadah ra. ia berkata: Kami pernah shalat berjamaah dengan Rasulullah saw. Dalam dua raka`at pertama shalat Zhuhur dan Asar, beliau membaca Fatihah dan dua buah surat, kadang-kadang memperdengarkan ayat kepada kami. Beliau memanjangkan raka`at pertama shalat Zhuhur dan memperpendek raka`at kedua. Demikian pula dalam shalat Shubuh
243 - Hadits riwayat Abu Barzah ra. ia berkata: Rasulullah saw. dalam shalat Subuh membaca enam puluh sampai seratus ayat
244 - Hadits riwayat Barra' ra.: Dari Nabi saw. bahwa dalam suatu perjalanan beliau mengerjakan shalat Isya'. Dalam salah satu dari dua raka`atnya beliau membaca Wat tiini waz zaitun
245 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: Dulu biasanya Mu'adz shalat bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami kaumnya. Pada suatu malam ia shalat Isya' bersama Nabi saw. lalu pulang mengimami kaumnya. Ketika ia mulai dengan membaca surat Al Baqarah, ada seorang lelaki yang memisahkan diri dari shalat berjamaah dengan membaca salam, selanjutnya mengerjakan shalat sendiri dan pergi. Orang-orang menegurnya: Hai Fulan, apakah kamu telah munafik? Ia menjawab: Tidak, demi Allah. Sungguh, aku akan menemui Rasulullah saw. dan memberitahukan hal ini. Setelah bertemu dia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah pemilik unta penyiram tanaman, bekerja di siang hari. Sesungguhnya Mu'adz setelah mengerjakan shalat Isya' bersama Anda lalu pulang dan (shalat bersama kami) mulai dengan bacaan surat al Baqarah. Rasulullah saw. menghadap ke arah Mu'adz dan bersabda: Hai Mu'adz, tukang fitnahkah kamu? Bacalah (surat) ini dan itu. Sufyan berkata: Aku berkata kepada Amr, bahwa Abu Zubair menceritakan kepada kami dari Jabir, bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bacalah Was Syamsi wa dhuhaaha, Wadh dhuhaa, Wal laili idza Yaghsyaa dan Sabbihisma rabbikal a'laa, maka Amr menanggapi: Ya, seperti itu
246 - Hadits riwayat Abu Mas`ud Al Anshariy ra. ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Saya terlambat shalat Subuh karena si Fulan memperlambat shalatnya dengan kami. Setelah menuturkan itu, aku belum pernah melihat Nabi saw. marah dalam memberikan nasehat seperti marah beliau di hari itu. Beliau bersabda: Hai saudara-saudara Sesungguhnya, diantara kamu ada yang membuat orang takut (jera). Siapa saja di antara kalian menjadi imam, hendaklah mempercepat, sebab di belakangnya ada orang tua, orang lemah, dan orang yang punya keperluan
247 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. pernah bersabda: Apabila salah seorang dari kalian menjadi imam, hendaknya mempercepat shalatnya, karena di belakangnya ada anak kecil, orang tua, orang lemah dan orang sakit. Bila shalat sendirian, ia boleh shalat sekehendak hatinya
248 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Nabi saw. mempercepat shalat dan menyempurnakannya
249 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah mendengar tangis anak kecil bersama ibunya, dalam keadaan shalat. Maka beliau membaca surat yang ringan atau surat yang pendek
250 - Hadits riwayat Bara' bin 'Azib ra. ia berkata: Aku mengamati shalat Muhammad saw. Aku perhatikan berdiri beliau, rukuknya, i'tidal sesudah rukuk, sujud, duduk antara dua sujud, sujud kedua, dan duduk antara salam dan selesai shalat, (aku perhatikan) satu dengan lainnya saling sama
251 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Sungguh, aku tidak akan menambah-nambah. Aku akan shalat dengan kalian seperti aku melihat Rasulullah saw. shalat bersama kami. Tsabit (salah seorang perawi) berkata: Anas telah melakukan sesuatu yang tidak pernah kalian lakukan. Seperti ketika mengangkat kepalanya dari rukuk, ia berdiri tegak hingga orang berkata: Anas telah lupa, dan ketika mengangkat kepalanya dari sujud, ia diam (tidak bergerak) sehingga orang bilang: Anas telah lupa
252 - Hadits riwayat Bara' ra. ia berkata: Sesungguhnya mereka (para shahabat) shalat di belakang Rasulullah saw. Ketika beliau bangun dari rukuk (dan ingin sujud). aku tidak melihat seorangpun membungkukkan badannya hingga Rasulullah saw. meletakkan dahinya di tanah. Setelah itu para shahabat yang di belakang beliau ikut bersungkur sujud
253 - Hadits riwayat Aisyah ra. Bahwa: Rasulullah saw. dalam rukuk dan sujudnya banyak membaca: Beliau melaksanakan perintah Al Qur'an
254 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Nabi saw. diperintah untuk sujud dengan tujuh anggota badan dan dilarang menahan rambut dan pakaian
255 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Luruslah dalam bersujud, dan janganlah salah seorang dari kalian melunjurkan kedua lengannya seperti anjing melunjurkan kaki depannya
256 - Hadits riwayat Abdullah bin Malik bin Buhainah ra. ia berkata: Rasulullah saw. merenggangkan kedua tangan dalam shalatnya hingga tampak putihnya ketiak beliau
257 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Sesungguhnya apabila Rasulullah saw. keluar untuk shalat hari raya, beliau minta dibawakan tombak pendek yang kemudian oleh beliau diletakkan di depannya. Lalu beliau shalat menghadap tombak itu sementara para shahabat makmum di belakangnya. (Oleh karena itu banyak para pemimpin menggunakan tongkat)
258 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Nabi saw. biasa menambatkan kendaraan beliau sementara beliau shalat dengan menghadap ke arahnya
259 - Hadits riwayat Abu Juhaifah ra. ia berkata: Aku menemui Nabi saw. di Mekah. Saat itu beliau berada di Abthah (nama tempat), dalam suatu kemah yang terbuat dari kulit merah milik beliau. Kemudian Bilal keluar membawa air wudhu beliau. Ada orang yang mendapat air itu sedikit dan ada pula yang hanya diperciki oleh lainnya. Nabi saw. keluar dengan memakai pakaian merah, nampaknya aku dapat melihat betis beliau yang putih. Beliau berwudhu dan Bilal mengumandangkan adzan. Aku memperhatikan mulutnya bergerak ke sana kemari ke kanan dan ke kiri, ia membaca Sebatang tombak pendek ditancapkan untuk Nabi. Beliau melangkah maju dan mengerjakan shalat Dhuhur dua raka`at, sedangkan anjing dan keledai lewat di depan beliau tanpa berusaha mencegahnya. Selanjutnya beliau mengerjakan shalat Ashar dua raka`at. Demikian kemudian beliau tak henti-hentinya mengerjakan shalat dua raka`at hingga kembali ke Madinah
260 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Aku datang dengan naik keledai betina. Saat itu aku hampir mencapai baligh. Sementara Rasulullah saw. mengimami para shahabat di Mina, aku lewat di depan saf, lalu turun dan kubiarkan keledaiku merumput, dan aku masuk ke saf (barisan shalat). Tidak ada seorangpun yang mencela perbuatanku itu
261 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudriy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Bila salah seorang di antara kalian sedang shalat, janganlah membiarkan seorangpun lewat di depannya, dan hendaklah ia melarang semampunya. Bila dia tidak peduli, perangilah karena sesungguhnya dia adalah setan
262 - Hadits riwayat Abu Juhaim ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Andaikata orang yang lewat di depan mushalli itu tahu betapa besar dosanya, pasti berdiri selama 40 lebih baik baginya daripada lewat di depan orang yang sedanga shalat Abu Nadhr berkata: Aku tidak tahu, apakah dia mengatakan 40 hari, bulan, atau tahun
263 - Hadits riwayat Sahl bin Sa`ad As Sa`idiy ra. ia berkata: Antara tempat shalat Nabi dan dinding ada jarak yang cukup untuk lewat kambing
264 - Hadits riwayat Salamah bin Akwa' ra. ia berkata: Ia memilih tempat kotak mushaf lalu mengerjakan shalat di situ. Ia bercerita bahwa Rasulullah saw. selalu memilih tempat tersebut. Jarak antara mimbar dan kiblat kira-kira cukup untuk lewat kambing
265 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Nabi saw. pernah mengerjakan shalat di tengah malam, sedangkan aku tidur melintang di antara beliau dan kiblat seperti melintangnya jenazah
266 - Hadits riwayat Maimunah ra. istri Nabi ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah mengerjakan shalat sementara aku berada tepat di depan beliau dan dalam keadaan haid. Kadang-kadang pakaian beliau mengenai tubuhku saat sujud
267 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang shalat dengan selembar pakaian. Beliau menjawab: Apakah tiap orang punya dua lembar pakaian
268 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang dari kalian mengerjakan shalat dengan memakai selembar pakaian yang tidak sedikitpun menutupi kedua pundaknya
269 - Hadits riwayat Umar bin Abu Salamah ra. ia berkata: Saya pernah melihat Rasulullah shalat di rumah Ummi Salamah dengan satu lembar pakaian (digunakan seperti selimut). Kedua ujungnya diletakkan di atas pundak beliau
270 - Hadits riwayat Jabir ra. ia berkata: Aku pernah melihat Rasulullah saw. mengerjakan shalat dengan berselimutkan selembar pakaian di tubuh beliau
271 - Hadits riwayat Abu Dzar ra. ia berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah, masjid manakah yang pertama dibangun di atas bumi ini? Rasulullah menjawab: Masjidil Haram. Aku bertanya: Kemudian masjid mana? Beliau menjawab: Masjidil Aqsha. Aku bertanya: Berapakah jarak waktu antara keduanya? Beliau menjawab: Empat puluh tahun. Di mana saja kamu menemui waktu shalat, maka shalatlah. Karena di situ juga masjid
272 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah Al Anshari ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Aku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi sebelumku. Semua nabi sebelumku diutus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada manusia yang berkulit merah dan hitam. Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan kepada seorangpun sebelumku. Bumi diciptakan untukku dalam keadaan suci mensucikan dan sebagai masjid. Siapa saja yang menemui shalat, maka dia dapat shalat di mana saja. Aku diberi kemenangan dengan dapat membuat takut musuh selama jarak perjalanan satu bulan. Dan aku juga diberi syafa`at
273 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Aku diberi enam kelebihan atas nabi-nabi yang lainnya, aku diberi Al Qur'an, aku diberi kemenangan dengan cara menakuti musuh, dihalalkan bagiku harta-harta hasil rampasan perang, tanah dijadikan untukku sebagai sesuatu yang suci dan dapat dibuat sujud, aku diutus kepada segenap makhluk, dan aku dijadikan sebagai penutup para nabi
274 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. datang ke Madinah. Beliau singgah di Madinah Atas, suatu daerah yang disebut Bani Amr bin Auf dan tinggal bersama mereka selama empat belas malam. (Suatu saat) beliau menyuruh untuk memanggilkan para tokoh Bani Najar. Lalu merekapun datang sambil menyandang pedangnya masing-masing. Nampaknya aku melihat Rasulullah saw. berada di atas hewan kendaraannya dan Abu Bakar berada di belakangnya sementara tokoh-tokoh Bani Najar mengelilingi beliau. Beliau biarkan saja hewan kendaraan itu membawanya sampai di halaman rumah milik Abu Ayyub. Rasulullah selalu shalat di mana saja waktu shalat ditemuinya. Pernah beliau shalat di kandang kambing. Kemudian beliau memerintahkan untuk membangun sebuah masjid. Selanjutnya beliau memangil tokoh-tokoh Bani Najar itu, dan merekapun datang. Beliau bersabda: Wahai Bani Najar! Tentukan padaku harga kebun kalian ini. Mereka menjawab: Tidak, demi Allah. Kami tidak akan menuntut harganya kecuali kepada Allah. Anas ra. berkata lagi: Di kebun itu ada pohon kurma, kuburan orang-orang musyrik, dan puing-puing reruntuhan. Rasulullah saw. lantas memerintahkan untuk memotong pohon kurma, menggali kuburan orang-orang musyrik, dan meratakan puing. Mereka mendirikan (bekas-bekas) pohon korma sebagai petunjuk kiblat, dan membuat pintu gerbang dari sebuah batu besar. Mereka melakukan semua itu sambil menyanyikan lagu-lagu yang dapat membangkitkan semangat, dan Rasulullah saw. ada bersama mereka. Mereka juga berkata: Ya Allah, sesungguhnya tidak ada kebaikan selain di akhirat Tolonglah orang-orang Anshar dan orang-orang muhajirin
275 - Hadits riwayat Bara' bin 'Azib ra. ia berkata: Aku sempat melakukan shalat bersama Nabi saw. menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan. Lalu turun ayat dalam surat Al Baqarah: (Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah wajahmu ke arahnya). Ayat tersebut turun sesudah Nabi saw. melakukan shalat. Seorang lelaki berjalan dan bertemu dengan beberapa orang kaum Anshar, mereka masih melakukan shalat. Lalu lelaki tersebut menceritakan apa yang terjadi. Orang-orang (Anshar) itupun memalingkan wajahnya ke arah Ka'bah
276 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Ketika orang-orang sedang melakukan shalat di Qubba, tiba-tiba datang orang yang membawa kabar bahwa semalam Rasulullah saw. mendapat wahyu berupa perintah menghadap Ka'bah. Seketika itu mereka menghadap ke arahnya (Ka'bah). Sebelumnya mereka menghadap ke arah Syam, kemudian mereka berputar menghadap Ka'bah
277 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Ummu Habibah dan Ummu Salamah menyebut-nyebut sebuah gereja yang pernah kami lihat di Habsyah (Ethiopia), yang penuh dengan gambar-gambar utusan tuhan. Rasulullah saw. lalu bersabda: Mereka (penduduk Ethiopia) mempunyai kebiasaan apabila ada orang shalih dari mereka meninggal dunia, maka mereka akan membangun sebuah masjid di atas kuburnya, dan menggambar beberapa gambaran di dalamnya. Mereka adalah makhluk yang buruk di sisi Allah pada hari kiamat kelak
278 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Pada saat Rasulullah saw. sakit dan tidak sanggup bangun, beliau bersabda: Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat shalat (masjid)
279 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Mudah-mudahan Allah memusuhi orang-orang Yahudi yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid
280 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Tatkala ditimpa suatu musibah, Rasulullah akan menampakkan rasa sedih pada roman wajahnya. Bila kesedihannya itu telah sirna maka hal itu akan terlihat juga dari roman wajahnya. Itulah yang terjadi pada beliau. Dan beliau bersabda: Kutukan Allah atas orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid. Beliau memperingatkan apa yang mereka perbuat tersebut
281 - Hadits riwayat Utsman bin Affan ra. ia berkata: Beliau meluruskan persoalan yang simpang siur di antara shahabat ketika masjid Rasulullah saw. telah dibangun: Kalian berlebih-lebihan, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang membangun sebuah masjid karena Alah ta`ala (Bukair berkata: Aku kira beliau berkata: Demi mengharap keridhaan Allah), maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga nanti untuknya
282 - Hadits riwayat Sa`ad bin Abu Waqash ra. bahwa: Mush'ab bin Sa`ad berkata: Aku shalat di samping ayahku. Aku biarkan tanganku (terlepas) di depan lututku. Lalu ayah berkata: Tempelkan kedua telapak tanganmu di kedua lututmu. Kemudian aku melakukan hal itu sekali lagi. Ayah memukul tanganku seraya mengatakan: Kita dilarang melakukan itu (melepas tangan saat rukuk). Kita diperintah untuk menempelkan tangan kita pada lutut saat rukuk
283 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Aku mengucapkan salam kepada Rasulullah saw. saat beliau sedang shalat. Beliau menjawab salamku itu. Ketika aku kembali dari rumah Najasyi, aku mengucapkan salam kepada beliau saat shalat, tetapi kali ini beliau tidak menjawabnya. Aku lalu bertanya: Ya Rasulullah, aku mengucapkan salam kepada Anda dan Anda sedang shalat tetapi mengapa Anda tidak berkenan menjawabnya? Rasulullah bersabda: Sesungguhnya dalam shalat itu ada suatu kesibukan
284 - Hadits riwayat Zaid bin Arqam ra. ia berkata: Kami pernah berbicara dalam shalat. Seseorang berbicara dengan teman yang ada di sampingnya dalam shalat. Hingga ketika turun ayat: (Berdirilah untuk Allah "dalam shalatmu" dengan khusyu). Kami diperintahkan diam dan dilarang berbicara
285 - Hadits riwayat Jabir bin Abdillah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah menyuruhnya dalam suatu keperluan. Kemudian aku temui (Qutaibah berjalan) beliau dalam keadaan shalat. Aku ucapkan salam kepada beliau, namun beliau hanya memberikan isyarat. Selesai shalat, beliau memanggilku dan bersabda: Ketika kamu mengucapkan salam tadi aku sedang shalat. (Saat itu Rasulullah memang sedang shalat di atas hewan tunggangannya)
286 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kemarin jin ifrit menggoda dalam shalatku supaya aku lalai. Akan tetapi Allah berkenan membantuku berlindung darinya sehingga aku dapat mencekiknya. Aku memang punya keinginan kuat untuk dapat mengikatnya di sebuah dinding masjid hingga kamu semua dapat melihatnya, kemudian aku mengulang ucapan saudaraku Sulaiman yang berkata: (Tuhanku, ampunilah aku. Berikanlah aku suatu kekuasaan yang tidak layak bagi seorangpun sesudahku). Sehingga Allah mengusirjin ifrit tersebut dalam keadaan rugi
287 - Hadits riwayat Abu Qatadah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah shalat sambil menggendong Umamah putri Zaenab binti Rasulullah saw. Menurut keterangan Abu Al `Ash bin Rabi`, jika Rasulullah berdiri maka Umamah digendongnya dan jika sujud Umamah diturunkannya. Demikian juga yang dikatakan Malik
288 - Hadits riwayat Sahl bin Sa`ad ra. ia berkata: Beberapa orang menemui Sahl bin Sa`ad. Mereka berselisih mengenai jenis kayu mimbar Rasul. Lalu kataku (Sahl): Demi Allah saya benar-benar tahu jenis kayu mimbar itu dan siapa pembuatnya. Aku sempat melihat pertama kali Rasulullah saw. duduk di atas mimbar itu. Rasulullah saw. pernah mengirim surat kepada istri Abu Hazim yang isinya: Lihatlah anakmu yang berprofesi tukang kayu. Dia telah membuatkan aku sebuah tempat di mana aku berbicara di hadapan banyak orang. Dia telah membuatnya tiga tingkat. Kemudian Rasulullah saw. menyuruh meletakkannya di tempat ini. Mimbar tersebut berasal dari kayu hutan. Aku sempat melihat Rasulullah berdiri di mimbar sambil membaca takbir yang diikuti oleh para shahabat. Setelah beberapa lama berada di atas mimbar, beliau turun mengundurkan diri lalu melakukan sujud di dasar mimbar. Kemudian beliau kembali hingga beliau selesai shalat. Setelah itu beliau menghadap ke arah para shahabat dan bersabda: Hai manusia! Sesungguhnya tadi aku lakukan hal itu agar kalian mengikuti aku, dan mau belajar tentang shalatku
289 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw. bahwa beliau melarang seseorang shalat sambil memegang lambungnya erat-erat
290 - Hadits riwayat Mu'aiqib ra. ia berkata: Nabi saw. pernah menjelaskan masalah mengusap kerikil kecil dalam masjid, dan beliau bersabda: Jika kamu memang harus melakukannya, maka sekali saja
291 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah melihat ludah di dinding kiblat, lalu beliau menggosoknya. Setelah itu beliau berpaling kepada para shahabat dan bersabda: Bila salah seorang dari kalian tengah melakukan shalat, janganlah ia meludah ke arah depannya, karena sesungguhnya Allah berada di depannya saat ia sedang shalat
292 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudri ra. ia berkata: Nabi saw. melihat ingus di kiblat masjid, lalu beliau bersihkan dengan batu kecil. Setelah itu beliau melarang meludah ke arah kanan atau ke arah depannya. Tetapi memperbolehkan meludah ke arah kiri atau di bawah telapak kakinya yang sebelah kiri
293 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Nabi saw. pernah melihat ingus (ludah atau dahak) pada dinding kiblat, lalu beliau membersihkannya
294 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang dari kalian tengah melakukan shalat, janganlah dia meludah ke depan atau ke arah kanannya, melainkan ke bawah telapak kaki kirinya
295 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Membuang ingus di dalam masjid adalah perbuatan dosa, dan kaffarat penebusnya adalah menimbunnya
296 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. dari Sa`id bin Yazid Al Azdiyyi, ia berkata: Pernah aku bertanya kepada Anas bin Malik: Apakah Rasulullah saw. pernah shalat dengan mengenakan alas kaki? Anas menjawab: Betul, pernah
297 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Nabi saw. pernah melakukan shalat dengan mengenakan pakaian bergambar. Kemudian beliau bersabda: Aku merasa terganggu oleh gambar-gambar baju ini. Pergi dan bawalah baju ini kepada Abu Jahem dan ambilkan untukku baju biasa yang tidak ada gambarnya sama sekali
298 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Dari nabi saw. beliau bersabda: Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah siap dilaksanakan, maka mulailah dengan makan terlebih dahulu
299 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila makan malam salah seorang dari kalian telah dihidangkan dan shalat siap dilaksanakan, maka mulailah dengan makan terlebih dahulu. Dan janganlah dia tergesa-gesa hingga dia selesai menyantapnya
300 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. dalam peperangan Khaibar pernah bersabda: Barangsiapa makan buah ini (bawang putih), maka janganlah dia memasuki masjid
301 - Hadits riwayat Anas ra. bahwa: Dia pernah ditanya mengenai bawang putih. Anas menjawab: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda: Siapa saja yang makan pohon ini (bawang putih), maka janganlah dia dekat-dekat kami, dan jangan dia ikut shalat bersama kami
302 - Hadits riwayat Jabir ra. ia berkata: Rasulullah saw. melarang makan bawang merah dan bawang bakung. Suatu saat kami butuh sekali sehingga kami memakannya. Beliau bersabda: Siapa saja yang makan pohon tidak sedap ini, janganlah dia mendekati masjid kami. Sesungguhnya para malaikat akan merasa sakit (karena aromanya) seperti halnya manusia
303 - Hadits riwayat Umar bin Khathab ra. ia berkata: Aku tidak pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang suatu masalah sebagaimana aku bertanya tentang Kalalah (yaitu seorang yang mati tanpa meninggalkan ayah atau anak), ia adalah suatu masalah yang selalu aku minta pertimbangan Rasulullah saw. Sungguh aku memang sangat menaruh perhatian besar terhadap masalah satu ini, sekalipun ada orang yang merasa tidak suka dan akan menancapkan jari-jarinya ke dadaku seraya bilang: Wahai Umar! Belumkah cukup bagimu ayat yang diturunkan pada musim kemarau yang ada bagian akhir surat An Nisa? Sesungguhnya, bila aku masih diberi usia panjang, aku akan tetap mengadili berdasarkan Al Qur'an. Aku akan berkata: Ya Allah, sesungguhnya aku minta Engkau menjadi saksi atas para pemimpin Mesir. Sesungguhnya aku mengutus mereka agar mereka dapat berlaku adil terhadap manusia, mengajarkan agama mereka dengan baik, membagi hasil rampasan perang dengan jujur, dan memecahkan segala sesuatu yang mereka anggap sulit. Kemudian kalian, wahai manusia. Kalian berani makan dua pohon yang menurutku adalah pohon yang jelek, yakni bawang merah dan bawang putih. Aku menyaksikan sendiri Rasulullah saw. ketika mencium bau dua pohon itu dari seseorang di masjid, beliau menyuruh orang itu keluar ke Baqi`. Siapa saja yang ingin makan, maka hendaklah dimasak lebih dahulu
304 - Hadits riwayat Abdullah bin Buhainah ra. ia berkata: Rasulullah saw. shalat dua raka`at bersama kami, kemudian beliau bangkit dan tidak duduk. para shahabat lainpun ikut bangkit bersama beliau. Ketika beliau hendak menyelesaikan shalatnya dan kami menunggu salamnya, beliau malah membaca takbir lalu melakukan sujud dua kali sedang beliau masih dalam keadaan duduk sebelum salam. Setelah itu baru beliau salam
305 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. shalat (dan menurut Ibrahim, beliau menambah atau menguragi raka`at). Ketika selesai salam, ada yang berkata: Ya Rasulullah, ada sesuatu yang terjadi pada shalat Anda tadi. Rasulullah saw. bertanya: Apa itu? Mereka menjawab: Anda tadi melakukan shalat begini, begini. Seketika itu Rasulullah saw. melipatkan kedua kakinya dan menghadap kiblat, melakukan sujud dua kali dan salam. Kemudian beliau berpaling kepada kami seraya bersabda: Seandainya terjadi sesuatu dalam shalat, maka aku akan menerangkannya kepadamu. Tetapi aku adalah manusia biasa yang dapat lupa seperti halnya kamu. Apabila aku lupa, maka ingatkanlah aku. Apabila salah seorang kamu merasa ragu- ragu dalam shalatnya, maka berusahalah mencari dan meyakini yang benar, lalu sempurnakan. Selanjutnya hendaknya dia melakukan sujud dua kali
306 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah shalat Ashar atau Zhuhur bersama kami. Pada raka`at kedua beliau telah salam. Kemudian beliau mendekati sebuah tiang di kiblat masjid dan bersandar di situ. Di antara makmum terdapat Abu Bakar dan Umar. Namun keduanya tidak berani bicara. Sementara shahabat-shahabat lain keluar sambil menggerutu bahwa shalat yang telah ditunaikan terlalu singkat. Lalu berdirilah seorang shahabat bernama Dzul Yadain dan berkata: Wahai Rasulullah! Apakah shalat tadi diringkas ataukah Anda lupa? Sejenak Rasulullah saw. memandang Dzul Yadain lalu menengok kanan kiri dan bertanya: Apa yang ditanyakan Dzul Yadain? Shahabat-shahabat yang lain menjawab: Benar apa katanya. Anda hanya shalat dua raka`at. Seketika Rasulullah bangun dan shalat dua raka`at lalu salam. Beliau membaca takbir kemudian sujud. Membaca takbir lalu bangkit. Membaca takbir lagi dan sujud. Membaca takbir lalu bangkit
307 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Nabi saw. membaca Al Qur'an, ketika bacaan beliau sampai pada ayat Sajdah, beliau bersujud dan kamipun ikut sujud pula, hingga ada sebagian di antara kami yang tidak mendapatkan tempat untuk dahi (jidat) mereka
308 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. Dari nabi saw. bahwa beliau membaca surat An Najm lalu bersujud. Orang-orang yang hadir bersamanya ikut sujud pula kecuali seorang tua yang mengambil segenggam batu kerikil atau tanah pasir lalu diusapkan pada dahi (jidatnya) seraya berkata: Ini saja sudah cukup bagiku
309 - Hadits riwayat Zaid bin Tsabit ra. ia berkata: Dari Atha' bin Yasar, dia bertanya pada Zaid mengenai bacaan bersama imam. Zaid menjawab: Tidak ada bacaan sama sekali bersama imam. Zaid bahkan menyakinkan bahwa dirinya pernah membaca surat An Najm di depan Rasulullah saw. namun beliau tidak sujud
310 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. Dari Abi Salmah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah pernah membaca di depan shahabat lain, lalu dia bersujud. Ketika selesai dia memberitahukan kepada para shahabat lain bahwa Rasulullah saw. juga bersujud untuk ayat yang dibacanya tersebut
311 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Kami mengetahui shalat Rasulullah saw. diakhiri dengan takbir
312 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku. keduanya berkata: Ahli kubur akan disiksa di dalam kuburnya. Aku tidak menganggap bohong atau membenarkan kata dua orang nenek itu. Kemudian Rasulullah saw. datang dan aku berkata: Wahai Rasulullah! Dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku. Mereka mengira bahwa ahli kubur akan disiksa di kuburnya. Beliau menjawab: Mereka benar. Sesungguhnya mereka ahli kubur akan disiksa dengan sebuah siksaan yang didengar oleh hewan ternak. Setelah itu aku lihat beliau selalu mohon perlindungan dari siksa kubur setiap shalat
313 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. selalu memohon perlindungan dari fitnah Dajjal dalam shalatnya
314 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Bila salah seorang di antara kalian tengah duduk tasyahhud, hendaknya dia memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara. Lalu beliau berdo`a Ya Allah. Sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian serta dari fitnah jahat Al masih Dajjal
315 - Hadits riwayat Aisyah ra. isteri nabi saw: Bahwa Rasulullah saw. dalam shalatnya berdo`a: Ya Allah. Sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur. Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari fitnah Al masih Dajjal. Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah! Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari dosa dan hutang. Seseorang berkata kepada beliau: Betapa seringnya Anda memohon perlindungan dari beban hutang ya Rasulullah. Rasulullah menjawab: Sesungguhnya, seseorang bila hutang, maka dia berbicara lalu bohong. Berjanji lalu ingkar
316 - Hadits riwayat Mughirah bin Syu'bah ra. Dari Warrad, hamba Mughirah bin Syu'bah ia berkata: Mughirah bin Syu'bah menulis surat kepada Muawiyah yang menjelaskan bahwa Rasulullah saw. ketika selesai shalat dan salam berdo`a Tidak ada Tuhan selain Allah yang tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kekuasaan dan segala puji. Allah Maha Kuasa atas segala sesualu. Ya Allah, tidak akan ada yang menghalangi sama sekali terhadap pemberian-Mu, tidak ada yang dapat memberi sama sekali terhadap apa yang Engkau cegah, dan tidak ada yang dapat memberikan manfaat selain-Mu
317 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Para fakir miskin Muhajirin menemui Rasulullah saw. dan berkata: Orang-orang kaya telah pergi dengan derajat yang tinggi dan nikmat yang kekal. Rasulullah bertanya: Apa itu gerangan? Mereka menjawab: Mereka shalat seperti kami. Mereka berpuasa seperti kami. Tetapi mereka bersedekah sedang kami tidak sanggup. Mereka mampu memerdekakan budak sementara kami tidak mampu. Rasulullah saw. bersabda: Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian? Tidak ada seorangpun di antara kalian yang lebih utama kecuali dia melakukan seperti yang kamu lakukan. Mereka menjawab: Tentu saja, ya Rasulullah. Rasulullah bersabda: Kalian baca tasbih: takbir, dan tahmid setiap selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali
318 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Ketika selesai takbir Rasulullah saw. diam sejenak sebelum membaca fatihah. Aku bertanya: Wahai Rasulullah! Demi bapak dan ibuku. Apa yang engkau katakan saat diam antara takbiratul-ihram dengan baca fatihah? Beliau menjawab: Yang aku baca: Ya Allah, pisahkanlah aku dan dosa-dosa seperti Engkau memisahkan timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari dosa seperti baju putih yang telah dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah aku dari dosa dengan es dan air yang sejuk
319 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. pernah bersabda: Jika shalat telah dimulai, janganlah kamu mendatanginya dengan berlari. Datangilah dengan berjalan. Dan tenanglah. Shalatlah selama kamu mendapatkannya (jamaah), dan sempurnakanlah raka`at yang terlambat
320 - Hadits riwayat Abu Qatadah ra. ia berkata: Tatkala kami sedang shalat bersama Rasulullah saw. tiba-tiba beliau mendengar sebuah suara yang keras dan mengganggu. Rasulullah saw. bertanya: Apa yang terjadi denganmu? Para shahabat menjawab: Kami tadi tergesa-gesa mengejar shalat. Rasulullah saw. bersabda: Jangan lagi kamu lakukan itu. Apabila kamu mendatangi shalat, maka kamu harus tetap bersikap tenang. Shalatlah dengan raka`at yang kamu dapatkan, dan sempurnakanlah raka`at yang terlambat
321 - Hadits riwayat Abu Qatadah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila shalat telah diiqamati, janganlah kamu berdiri sebelum melihatku
322 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Ketika shalat telah diiqamati. Kami berdiri dan meratakan barisan (saf) sebelum Rasulullah saw. hadir di antara kami. Kemudian Rasulullah saw. datang. Saat berdiri di tempat shalatnya -belum takbir- beliau mengingatkan sesuatu, lalu pergi sambil bersabda: Tetaplah di tempat kalian. Kami tetap berdiri menanti beliau. Kemudian beliau datang (nampak beliau mandi dan menyiram kepalanya dengan air). Setelah itu beliau takbir dan shalat bersama kami
323 - Hadits riwayat Jabir Samurah ra. ia berkata: Bilal selalu mengumandangkan adzan ketika matahari tenggelam. Dia tidak (melakukan) iqamat sebelum Rasulullah saw. keluar. Seketika Bilal melihat Rasulullah saw. keluar, maka dia (melakukan) iqamat
324 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang mendapat satu raka`at dalam sebuah shalat bersama imam, maka dia telah mendapatkan shalat tersebut
325 - Hadits riwayat Abu Mas`ud ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jibril pernah turun waktu shalat dan menjadi imam bagiku. Akupun shalat bersamanya. Kemudian aku shalat bersamanya. Kemudian aku shalat bersamanya. Kemudian shalat bersamanya. Kemudian shalat bersamanya. Beliau menghitung lima kali shalat dengan jari-jarinya
326 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Nabi saw. pernah shalat Ashar sedangkan matahari masih menyinari kamarku dan biasnya belum hilang
327 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda: Apabila hari panas, maka akhirkanlah shalat hingga dingin. Sesungguhnya terik panas adalah sebagian dari didihan neraka jahannam
328 - Hadits riwayat Abu Dzar ra. ia berkata: Seorang mu'adzin Rasulullah saw. mengumandangkan adzan shalat Zhuhur. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Tangguhkan, tangguhkan. Atau Tunggu sebentar, tunggu sebentar. Lalu sabda beliau: Sesungguhnya, terik panas yang menyengat adalah bagian dari didihan uap neraka jahannam. Apabila hari sangat panas, tangguhkanlah shalat
329 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Suatu saat neraka mengadu kepada Tuhannya. Kata neraka: Ya Tuhanku! Sebagianku memakan sebagian yang lain. Allah lalu merestui neraka untuk menghembuskan dua nafas, nafas pada musim dingin dan nafas pada musim panas. Nafas yang kedua jauh lebih hebat daripada panas biasa yang kamu rasakan. Nafas yang pertama jauh lebih hebat daripada rasa dingin yang pernah kamu rasakan
330 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Kami pernah shalat bersama Rasulullah saw. di hari yang sangat panas. Jika salah seorang di antara kami tidak tahan meletakkan dahinya pada tanah, maka dia menggelar pakaiannya dan bersujud di situ
331 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. bahwa: Rasulullah saw. pernah melakukan shalat Ashar ketika matahari condong dan berwarna bening. Seseorang pergi ke desa Awali dan sampai di desa Awali matahari sudah kian condong ke barat
332 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Dari Abu Umamah, bahwa dia datang ke rumah Anas bin Malik di Bashrah. ketika Anas baru selesai shalat Zhuhur -rumahnya di samping masjid- kami datang. Dia langsung bertanya: Apakah kalian sudah shalat Ashar? Kami menjawab: Kami baru saja menyelesaikan shalat Zhuhur. Lalu Anas berkata: Shalatlah Ashar. Maka kamipun melakukan shalat. Setelah itu Anas berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Itulah shalat orang munafik. Dia duduk sambil menunggu matahari. Hingga ketika tiba para setan bergentayangan, dia bergegas bangkit dan melakukan shalat empat raka`at dengan sangat cepat sekali tanpa banyak mengingat Allah
333 - Hadits riwayat Rafi` bin Khadij ra. ia berkata: Kami shalat Ashar bersama Rasulullah saw. Kemudian hewan sembelihan dipotong dan dibagi-bagi menjadi sepuluh bagian. Setelah masak, kami makan daging yang segar, sebelum terbenam matahari
334 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang terlambat melakukan shalat Ashar, maka seolah-olah keluarga dan hartanya direbut darinya
335 - Hadits riwayat Ali ra. ia berkata: Pada hari pertempuran Ahzab Rasulullah saw. bersabda: Mudah-mudahan Allah memenuhi kubur dan rumah mereka dengan api, sebagaimana mereka telah menahan dan membuat kami sibuk dari melaksanakan shalat Ashar hingga terbenam matahari
336 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. Bahwa: Pada pertempuran Khandaq Umar bin Khatthab mencaci maki kaum kafir Quraisy. Kata Umar: Wahai Rasulullah! Demi Allah, hampir saja aku tidak dapat melakukan shalat Ashar sementara matahari hampir terbenam. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Demi Allah. Kamu langsung shalat Ashar saja. Rasulullah saw. lalu menuju Buthan dan berwudhu. Kamipun ikut berwudhu. Rasulullah saw. lantas shalat Ashar setelah matahari terbenam. Setelah itu beliau shalat Maghrib
337 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Para malaikat datang berbondong-bondong kepada kalian pada waktu malam dan siang hari. Mereka berkumpul saat shalat Shubuh dan Ashar. Kemudian yang menjaga kalian diwaktu malam naik. Allah -Yang Maha Tahu terhadap segala urusan mereka- bertanya kepada mereka: Bagaimanakah keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan? Mereka menjawab: Kami tinggalkan mereka ketika mereka tengah shalat dan kami datang juga ketika mereka sedang shalat
338 - Hadits riwayat Jarir bin Abdullah ra. ia berkata: Ketika kami tengah duduk bersama Rasulullah saw. tiba-tiba beliau memandang pada rembulan purnama dan bersabda: Sesungguhnya, kamu dapat melihat Tuhanmu seperti kamu melihat rembulan itu. Kamu semua dapat melihat-Nya dengan jelas. Apabila kamu mampu untuk tidak lalai dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam (yaitu shalat Ashar dan Shubuh). Kemudian Jarir membaca firman Allah: (Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam)
339 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang shalat Shubuh dan shalat Ashar, maka ia akan masuk surga
340 - Hadits riwayat Salamah bin Akwa` ra. ia berkata: Rasulullah saw. melakukan shalat Maghrib ketika matahari sudah terbenam dan bersembunyi di balik tirai
341 - Hadits riwayat Rafi` bin Khadij ra. ia berkata: Kami pernah shalat Maghrib bersama Rasulullah saw. Seseorang di antara kami meninggalkan tempat. Dan dia masih dapat melihat bekas telapak kakinya
342 - Hadits riwayat Aisyah ra. isteri Rasulullah saw. bahwa: Pada suatu malam Rasulullah saw. mengakhirkan shalat Isya' hingga suasana gelap sekali. Namun Rasulullah saw. masih saja belum keluar (dari rumah untuk shalat Isya'), sehingga Umar bin Khathab berkata: Orang-orang perempuan dan anak-anak sudah tidur. Kemudian Rasulullah saw. keluar dan bersabda kepada para shahabat yang ada di masjid: Tidak ada seorangpun di antara penghuni bumi ini yang menunggunya selain daripada kalian. Rasulullah saw. bersabda seperti itu sebelum Islam tersiar di masyarakat
343 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Suatu malam saya menanti Rasulullah saw. untuk melakukan shalat Isya' yang diakhirkan. Sepertiga malam atau lebih telah lewat. Kami tidak tahu apa yang membuatnya sibuk pada keluarganya atau lainnya. Ketika keluar beliau bersabda: Sesungguhnya kamu sedang menunggu suatu shalat yang tidak pernah ditunggu oleh orang-orang yang tidak seagama denganmu. Sekiranya hal itu tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan ajak mereka shalat pada saat seperti ini. Beliau menyuruh mu'adzin mengiqamati lalu shalat
344 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Dari Tsabit bahwa mereka (para shahabat) bertanya kepada Anas tentang cincin yang dikenakan Rasulullah saw. Ia berkata: Pada suatu malam Rasulullah saw. mengakhirkan shalat Isya' hingga setengah malam, atau bahkan lebih. Kemudian beliau datang dan bersabda: Sesungguhnya orang-orang setelah shalat lantas tidur. Sementara kalian masih menunggu shalat. Setelah itu kata Anas: Saya seolah-olah melihat cincin beliau yang terbuat dari perak begitu berkilat saat beliau mengangkat jari kelingking kirinya
345 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Aku dan beberapa orang shahabat yang datang di Shafinah bersamaku, tengah beristirahat di wilayah Buthan. Sementara Rasulullah saw. berada di Madinah. Setiap malam Rasulullah saw. melakukan shalat Isya' hanya dengan beberapa orang di antara shahabatnya. Kata Abu Musa: Saat itu aku dan beberapa orang shahabatku mendapati Rasulullah saw. sedang disibukkan oleh urusannya. Jadi, beliau mengakhirkan shalat sampai tengah malam. Kemudian Rasulullah saw. keluar dan shalat bersama mereka. Selesai shalat kepada orang-orang yang ada di hadapannya beliau bersabda: Tenanglah. Aku akan memberitahu kalian kabar gembira, bahwa di antara nikmat Allah yang diberikan kepada kalian ialah bahwa sesungguhnya tidak ada seorangpun yang shalat di saat seperti ini kecuali kalian. Kami tidak tahu dua kalimat lain yang dikatakan. Abu Musa berkata: Lalu kami pulang dengan perasaan gembira karena berita yang kami dengar dari Rasulullah
346 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Pada suatu malam Nabi saw. mengakhirkankan shalat Isya', hingga para shahabat tertidur lalu bangun, kemudian tertidur dan terbangun lagi. Umar datang dan berkata: Ayolah shalat, lalu Atha' berkata Ibnu Abbas berkata lagi: Nabi saw. lalu keluar, waktu itu saya melihat beliau membasahi kepalanya dengan air dan beliau meletakkan tangannya pada sisi kepala. Beliau bersabda: Kalau saja hal itu tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk melakukan shalat Isya' pada waktu sekarang ini. Aku lalu meminta Atha' bagaimana Rasulullah saw. meletakkan tangannya pada kepalanya seperti yang diterangkan oleh Ibnu Abbas Dan Atha' pun mempraktekkannya. Mula-mula Atha' merenggangkan sedikit jari-jarinya. Kemudian beliau meletakkan ujung-ujung jemarinya pada bagian tengah atau pusat kepala kemudian dia memutar-mutarkannya sampai ibu jarinya menyentuh ujung telinga dan bagian yang dekat wajahnya, kemudian terus ke bagian pelipis dan jenggotnya, tidak kurang dan tidak lebih sedikitpun
347 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Dulu para wanita mukmin selalu shalat Shubuh bersama Nabi saw. Mereka kembali dengan menyelimuti tubuh mereka dengan pakaian sehingga tidak ada seorangpun yang mengenal mereka
348 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. Dari Muhammad bin Amru bin Hasan bin Ali ia berkata: Ketika Al Hajjaj tiba di Madinah, kami bertanya pada Jabir bin Abdullah. Dia menjawab: Rasulullah saw. menunaikkan shalat Zhuhur di tengah siang hari yang sangat panas, shalat Ashar saat matahari masih nampak bersinar terang, shalat Maghrib saat matahari telah terbenam, shalat Isya' kadang di awal waktu dan kadang di akhir. Apabila beliau melihat para shahabat telah berkumpul, beliau akan segera (shalat Isya'), dan bila melihat mereka terlambat (kumpul) beliau mengakhirkannya. Nabi menunaikan shalat Shubuh biasanya saat hari masih nampak remang-remang sekali
349 - Hadits riwayat Abu Barzah ra. Dari Sayyar bin Salamah ia berkata: Aku mendengar bapakku bertanya kepada Abu Barzah tentang shalat Rasulullah saw. Dia jawab: Rasulullah saw. tidak peduli kadang-kadang melakukan shalat Isya' di tengah malam. Beliau tidak tidur sebelumnya dan tidak bercakap-cakap setelahnya. Ketika bertemu dengan Syu'bah dan ditanya mengenai shalat Rasulullah saw. Abu Barzah menjawab: Beliau melakukan shalat Zhuhur saat matahari miring ke barat, shalat Ashar saat seseorang melakukan perjalanan ke batas kota Madinah sedang matahari masih bersinar terang. Mengenai shalat Maghrib saya tidak mengerti waktu yang telah dijelaskannya. Pada kesempatan lain Abu Barzah mengatakan: Beliau melakukan shalat Shubuh saat hari masih reman-remang. Dan biasanya beliau membaca enam puluh sampai seratus ayat
350 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendiri dengan (selisih) dua puluh lima bagian
351 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Shalat jamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendiri
352 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah pernah tidak melihat beberapa orang shahabatnya dalam sebuah shalat jamaah. Beliau bersabda: Sungguh, aku bermaksud menyuruh seseorang shalat mengimami shahabat lainnya, sementara aku pergi menemui beberapa orang yang enggan shalat berjamaah. Aku suruh mereka untuk membakar rumahnya dengan kayu bakar. Bila salah seorang di antara mereka tahu bahwa dia akan mendapatkan seonggok daging yang gempal maka dia akan menghadiri shalat jamaah Isya' itu
353 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. bahwa: Neneknya, Mulaikah pernah mengundang Nabi menikmati makanan yang dibuatnya. Lalu Nabipun memakannya. Kemudian beliau bersabda: Berdirilah! Aku ingin shalat bersama kalian. Anas bin Malik berkata: Aku mengambil tikar yang hitam karena sudah tua dan menyiramnya dengan air. Rasulullah berdiri di tikar itu sementara aku dan si yatim berbaris di belakangnya. Sedangkan nenek berada di belakang kami. Lalu Nabi shalat dua raka`at bersama kami, kemudian pergi
354 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah adalah orang yang memiliki akhlak terbaik. Kadang-kadang waktu shalat tiba saat beliau berada di rumah kami. Beliau menyuruh menggelar alas lalu, menyapu, dan menyiramnya. Setelah itu beliau menjadi imam dan kami berada di belakangnya. Kami shalat bersama-sama. Alas tersebut terbuat dari pelepah kurma
355 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Suatu hari Nabi saw. menemuiku. Saat itu aku sedang bersama ibu dan Ummu Haram, bibiku. Beliau bersabda: Berdirilah! Aku akan shalat bersama kalian semua. (padahal saat itu bukan waktunya shalat). Beliau shalat bersama kami. Seorang laki-laki bertanya: Dimana Anas ra. berdiri saat itu? Tsabit, yang ditanya menjawab: Anas berada di sisi kanan Rasulullah. Kemudian beliau mendo`akan kami, anggota keluarga, agar memperoleh kebaikan dunia dan akhirat. Ibuku berkata: Wahai Rasulullah! Berdo`alah kepada Allah untuk pelayan kecil Anda itu. (maksudnya, Anas) Beliaupun mendo`akan segala kebaikan untukku. Pada bagian akhir do`a beliau untukku, Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya serta berikanlah berkah padanya
356 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Orang yang paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalanan kakinya, dan seterusnya. Orang yang menanti shalat hingga dia menunaikannya bersama imam akan mendapat pahala yang lebih besar daripada orang yang menunaikannya kemudian tidur
357 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. bahwa: Dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apa pendapatmu bila ada sungai di depan pintu rumah seorang di antara kamu dan dia mandi setiap hari di sana sebanyak lima kali. Apakah masih ada kotoran tersisa? Para shahabat menjawab: Tentu saja tidak. Beliau bersabda: Begitulah perumpamaan shalat lima waktu. Karena dengan shalat Allah menghapus kesalahan-kesalahan
358 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. Dari nabi saw. beliau bersabda: Siapa saja yang pergi atau berangkat ke masjid, Allah akan menyediakan suatu hidangan di surga untuknya setiap kali dia pergi atau berangkat
359 - Hadits riwayat Malik bin Huwairits ra. ia berkata: Aku menemui Rasulullah saw. Saat itu kami masih muda dengan selisih usia yang berdekatan. Aku tinggal di tempat beliau selama dua puluh malam. Rasulullah saw. adalah seorang pemurah dan lembut. Beliau mengira kami rindu dengan keluarga, sehingga beliau merasa perlu untuk menanyakan keluarga yang kami tinggalkan. Maka aku bercerita kepada beliau. Sabda beliau setelah itu: Kembalilah kepada keluargamu. Tinggallah bersama mereka. Ajarkan dan perintahlah mereka. Bila tiba waktu shalat, maka hendaklah salah seorang mengumandangkan adzan dan hendaklah yang tertua di antara kalian menjadi imam
360 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Setelah Rasulullah membaca fatihah, takbir, dan mengangkat kepala, beliau mengucapkan: Semoga Allah menerima orang yang memuji-Nya. Ya Allah, Tuhan kami, milik-Mulah segala puji. Dalam posisi berdiri beliau berdo`a, Ya Allah. Selamatkanlah Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam dan Ayyas bin Abu Rabiah serta orang-orang mukmin yang lemah. Ya Allah, perberatlah siksa-Mu atas Bani Mudhar. Timpakan siksaan itu atas mereka seperti Yusuf pernah menderita kesengsaraan. Ya Allah, kutuklah orang-orang suku Lihyan, suku Ri'lan, suku Dzakwan dan suku `Ushaiyyah yang membangkan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Kemudian aku dengar beliau meninggalkan hal itu sewaktu turun firman Allah: (Tidak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu, baik Allah menerima taubat mereka, atau menyiksa mereka. Karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zhalim)
361 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Abi Salamah bin Abdur Rahman, bahwa dia mendengar Abu Hurairah ra. berkata: Demi Allah, aku berusaha betul mendekati bentuk shalat Rasulallah saw. Abu Hurairah biasa membaca qunut pada shalat Zhuhur, Isya' yang diakhirkan, dan shalat Shubuh. Dia juga berdo`a untuk orang-orang mukmin dan mengutuk orang-orang kafir
362 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. mendo`akan keburukan atas orang-orang yang membunuh para shahabat di Telaga Ma'unah sebanyak tiga puluh kali setiap pagi. Beliau juga mendo`akan keburukan atas Bani Ri`lin, Bani Zakwan, Bani Lihyan dan Bani `Ushaiyah serta orang yang mendustai Allah dan Rasulnya
363 - Hadits riwayat Qatadah ra. ia berkata: Rasulullah saw. berkhutbah di hadapan kami: Sesungguhnya kalian akan menempuh perjalanan pada sore dan malam hari. Besok juga kalian akan mendatangi air. Satu persatu para shahabat berangkat. Rasulullah berjalan terus hingga tengah malam dan aku selalu berada di sampingnya. Lalu beliau mengantuk sehingga badannya agak miring dari tunggangan. Aku dekati beliau dan mendorongnya hingga lurus kembali tanpa membuatnya terbangun. Kemudian beliau meneruskan perjalanannya hingga ketika tengah malam berlalu, tubuh beliau miring lagi dari hewan tunggangannya. Aku mendorongnya hingga lurus kembali tanpa membuatnya terbangun. Beliau terus berjalan hingga menjelang Shubuh. Tubuhnya miring lagi -lebih miring dari yang sebelum-sebelumnya- dan hampir terjungkal. Aku dekati beliau dan mendorongnya, tetapi beliau mengangkat kepalanya terbangun dan bersabda: Siapa ini? Aku menjawab: Abu Qatadah. Beliau bertanya: Sejak kapan kamu berjalan (dekat) denganku seperti ini? Aku menjawab: Sejak tadi malam. Beliau bersabda: Semoga Allah menjagamu karena kamu telah menjaga nabi-Nya. Kemudian beliau bertanya: Apakah kamu lihat aku tidak mengenai manusia? Apakah kamu melihat hal itu padaku? Aku menjawab: Ini seorang penunggang. Dan ini juga seorang penunggang lagi. Hingga kita tujuh orang berkumpul di dekat beliau. Kemudian beliau membelok dari jalan seraya meletakkan kepalanya (ingin tidur) dan berpesan: Perhatikan dan jaga shalat kita. Ternyata Rasulullah saw. malah orang yang bangun pertama kali. Saat itu matahari sudah menerpa punggung beliau. Kami bangun dengan kaget. Naiklah ke tunggangan, kata beliau. Maka kami naik dan meneruskan perjalanan hingga ketika matahari sudah naik tinggi beliau turun. Beliau meminta tempat air yang ada padaku, di dalamnya ada sedikit air. Lalu Beliau berwudhu secukupnya. Ada sisa air sedikit, kata Rasulullah kepada Abu Qatadah, Simpan tempat air itu. (Kelak sisa air ini akan menjadi sebuah cerita menarik). Kemudian Bilal mengumandangkan adzan. Beliau melaksanakan shalat dua raka`at, setelah itu shalat Shubuh, seperti yang dilakukan beliau setiap hari. Kami dan Rasulullah kembali menunggang. Saat itu kami saling berbisik: Apa kaffarat yang harus kita lakukan atas kelengahan kita dalam shalat? Ternyata bisik-bisik kami didengar oleh Rasulullah, sabda beliau: Bukankah aku adalah panutan kalian. Sesungguhnya tidur itu tidak bisa disebut sebagai kelengahan. Kelengahan itu kalau seseorang (sengaja) tidak melakukan shalat hingga habis waktunya. Siapa saja yang melakukan hal itu, maka segeralah laksanakan saat ia ingat. Besok hari dia harus shalat tepat waktu. Kemudian beliau bertanya: Apa yang diperkirakan shahabat lainnya tentang kita? (maksudnya, ketika beliau dan tujuh shahabatnya tertidur lalu melakukan shalat Shubuh setelah matahari tinggi, terpisahlah beliau dengan kelompok shahabat yang lain yang lebih banyak, termasuk Abu Bakar dan Umar) Selanjutnya sabda Nabi saw: Mereka kehilangan nabi mereka. Abu Bakar dan Umar berkata: Rasulullah saw. di belakang kalian. Beliau tidak meninggalkan kalian. sebagian lagi berkata: Rasulullah saw. berada di depan kalian. Jika mereka mematuhi Abu Bakar dan Umar tentu mereka mendapat petunjuk. Akhirnya kami dapat menyusul shahabat lainnya pada siang hari, segala sesuatunya terasa panas. Mereka berkata: Wahai Rasulullah! Kita akan mati kehausan. Rasulullah bersabda: Kalian tidak akan mati. Lepaskan ikatan tempat airku. Beliau meminta tempat air dan menuangnya, sedangkan Abu Qatadah membagi-bagikannya. Mereka saling berdesak-desakan untuk mendapatkannya. Rasulullah saw. mengatur mereka: Teraturlah kalian, semua akan segar. Mereka mematuhi perintah Rasulullah saw. Jadilah sekarang Rasulullah yang menuang air dan aku (Abu Qatadah) yang membagi-bagikannya hingga tinggal aku dan Raulullah. Beliau bersabda: Minumlah. Aku jawab: Tidak wahai Rasulullah! Aku tidak mau minum sebelum Anda minum. kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya, pemimpin kaum adalah orang yang minum terakhir. Maka aku minum, kemudian Rasulullah saw. Para shahabat telah dapat beristirahat dengan tenang dan segar. Abdullah bin Rabah berkata: Aku menceritakan hadits ini di masjid. Tiba-tiba Imran bin Hushein berkata: Lihat! Bagaimana kamu bercerita. Aku adalah salah satu penunggang di malam itu. Berarti Anda lebih tahu tentang ceritanya, kata Abdullah. Kamu termasuk kelompok mana, tanya Imran. Aku anshar, jawab Abdullah. Kalau begitu berceritalah. Anda lebih tahu, pinta Imran. Aku sudah ceritakan tadi, jawab Abdullah. Lalu Imran berkata: Aku telah menyaksikan kejadian malam itu. Aku rasa tidak ada seseorang yang mengingatnya seperti Anda
364 - Hadits riwayat Imran bin Hushain ra. ia bercerita: Aku pernah bersama Nabi saw. dalam suatu perjalanan kami, sempat kemalaman di tengah jalan. Ketika menjelang Shubuh kami tertidur hingga matahari terbit. Orang pertama di antara kami yang bangun ialah Abu Bakar. Kami tidak pernah membangunkan Nabi saw. hingga beliau bangun sendiri. Kemudian Umar bangun. Dia berdiri di dekat nabi saw. mengumandangkan takbir dengan suara tinggi sehingga Rasulullah saw. terbangun. Ketika mengangkat kepala, beliau melihat matahari sudah hampir terbit. Beliau bersabda: Ayo berangkat. Kamipun meneruskan perjalanan bersama dengan beliau. Ketika matahari nampak memutih beliau turun (dari tunggangan) dan shalat qadha Shubuh. Seseorang dari suatu kaum memencilkan diri, tidak shalat bersama kami. Selesai shalat, Rasulullah saw. bertanya kepada lelaki itu: Hai fulan! Apa yang membuatmu tidak shalat bersama kami? Lelaki itu menjawab: Wahai Nabi Allah, aku tengah junub. Maka Rasulullah saw. menyuruhnya tayammum dan shalat. Kemudian dia bergegas mendekati hewan kendaraannya yang ada di dekatku. Kami mencari air karena merasa haus sekali. Tiba-tiba kami bertemu dengan seorang wanita dengan rambut terurai dan kedua kakinya berada di antara dua tempat air. Kami bertanya kepada wanita itu: Di mana ada air? Air susah dicari, air susah dicari, tidak ada air untuk kalian, jawab wanita itu. Kami bertanya: Berapa lama perjalanan untuk mendapatkan air dari sini? Wanita itu menjawab: Sehari semalam. Kami berkata: Temuilah Rasulullah. Perempuan itu berkata: Apa itu Rasulullah? Kami tidak mampu berbuat apa-apa hingga kami pergi menemui Rasulullah saw. dengan wanita tersebut. Ketika ditanya oleh Rasulullah saw. dia menjawabnya dengan jawaban pertanyaan kami sebelumnya. Wanita itu memberitahu Rasulullah bahwa ia adalah seorang ibu, mempunyai dua anak yatim. Kemudian Rasulullah saw. menyuruh untuk mengambilkan unta pembawa air. unta itu berlutut. Beliau meludah pada dua mulut tempat air tersebut (dengan izin Allah, dua tempat itu penuh dengan air). Kami semua meminumnya hingga segar. Jumlah kami saat itu empat puluh orang dan semuanya sangat kehausan. Kami penuhi semua tempat kulit dengan air. Ada pula teman kami yang sempat mandi junub. Hanya saja kami tidak memberi minum pada unta yang nampak keberatan dengan dua tempat air yang penuh. Rasulullah saw. bersabda: Berikan apa yang ada pada kalian. Lalu kami kumpulkan semua yang ada pada kami untuk wanita tadi. Rasulullah bersabda: Pergilah, dan berikan makanan ini kepada keluargamu. Juga beritahukan bahwa aku tidak mengurangi airmu sedikitpun. Ketika wanita itu tiba di keluarganya, ia berkata: Sungguh aku telah bertemu seorang ahli sihir atau dia seorang Nabi seperti yang dia kira. Dia sanggup melakukan ini itu. Akhirnya Allah memberi hidayah kepada beberapa keluarga berkat jasa perempuan tersebut. Mereka dan juga wanita itu akhirnya sama-sama masuk Islam
365 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang lupa shalat, maka hendaklah melakukannya saat dia ingat. Tidak ada kaffarat bagi shalat yang terlupa kecuali hanya segera melaksanakannya
366 - Hadits riwayat Aisyah ra. isteri nabi saw. bahwa: Pada mulanya shalat diwajibkan dua raka`at dua raka`at, baik dalam hadir (tidak sedang dalam bepergian) maupun dalam bepergian. Jadi shalat safar (dalam bepergian) tetap, sedangkan shalat hadhar (tidak dalam bepergian) ditambah
367 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. Dari Hafs bin `Ashim ia berkata: Ibnu Umar bercerita kepada kami. Dia berkata: Hai anak saudaraku! Aku pernah menemani Rasulullah dalam suatu perjalanan beliau. Beliau shalat tidak lebih dari dua raka`at hingga beliau wafat. Aku temani Abu Bakar dalam perjalanannya. Dia shalat tidak lebih dari dua raka`at hingga dia wafat. Aku temani Umar. Dia shalat tidak lebih dari dua raka`at hingga dia wafat. Aku temani Usman. Dia juga shalat tidak lebih dari dua raka`at hingga dia wafat. Allah berfirman: (Sesungguhnya dalam diri Rasulullah ada suri tauladan bagi kalian)
368 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. menunaikan shalat Zhuhur di Madinah sebanyak empat raka`at. Dan menunaikan shalat Ashar di Dzil Hulaifah sebanyak dua raka`at
369 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Aku pergi dari Madinah ke Mekah bersama Rasulullah saw. Beliau shalat dua raka`at dua raka`at, sehingga jumlahnya menjadi empat. Aku bertanya: Berapa lama Anda akan tinggal di Mekah Beliau menjawab: Sepuluh hari
370 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. Dari Rasulullah saw. bahwa: beliau melakukan shalat sebagai musafir di Mina dan tempat lain sebanyak dua raka`at
371 - Diceritakan oleh Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Usman pernah shalat bersama kami di Mina sebanyak empat raka`at. Hal itu diceritakan kepada Abdullah bin Mas`ud. Dia membaca istirja` Dia berkata: Aku shalat bersama Rasulullah saw. di Mina hanya dua raka`at, bersama Abu Bakar di Mina dua raka`at. Dan aku shalat di Mina bersama Umar bin Khathab sebanyak dua raka`at. Barangkali bagianku ialah dari empat raka`at, dua raka`at yang saling berbandingan
372 - Hadits riwayat Haritsah bin Wahab ra. ia berkata: Aku pernah shalat bersama Rasulullah saw. di Mina sebanyak dua raka`at. Tidak ada orang-orang yang mempermasalahkannya
373 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah pernah memerintahkan seorang muadzin dalam malam yang dingin dan hujan agar shalat di rumah
374 - Hadits riwayat Abdullah bin Abbas ra. ia berkata: Dia berkata kepada muadzinnya dalam hari hujan: Bila kamu telah sampai pada ucapan, maka jangan kamu lanjutkan dengan ucapan: Katakan: (shalatlah kamu di rumahmu saja). Selanjutnya Ibnu Abbas mengatakan: Orang-orang nampaknya mengingkari hal itu. Apakah kalian heran dengan hal itu. Padahal hal tersebut pernah dilakukan oleh seorang yang lebih dariku. Shalat Jum`at adalah kewajiban. (Tetapi) saya tidak suka membuat kalian merasa berat, berjalan di atas lumpur kotor
375 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. bahwa: Sesungguhnya nabi saw. shalat sunnat kemanapun untanya menghadap
376 - Hadits riwayat Abdullah bin Amir bin Rabi`ah ra. ia berkata: Bahwa ayahnya pernah menyaksikan Rasulullah saw. melakukan shalat sunnah malam dalam suatu perjalanan di atas punggung hewan tunggangannya, ke arah manapun hewan itu menghadap
377 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. Dari Anas bin Sirin ia berkata: Aku pernah bertemu Anas bin Malik saat ia datang ke Syam. Aku bertemu dengannya di Ain at Tamr. Ketika itu aku melihat dia tengah shalat di atas keledai yang menghadap ke arah kiri kiblat. Kenapa Anda tadi shalat tidak menghadap kiblat? tanyaku. Seandainya aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. melakukan hal itu, niscaya akupun tidak akan melakukannya, jawab Anas bin Malik
378 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Bila Rasulullah saw. tergesa-gesa dalam perjalanannya, beliau akan menghimpun shalat Maghrib dan Isya'
379 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Bila saat Rasulullah berangkat musafir matahari belum condong ke barat, maka beliau menangguhkan shalat Zhuhurnya hingga waktu Ashar. Beliau berhenti dan menjama` keduanya. Dan bila saat beliau pergi matahari telah condong ke barat, maka beliau melakukan shalat Zhuhur terlebih dahulu kemudian berangkat
380 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah melakukan shalat Zhuhur dan shalat Ashar sekaligus, shalat Maghrib dan shalat Isya' sekaligus. hal itu beliau lakukan bukan pada saat perang atau dalam perjalan (musafir)
381 - Hadits riwayat Abdullah ra. ia berkata: Janganlah seorang dari kamu memberikan peluang kepada setan untuk menggoda, bahwa shalatnya tidak dianggap syah apabila dia tidak meninggalkan shalat dari arah kanannya. Saya seringkali melihat Rasulullah saw. berpaling dari arah kirinya
382 - Hadits riwayat Abdullah bin Malik bin Buhainah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. melewati seseorang yang tengah melakukan shalat, padahal shalat Shubuh sudah diiqamati. Beliau berbicara sesuatu dengan laki-laki yang tidak aku ketahui apa yang dibicarakan. Ketika selesai, aku tahan laki-laki itu dan bertanya: Apa tadi yang dibicarakan oleh Rasulullah saw. kepadamu? Beliau bersabda kepadaku: Hampir saja salah seorang kamu melakukan shalat Shubuh sebanyak empat raka`at
383 - Hadits riwayat Abu Qatadah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang kamu masuk masjid, maka hendaklah dia melakukan rukuk sebanyak dua kali sebelum dia duduk
384 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: Nabi saw. punya tanggungan hutang kepadaku. Beliau lalu membayarnya lebih kepadaku. Aku menemui beliau di masjid. Lalu beliau berkata kepadaku: Shalatlah dua raka`at
385 - Hadits riwayat Ka'ab bin Malik ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. biasanya tiba dari bepergian pada siang hari, di waktu dhuha. Begitu datang, beliau akan terus menuju ke masjid. Dan setelah melakukan shalat dua raka`at, beliau kemudian duduk
386 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Aku sama sekali tidak pernah melihat Rasulullah saw. melakukan shalat sunat dhuha, tetapi akulah yang sering melakukannya. Apabila Rasulullah saw. sampai meninggalkan atau enggan melakukan suatu amal, padahal sejatinya beliau suka melakukannya, itu adalah karena beliau khawatir kalau amal itu lalu diikuti oleh banyak orang yang mengakibatkan hal itu diwajibkan atas mereka
387 - Hadits riwayat Abu Hurirah ra. ia berkata: Orang yang aku cintai yaitu Rasulullah saw. berpesan kepadaku akan tiga hal: Berpuasa satu hari setiap bulan, melakukan shalat dhuha dua raka`at, dan melakukan shalat sunat sebelum tidur
388 - Hadits riwayat Hafshah ra. Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Hafshah Ummul mukminin menceritakan kepadanya, bahwa ketika seorang muadzin selesai dari adzan yang dikumandangkannya untuk shalat Shubuh, Rasulullah saw. akan melakukan shalat sunnat dua raka`at terlebih dahulu secara cepat, sebelum shalat Shubuh diiqamati (dimulai)
389 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. begitu mendengar suara adzan selesai dikumandangkan, beliau melakukan shalat dua raka`at fajar dengan tidak terlalu lama
390 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Aku shalat dua raka`at sebelum Zhuhur dan dua raka`at sesudahnya, dua raka`at, sesudah Maghrib, dua raka`at sesudah Isya', dan dua raka`at sesudah Jum`at. Adapun Maghrib, Isya' dan Jum`at, aku shalat bersama nabi saw. di rumah beliau
391 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia bercerita kepadaku: Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. membaca suatu ayatpun dalam shalat malam dalam posisi duduk. Baru kalau beliau sudah takbir, beliau membaca dalam posisi duduk. Apabila sisa ayat yang dibacanya tinggal tiga puluh atau empat puluh ayat, maka beliau membacanya sambil berdiri, kemudian beliau rukuk
392 - Hadits riwayat Aisyah ra.: Dari Abdullah bin Syaqiq ra. ia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah: Apakah nabi saw. pernah shalat dengan Posisi duduk? Aisyah menjawab: Ya Setelah beliau melakukan takbir bersama orang banyak
393 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. biasa melakukan shalat malam sebanyak sebelas raka`at satu di antaranya ialah shalat witir. Apabila selesai darinya, beliau lalu membaringkan tubuhnya miring ke arah sebelah kanan, sampai beliau mendengar suara adzan lalu melakukan shalat dua raka`at secara ringan dan tidak terlalu lama
394 - Hadits riwayat Aisyah ra. Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, ia bertanya kepada Aisyah: Bagaimana shalat Rasulullah saw. pada bulan Ramadhan? Aisyah menjawab: Baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya, Rasulullah melakukan shalat sunnat tidak lebih dari sebelas raka`at. Beliau melakukannya empat raka`at dan jangan kamu tanyakan mengenai segi kesempuraan dan jangka waktunya. Kemudian beliau melakukan empat raka`at lagi dan jangan pula kamu tanyakan mengenai segi kesempurnaan dan jangka waktunya. Kemudian baru beliau melakukannya tiga raka`at. Aku lalu bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah Anda tidur sebelum melakukan shalat witir? Beliau bersabda: Wahai Aisyah! Sesungguhnya kedua mataku tidur namun hatiku terjaga
395 - Hadits riwayat Abu Khaitsamah ra.: Dari Abu Ishak ia berkata: Aku bertanya kepada Aswad bin Yazid tentang apa yang diceritakan oleh Aisyah kepadanya mengenai shalatnya Rasulullah. Katanya: Rasulullah tidur pada permulaan malam dan bangun pada akhirya. Kemudian apabila beliau punya keperluan terhadap keluarganya, maka beliau akan memenuhi keperluannya tersebut, kemudian tidur. Ketika terdengar panggilan yang pertama segera beliau bangun untuk mengambil air. Jika tidak sedang dalam keadaan junub, beliau hanya berwudhu seperti layaknya seseorang berwudhu untuk shalat. Baru kemudian beliau melakukan shalat dua raka`at
396 - Hadits riwayat Aisyah ra.: Dari Masruq ra. ia berkata: Aku bertanya kepada Aisyah mengenai apa yang dilakukan oleh Rasulullah. Dia menjawab: Beliau suka berdiam diri. Aku bertanya lagi, Waktu apa beliau shalat? Aisyah menjawab: Apabila mendengar suara ayam jantan berkokok beliau segera bangun dan melakukan shalat
397 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Aku tidak pernah mendapati Rasulullah saw. pada waktu sahur pertama (malam yang sudah sangat larut pen.), di rumahku atau di sisiku, kecuali beliau tengah tidur
398 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. apabila selesai melakukan shalat dua raka`at fajar, dan kebetulan aku masih terjaga, maka beliau akan bercakap denganku, dan kalau tidak maka beliau akan rebahan
399 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. biasa melakukan shalat malam. Apabila hendak melakukan witir beliau bersabda: Bangunlah dan lakukan shalat witir, wahai Aisyah
400 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Setiap bagian waktu malam, Rasulullah saw. pasti melakukan shalat witir, dan baru berhenti pada waktu sahur
401 - Hadits riwayat Aisyah ra.: Dari Zurarah, bahwa Sa`ad bin Hisyam bin Amir bermaksud terjun ke medan perang di jalan Allah. Ketika datang ke kota Madinah dia bertemu dengan beberapa orang dari penduduk Madinah. Mereka melarang Sa`ad bin Hisyam melaksanakan keinginannya tersebut. Lebih lanjut mereka memberitahukan, bahwa pada zaman Nabi saw. masih hidup pernah ada enam orang shahabat bermaksud sama seperti itu tetapi Rasulullah saw. melarang mereka. Sabda nabi saw. waktu itu: Bukankah aku adalah suri tauladan bagi kalian semua? Mendengar cerita mereka itu Sa`ad lalu merujuk isterinya yang sudah diceraikan serta mengambil saksi atas rujuknya itu. Setelah itu Sa`ad menemui Ibnu Abbas dan bertanya tentang shalat witirnya Rasulullah saw. Ibnu Abbas berkata: Maukah kamu aku tunjukkan seseorang yang paling tahu witirnya Rasulullah? Sa`ad menjawab: Siapakh dia? Ibnu Abbas menjawab: Aisyah ra. Temui dan bertanyalah kepadanya. Kemudian sesudah itu datanglah lagi kepadaku dan beritahu apa jawabannya. Kata Sa`ad bin Hisyam: Akupun lalu berangkat menemui Aisyah. Di tengah jalan aku bertemu dengan Hakim bin Aflah. Aku lalu minta dia mau menemani aku menemui Aisyah. Semula Hakim menolak karena dia merasa tidak berada di pihaknya (Aisyah) sewaktu terjadi ketegangan antara ia dengan Ali, padahal dia sudah memberi saran kepadanya namun ia tetap bersikeras dalam pendiriannya. Namun setelah aku yakinkan dengan sumpahku, akhirnya Hakim mau menemaniku juga. Maka kamipun berangkat bersamanya menemui Aisyah. Setelah permisi dan dipersilakan, kamipun masuk ke rumahnya. Aisyah bertanya: Apakah itu Hakim? Hakim menjawab: Benar. Aisyah bertanya lagi: Siapakah yang bersamamu? Hakim menjawab: Sa`ad bin Hisyam. Aisyah masih bertanya: Hisyam siapa? Hakim menjawab: Dia adalah putera Amir. Aisyah lalu berdo`a semoga Allah memberi rahmat kepada Amir serta mengatakan hal-hal yang baik tentangnya. Qatadah berkata, bahwa dia luka-luka ketika pada perang Uhud. Aku bertanya: Wahai Ummul Mukminin! Terangkan kepadaku mengenai akhlak-akhlak Rasulullah saw. Aisyah menjawab: Bukankah kamu biasa membaca Al Qur'an? Aku menjawab: Tentu. Aisyah berkata: Sesungguhnya akhlak-akhlak Nabi saw. adalah Al Qur'an. Waktu itu aku sudah hendak berdiri untuk berpamitan, dan aku sudah bertekad untuk tidak bertanya kepada siapapun tentang sesuatu apapun sampai aku meninggal dunia. Namun mendadak aku teringat sesuatu, maka buru-buru aku ajukan pertanyaan: Terangkan kepadaku mengenai shalat malamnya Rasulullah saw. Aisyah menjawab: Bukankah kamu pernah membaca firman Allah yang berbunyi, (Wahai orang yang berselimut?) Aku menjawab: Tentu. Aisyah berkata: Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung telah mewajibkan shalat malam pada awal surat tersebut. Dan selama satu tahun Nabi saw. berikut shahabat-shahabatnya melaksanakan kewajiban itu. Selama dua belas bulan kelanjutan ayat tersebut ditahan oleh Allah di langit, sampai pada bagian akhir surat tersebut akhirnya diturunkan juga oleh Allah yang isinya merupakan keringanan. Semenjak saat itu hukumnya shalat malam menjadi sunnat bukan lagi wajib. Aku berkata lagi: Wahai Ummul Mukminin! Terangkan kepadaku mengenai shalat witirnya Rasulullah saw. Aisyah menjawab: Saya memang biasa menyediakan alat siwak dan air untuk wudhu beliau. Atas kehendak Allah beliau selalu bangun malam hari. Setelah bersiwak dan berwudhu, beliau lalu melakukan shalat sebanyak sembilan raka`at, dan hanya duduk pada raka`at yang kedelapan. Setelah berzikir, memuji dan berdo`a kepada Allah, kemudian beliau bangkit dan tidak salam. Kemudian beliau berdiri lalu meneruskan raka`at yang kesembilan. Kemudian beliau duduk seraya berzikir kepada Allah, menuju dan berdo`a kepada-Nya, kemudian mengucapkan salam yang kedengaran olehku. Kemudian sesudah salam masih dalam keadaan duduk, beliau lalu melakukan shalat dua raka`at lagi. Jadi semuanya berjumlah sebelas raka`at. Namun ketika usia Nabi saw. beranjak tua dan kian gemuk, beliau hanya melakukan shalat sunnat witir sebanyak tujuh raka`at saja. Beliau lakukan di dalam kedua raka`at itu seperti yang beliau lakukan pada yang pertama. Jadi jumlahnya sembilan. Nabi saw. jika melakukan suatu shalat, maka beliau suka untuk terus melestarikannya. Apabila beliau terkena udzur misalnya tertidur atau sakit sehingga tidak bisa malakukan shalat malam, maka beliau akan melakukan di siang harinya sebanyak dua belas raka`at. Aku tidak pernah tahu Nabi saw. membaca Al Qur'an seluruhnya dalam satu malam. Dan aku juga tidak pernah mengerti Nabi saw. melakukan shalat semalam suntuk sampai waktu Shubuh, atau melakukan puasa sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Setelah mendengar jawaban dari Aisyah tersebut aku lantas menemui Ibnu Abbas dan menceritakannya kembali kepadanya. Kata Ibnu Abbas: Aisyah benar. Seandainya aku dekat atau boleh menemuinya, niscaya akan aku datangi sendiri ia untuk bercakap-cakap langsung kepadaku. Dengan nada agak menyesal aku katakan: Kalau aku tahu kamu tidak boleh menemuinya, tentu tidak aku ceritakan kepadamu ceritanya tersebut
402 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Sesungguhnya seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw. mengenai shalat malam. Nabi saw. menjawab: Shalat malam itu dua raka`at dua raka`at. Apabila salah seorang dari kamu khawatir akan masuk waktu shalat Shubuh, maka hendaklah dia shalat satu raka`at saja sebagai shalat witir
403 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Siapa saja yang melakukan shalat malam, maka hendaklah dia akhiri shalat itu dengan witir, karena Rasulullah saw. memerintahkan hal itu
404 - Hadits riwayat Abu Hurairah ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Tuhan kita Yang Maha Suci lagi Maha Luhur setiap malamnya turun ke langit dunia ketika malam tinggal sepertiga terakhir. Dia berfirman: Siapa saja yang berdo`a kepada-Ku, maka Aku penuhi permohonannya. Dan siapa saja yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya
405 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang yang melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah semata, maka diampuni dosanya yang telah lalu
406 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. pada suatu malam shalat di masjid, lalu datanglah beberapa orang lantas ikut shalat bersama beliau, kemudian datang satu kabilah dan ikut shalat bersama beliau juga, sehingga jumlahnya menjadi banyak. Kemudian pada malam yang ketiga atau keempat banyak sekali orang yang berkumpul menunggu Rasulullah, tetapi Rasulullah saw. tidak keluar (shalat) bersama mereka. Pada saat pagi tiba beliau bersabda: Aku melihat apa yang kalian lakukan. Sebenarnya tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar bersama kalian kecuali karena aku khawatir kalau sampai hal ini diwajibkan atas kalian. Beliau bersabda: Itu pada bulan Ramadhan
407 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Suatu malam aku menginap di rumah tanteku Maimunah. Pada malam tersebut nabi saw. bangun lalu memenuhi hajatnya. Setelah membasuh wajah dan kedua tangannya, beliau lalu tidur, kemudian bangun lagi. Setelah itu beliau menuju ke gerabah (yaitu tempat untuk menyimpan air terbuat dari kulit) lalu membuka penutupnya. Kemudian beliau berwudhu sebaik dan sesempurna mungkin. Melihat beliau berdiri untuk shalat, akupun ikut shalat. Akupun bergegas wudhu dengan diam-diam. Semula aku memilih tempat di sebelah kiri, namun kemudian beliau menarik tanganku supaya aku pindah ke sebelah kanan saja. Rasulullah saw. secara sempurna melakukan shalat malam sebanyak tiga belas raka`at. Setelah sejenak rebahan, beliau lantas tidur hingga mendengkur. Dan kebiasaan beliau kalau tidur memang mendengkur. Lalu datanglah Bilal kepada beliau seraya mengumandangkan adzan shalat. Nabi bergegas bangun lalu shalat tanpa wudhu terlebih dahulu. Sedangkan do`a yang beliau panjatkan ialah: Ya Allah! Nyalakan dalam hatiku suatu cahaya, pada pandanganku suatu cahaya, dari arah kananku suatu cahaya, dari arah kiriku suatu cahaya, di atasku suatu cahaya, di belakangku suatu cahaya, dan di depanku suatu cahaya, di belakangku suatu cahaya, dan limpahkanlah cahaya kepadaku
408 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: Aku bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan. Kami berhenti di sebuah jalan yang menghubungkan pada suatu tempat yang ada air. Rasulullah saw. bertanya: Tidakkah kamu dan untamu ingin mendapatkan air, wahai Jabir? Aku menjawab: Tentu. Rasulullah saw. lalu turun. Seperti halnya aku, beliau pergi memehuni hajatnya. Seterusnya aku menyediakan air berwudhu untuk beliau. Setelah wudhu, beliau lalu bersiap-siap untuk shalat dengan satu kain yang kedua ujungnya diikat. Aku berdiri di belakang beliau. Lalu beliau memegang telingaku agar aku menempatkan diri di sebelah kanan beliau
409 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. apabila bangun tengah malam untuk menunaikan shalat, beliau berdo`a: Ya Allah segala puji bagi-Mu. Engkau adalah cahaya langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah pemeliahara langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Tuhannya langit dan bumi serta semua yang ada padanya. Engkau adalah yang haq, janji-Mu adalah haq, firman-Mu adalah haq, peristiwa perjumpaan dengan-Mu adalah haq, surga adalah haq, neraka adalah haq, hari kiamat adalah haq. Ya Allah! Kepada-Mulah aku berserah diri. Kepada-Mulah aku beriman. Terhadap-Mulah aku bertawakkal. Kepangkuan-Mulah aku pulang. Terhadap-Mulah aku mengadu. Kepada-Mulah aku mengambil keputusan. Maka ampunilah aku, ampunilah dosa-dosaku baik yang telah lewat maupun yang akan datang, yang aku lakukan secara diam-diam maupun yang terang-terangan. Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau
410 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas'ud ra. Dari Abu Wa'il, ia berkata: Abdullah berkata: Aku shalat bersama Rasulullah saw. cukup lama sekali, sampai-sampai aku menyangka yang bukan-bukan. Aku punya pikiran buruk untuk segera duduk dan membiarkan saja yang beliau lakukan
411 - Hadits riwayat Abdullah ra. ia berkata: Dilaporkan kepada Rasulullah saw. mengenai seseorang yang tidur pada suatu malam hingga pagi. Beliau bersabda: Itulah orang yang kedua telinganya sudah dikencingi olah setan
412 - Hadits riwayat Ali bin Abu Thalib ra. ia berkata: Sesungguhnya nabi saw. pernah mendatangi Ali dan Fatimah pada suatu malam. Beliau bertanya: Tidakkah kalian akan shalat? Ali segera menjawab: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami berada di bawah kekuasaan Allah. Jika Allah berkehendak membangunkan kami, tentu Dia akan bangunkan kami. Mendengar jawaban Ali tersebut, serta merta Rasulullah saw. pergi. Kemudian sambil meninggalkan tempat dan menepuk pahanya, Ali mendengar beliau bersabda: (Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah)
413 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Setan itu akan mengikat tengkuk salah seorang kamu yang tengah tidur dengan tiga ikatan yang menyebabkan kamu menjadi tidur cukup lama sekali. Apabila seorang di antara kamu itu bangun seraya menyebut nama Allah, maka lepaslah ikatan pertama. Lalu apabila dia berwudhu, maka lepaslah ikatan yang kedua. Dan apabila diteruskan dengan shalat, maka sempurna sudah dan lepaslah ikatan yang ketiga. Sehingga dia akan merasa semangat dan bergairah sekali. Kalau tidak, maka dia akan malas sekali dan kusut hatinya
414 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra.: Dari nabi saw. beliau bersabda: Laksanakanlah shalatmu (shalat sunnat) di rumahmu, dan janganlah kamu jadikan rumahmu itu seperti kuburan
415 - Hadits riwayat Abu Musa ra.: Dari nabi saw. beliau bersabda: Perumpamaan rumah yang dipakai untuk mengingat Allah dan rumah yang tidak dipakai untuk mengingat Allah, adalah seperti perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang mati
416 - Hadits riwayat Zaid bin Tsabit ra. ia berkata: Rasulullah saw. membatasi suatu tempat dengan alas atau tikar. Lalu beliau keluar untuk shalat di situ. Beberapa orang shahabat mengamati tempat tersebut, dan lain waktu mereka datang untuk melakukan shalat di tempat beliau itu. Pada suatu malam mereka datang dalam jumlah yang sangat banyak. Rasulullah saw. lalu tidak mau keluar menemui mereka. Lantas mereka meneriakkan suaranya bahkan ada yang melempari pintu dengan batu-batu kecil. Dengan murka akhirnya Rasulullah saw. keluar juga menemui mereka. Kepada mereka beliau bersabda: Tidak bosan-bosannya kalian dengan apa yang kalian lakukan itu, Allah niscaya akan mewajibkan hal itu atas kalian. Shalatlah di rumah kalian, karena sesungguhnya sebaik-baik shalat seseorang ialah yang dilakukan di rumahnya, kecuali shalat fardhu
417 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. masuk masjid. Beliau mendapati ada seutas tali direntangkan di antara dua tiang. Beliau bertanya: Apa ini? Para shahabat menjawab: Untuk Zainab, ia hendak shalat, kalau ia merasa malas atau lemas di tengah shalat maka ia berpegangan pada tali tersebut. Rasulullah saw. bersabda: Lepaskan tali itu. Hendaklah setiap orang dari kalian shalat dengan kekuatannya sendiri. Jika dia sedang malas, atau merasa lemah, maka hendaklah dia duduk
418 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Sesungguhnya nabi saw. bersabda: Jika salah seorang kamu mengantuk dalam shalat, maka hendaklah dia tidur dahulu sampai hilang rasa kantuk itu. Sebab apabila salah seorang kamu shalat dengan mengantuk, maka bisa saja dia bermaksud berdo`a akan tetapi yang terjadi dia malah mencaci maki dirinya sendiri
419 - Hadits riwayat Aisyah ra. bahwa: Sesungguhnya nabi saw. mendengar seorang laki-laki membaca Al Qur'an tengah malam. Beliau bersabda: Semoga Allah merahmatinya. Sungguh dia telah mengingatkan aku akan ayat ini dan ayat ini hampir aku terlupa dari surat ini dan surat ini
420 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya perumpamaan orang yang hafal Al Qur'an itu seperti unta yang ditambatkan. Apabila dia menjaganya, maka unta itu akan tetap ada di tempatnya, dan apabila dia lepaskan maka ia akan lari
421 - Hadits riwayat Abdullah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Buruk sekali seseorang di antara mereka yang bilang: Aku lupa ayat ini ayat ini. Tetapi sebenarnya dia itu dilupakan. Ingatlah terus Al Qur'an, sebab sesungguhnya ia itu lebih gampang lepasnya dari manusia daripada binatang unta yang lepas dari tambatannya
422 - Hadits riwayat Abu Musa ra.: Dari nabi saw. beliau bersabda: Peliharalah Al Qur'an ini. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya. Sesungguhnya Al Qur'an itu sangat lekas lepasnya daripada unta di tambatannya
423 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra.: Dari nabi saw. beliau bersabda: Allah tidak mengizinkan sesuatu seperti yang Dia izinkan kepada nabi di mana beliau melagukan Al Qur'an
424 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada Abu Musa: Kalau engkau melihat aku saat aku mendengarkan bacaanmu kemarin, sungguh kamu telah diberi salah satu serulingnya keluarga Nabi Daud
425 - Hadits riwayat Abdullah bin Mughaffal Al Muzani ra. ia berkata: Pada tahun penaklukan (Mekah), Nabi saw. membaca surat Al Fath dalam perjalanannya di atas hewan tumpangannya. Beliau mengulang-ulangi bacaannya
426 - Hadits riwayat Abu Ishaq Al Barra' bin 'Azib ra. ia berkata: Seorang laki-laki sedang membaca surat Al Kahfi. Di sisinya ada seekor kuda yang ditambat dengan tali panjang. Tiba-tiba awan menggantung dan menutupinya, lalu berputar dan mendekat sehingga kudanya lari darinya. Saat waktu pagi tiba laki-laki itu datang menemui Nabi saw. dan menuturkan peristiwa yang dialaminya itu kepada beliau. Nabi saw. bersabda: Itu adalah ketenangan yang turun karena Al Qur'an
427 - Hadits riwayat Abu Musa Al Asy'ari ra. ia berkata: Rasulallah saw. bersabda: Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah seperti perumpamaan buah utrujah (mirip buah semangka), baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur'an adalah seperti buah korma, tidak ada baunya sama sekali namun rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur'an adalah seperti buah raihanah, baunya harum namun rasanya pahit. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an adalah seperti buah peria, tidak ada baunya sama sekali dan rasanya pahit
428 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Orang yang pandai akan Al Qur'an itu dia akan bersama para rasul yang mulia dan taat-taat. Adapun orang yang membaca Al Qur'an dengan tersendat-sendat karena kesulitan (tapi dia berkeinginan) maka dia adalah orang yang berhak mendapatkan dua pahala
429 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. bahwa: Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda kepada Ubai bin Ka'ab: Sesungguhnya Allah menyuruhku untuk membacakan (Al Qur'an) kepadamu. Ubai dengan nada agak tak percaya bertanya: Allah menyebut-nyebutku? Rasulullah saw. menjawab: Ya Allah menyebut-nyebutmu. Seketika itu Ubai menangis
430 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Bacakan Al Qur'an kepadaku. Aku bertanya: Wahai Rasulullah! Aku harus membacakan Al Qur'an kepada Anda, sedangkan kepada Andalah Al Qur'an itu diturunkan? Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku senang bila mendengarkan dari orang selainku. Aku lalu bacakan surat An Nisa'. Ketika sampai pada firman yang berbunyi: (Maka bagaimanakah "halnya orang kafir nanti", jika Kami mendatangkan seorang saksi "rasul" dari tiap-tiap ummat dan Kami mendatangkan kamu "Muhammad" sebagai saksi atas mereka itu "ummatmu"). Aku angkat kepalaku, atau secara mendadak ada seseorang berada di sampingku. Dan ketika aku angkat kepalaku, aku melihat dia mencucurkan air mata
431 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Aku berada di Himsha. Sebagian kaum berkata kepadaku: Bacakan Al Qur'an kepada kami. Aku lalu bacakan kepada mereka surat Yusuf. Lalu salah seorang dari kaum itu berkata: Demi Allah! Bukan demikian surat ini diturunkan. Aku bilang padanya: Celaka kamu. Demi Allah! Sesungguhnya aku pernah membacakannya pada Rasulullah saw. Lelaki itu akhirnya berkata kepadaku: Bagus kalau begitu
432 - Hadits riwayat Abu Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah. Barangsiapa yang membacanya pada suatu malam, maka ia akan bisa menjadi pelindung bagi dirinya
433 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Sesungghnya Rasulullah saw. mengutus seorang laki-laki untuk ikut bergabung dengan pasukan yang sedang perang. Dalam sebuah shalat di mana dia bertindak sebagai imam, dia mengakhiri bacaan dengan surat Al Ikhlas. Ketila para pasukan pulang, hal itu dilaporkan kepada Rasulullah saw. Beliau bersabda: Tanyakan saja langsung kepadanya. Mengapa dia lakukan itu? Mereka lalu bertanya kepada laki-laki tadi, dan jawabannya: Sesungguhnya ia adalah sifatnya Allah Yang Maha Pemurah. Aku memang suka sekali membacanya. Rasulullah saw. setelah mendengar jawaban itu bersabda: Beritahu dia bahwa Allah juga menyukainya
434 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Tidak ada sifat iri yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang; terhadap seseorang yang diberikan Al Qur'an dan dia bisa membacanya di waktu malam dan di waktu siang. Dan terhadap seseorang yang dikaruniai harta benda, dan dia menafkahkannya dengan baik di waktu malam dan di waktu siang
435 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada sifat iri yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap seseorang yang diberikan harta oleh Allah, dan dia bisa menggunakannya dalam urusan yang haq. Dan terhadap seseorang yang diberikan hikmah oleh Allah, dan dia bisa menggunakannya demi kebenaran dan mengajarkannya kepada orang lain
436 - Hadits riwayat Umar bin Khathab ra. ia berkata: Aku mendengar Hisyam bin Hakim bin Hizam membaca surat Al Furqan tidak seperti yang aku baca, dan yang diajarkan oleh Rasulullah saw. kepadaku. Hampir saja aku menyelanya ketika dia masih membaca. Namun aku masih dapat menahan keinginanku itu. Setelah selesai, aku menghampirinya lalu aku pegang kain sorbannya. Kemudian aku ajak dia menghadap Rasulullah saw. Aku berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya tadi aku mendengar orang ini membaca surat Al Furqan tidak seperti yang Anda bacakan kepadaku. Rasulullah saw. bersabda: Suruh dia untuk membacanya lagi. Hisyampun memenuhi permintaan Rasulullah saw. tersebut. Dia membacanya lagi seperti yang aku dengar sebelumnya. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Memang demikianlah surat itu diturunkan. Kemudian beliau menyuruhku: Bacalah. Akupun membacanya. Lalu beliau bersabda: Demikianlah surat itu diturunkan. Sesungguhnya Al Qur'an itu diturunkan atas tujuh huruf. Maka bacalah yang mudah di antaranya
437 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. bahwa: Rasulullah saw. pernah bersabda: Jibril as. pernah membacakan aku satu huruf. Aku minta supaya dia mau mengulanginya. Aku selalu minta supaya dia mau menambahnya dan dia penuhi permintaanku itu, sampai akhirnya dia berhenti pada tujuh huruf
438 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.: Dari Abu Wail ia berkata: Telah datang seorang laki-laki bernama Nahik bin Sinan kepada Abdullah seraya berkata: Wahai Abu Abdur Rahman bagaimana kamu membaca huruf ini, alif atau ya pada ayat atau Ia berkata: Lalu Abdullah berkata: Seluruh Al Qur'an sudah aku teliti kecuali yang ini. Ia berkata lagi: Sungguh aku membaca dua surat dalam satu raka`at. Kemudian Abdullah berkata: Cepat seperti membaca syair dengan cepat. Sesungguhnya banyak orang-orang yang bacaan Al Qur'annya seakan tidak melewati tulang bahunya, tapi seandainya sampai saja ke hati lalu melekat, maka akan bermanfaat. Sesungguhnya yang paling utama dalam shalat adalah rukuk dan sujud. Dan sesungguhnya aku tahu benar alasan-alasan yang membuat Rasulullah menggabungkan dua surat pada tiap raka`at. Lalu Abdullah berdiri dan selanjutnya Alqamah masuk. Kemudian dia keluar sambil berkata: Itu telah diceritakan kepadaku
439 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.: Dari Abu Ishaq ra. bahwa ia berkata: Aku melihat seseorang bertanya kepada Aswad bin Yazid, dia sedang mengajarkan Al Qur'an di masjid. Orang itu berkata: Bagaimana anda membaca ayat berikut ini: pakai huruf dal atau huruf dzal? Aswad menjawab: Pakai huruf dal. Aku mendengar Abdullah bin Mas`ud berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. membaca pakai huruf dal
440 - Hadits riwayat Alqamah ra. ia berkata: Aku tiba di Syam kemudian Abu Darda' datang menemuiku dan bertanya: Apakah ada salah seorang kamu yang membaca seperti bacaan Abdullah? Aku menjawab: Ya, ada, aku sendiri. Abu Darda' bertanya lagi: Bagaimana kamu dengar Abdullah membaca ayat ini, yaitu ayat yang berbunyi, Aku jawab: Aku mendengar Abdullah membaca, Abu Darda' berkata: Demi Allah. Begitulah bacaan Rasulullah saw. yang aku dengar, akan tetapi mereka tidak menginginkan kalau aku membaca, namun aku tidak perhatikan mereka
441 - Hadits riwayat Umar bin Khathab ra. bahwa: Rasulullah saw. melarang shalat sesudah Shubuh hingga terbitnya matahari, dan sesudah Ashar hingga terbenamnya matahari
442 - Hadits riwayat Abu Sa`id Al Khudri ra. bahwa: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada shalat setelah shalat Ashar hingga terbenam matahari. Dan tidak ada shalat sesudah shalat Shubuh hingga terbit matahari
443 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah salah seorang dari kamu menuntut untuk melakukan shalat katika matahari terbit dan juga ketika matahari terbenam
444 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila ujung matahari telah kelihatan, maka tangguhkanlah shalat hingga ia sudah bersinar terang. Dan apabila ujung matahari sudah terbenam, maka juga tangguhkanlah shalat hingga ia benar-benar terbenam
445 - Hadits riwayat Ummu Salamah ra.: Dari Kuraib bahwa: Abdullah bin Abbas ra. dan Abdurrahman bin Azhar dan Miswar bin Makhramah menyuruhnya untuk menemui Aisyah isteri Nabi saw. Mereka berkata: Sampaikan salam kami semua kepadanya dan tanyakan kepadanya mengenai dua raka`at shalat sesudah Ashar. Katakan pula kepadanya, bahwa kami mendengar khabar kalau dia juga melakukan dua raka`at sesudah Ashar tersebut. Padahal yang kami dengar, Rasulallah saw. melarang kami melakukannya. Kata Ibnu Abbas: Waktu itu aku bersama Umar bin Khathab segera beranjak meninggalkan tempat untuk menjauh. Kemudian cerita Kuraib: Aku lalu menemui Aisyah dan menyampaikan apa yang mereka pesankan padaku. Aisyah menjawab: Tanyakan saja kepada Ummu Salamah Aku lalu pulang menemui orang-orang yang menyuruhku tadi dan aku beritahu apa jawaban Aisyah. Mereka kemudian menyuruhku kembali untuk menemui Ummu Salamah untuk menanyakan hal yang sama. Ummu Salamah menjawab: Aku memang pernah mendengar Rasulullah saw. melarangnya. Namun kemudian aku juga pernah melihat beliau melakukannya. Waktu itu beliau baru selesai melakukan shalat Ashar. Lalu beliau masuk ke rumah yang pada saat itu aku sedang bersama beberapa wanita dari bani Haram golongan Anshar. Beliau lalu melakukan shalat dua raka`at tersebut. Aku lalu menyuruh seorang jariyah untuk berdiri di samping beliau untuk menanyakan dua raka`at yang beliau lakukan itu, padahal beliau pernah melarangnya. Tetapi aku sudah pesankan kepada jariyah yang aku suruh tadi, kalau beliau memberikan isyarat dengan tangannya maka tunggulah. Jariyah itupun melaksanakan perintahku, dan ternyata beliau memang memberikan isyarat dengan tangannya. Maka iapun bersabar. Baru ketika selesai, beliau bersabda: Wahai puteri Abu Umayyah. Kamu tentu akan menanyakan mengenai dua raka`at sesudah Ashar yang aku lakukan tadi. Ketahuilah, sesungguhnya tadi beberapa orang dari Suku Abdul Qais datang kepadaku mengurus kaumnya yang masuk Islam, sehingga aku terlambat melakukan dua raka`at sesudah shalat Zhuhur. Maka itu tadi adalah dua raka`at yang belum sempat aku lakukan itu
446 - Hadits riwayat Aisyah ra.: Dari Abu Salamah ra. Ia bertanya kepada Aisyah ra. mengenai shalat dua raka`at yang dilakukan Rasulullah saw. sesudah shalat Ashar. Aisyah menjawab: Itu sebetulunya adalah dua raka`at sebelum Ashar yang tidak sempat beliau kerjakan karena kesibukannya atau karena lupa, lalu beliau lakukan sesudah Ashar. Kemudian hal itu beliau tetapkan, karena kebiasaan beliau jika shalat lalu ditetapkannya
447 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Dahulu pada masa Rasulullah saw. kami pernah melakukan shalat dua raka`at ketika matahari terbenam, tepatnya sebelum shalat Maghrib. Aku lalu bertanya lagi kepada Anas: Apakah Rasulullah saw. pernah melakukannya? Anas menjawab: Beliau pernah melihat kami melakukannya, tapi beliau tidak menyuruh kami dan juga tidak melarang
448 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Aku sedang berada di Madinah. Begitu mu'adzin mengumandangkan adzan untuk shalat Maghrib, orang-orang sama bergegas untuk melakukan shalat dua raka`at. Sampai-sampai ada seorang lelaki asing yang masuk masjid, dia mengira bahwa shalat Maghrib telah dimulai karena hampir semua orang yang saat itu berada di masjid melakukannya
449 - Hadits riwayat Abdullah bin Mughaffal Al Muzani ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Antara setiap adzan dan iqamat itu ada shalat bagi orang yang mau. Beliau mengulangi sabdanya tersebut sampai tiga kali
450 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. melakukan shalat khauf sebanyak satu raka`at dengan salah satu kelompok, sementara kelompok yang lain tengah menghadap musuh. Kemudian mereka giliran menempati tempat teman-temannya yang gantian menghadap musuh. Lalu datanglah mereka dan beliau shalat bersama mereka satu raka`at. Kemudian beliau salam. Dan selanjutnya mereka meneruskan yang satu raka`at
451 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: Suatu ketika aku turut melakukan shalat khauf bersama Rasulullah saw. Kami berbaris menjadi dua baris. Satu baris berada di belakang Rasulullah saw. sedang musuh berada di antara kami dan kiblat. Ketika nabi saw. takbir kami semua ikut takbir. Kemudian beliau rukuk dan kami semuapun ikut rukuk. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari rukuk kamipun melakukan hal yang sama. Kemudian beliau turun untuk sujud bersama barisan yang ada di samping beliau. Sementara itu barisan yang di belakang tetap berdiri menjaga musuh. Ketika nabi saw. selesai sujud, dan barisan yang di sampingnya (yang tepat dibelakangnya) berdiri, maka barisan yang di belakangnya lagi tadi turun untuk melakukan sujud lalu mereka berdiri. Lalu barisan yang di belakang maju, dan barisan yang di depan mundur. Kemudian Nabi saw. rukuk dan kami semua ikut rukuk. Kemudian Nabi mengangkat kepalanya, kamipun mengikutinya. Sementara barisan yang tadi berada di belakang ikut turun sujud bersama beliau, barisan yang satunya lagi tetap berdiri menjaga musuh. Ketika Nabi saw. selesai sujud bersama barisan yang tepat di belakangnya, maka barisan yang di belakangnya lagipun turun untuk sujud. Setelah mereka selesai sujud, Nabi saw. lalu salam, dan kami semuapun ikut salam. Jabir berkata: Seperti yang biasa dilakukan oleh para pasukan pengawal terhadap para pemimpin mereka
452 - Hadits riwayat Sahl bin Abu Hatsmah ra. bahwa: Rasulullah saw. melakukan shalat khauf bersama shahabat-shahabatnya. Beliau membariskan menjadi dua barisan. Bersama barisan pertama beliau melakukan shalat satu raka`at. Kemudian beliau berdiri dan terus berdiri sampai barisan yang ada di belakangnya lagi melakukan satu raka`at pula. Kemudian mereka maju, dan barisan yang tadi ada di depan mundur ke belakang. Lalu bersama mereka beliau shalat satu raka`at. Kemudian duduk sambil menunggu barisan yang satunya lagi menyelesaikan satu raka`at. Kemudian beliau salam
453 - Hadits riwayat Jabir ra. ia berkata: Aku ikut bersama Rasulallah saw. dalam pertempuran Dzaat Ar riqa'. Suatu saat kami berada di dekat sebuah pohon yang cukup rindang sekali. Aku persilahkan beliau beristirahat di bawahnya. Lalu datanglah seorang laki-laki dari kaum musyrik. Pada waktu itu pedang Rasulullah saw. digantungkan di atas pohon. Laki-laki itu lalu mengambil pedang nabi saw. dan menghunusnya. Kemudian dia bertanya kepada Rasulullah saw: Apakah kamu takut kepadaku? Beliau menjawab: Tidak. Laki-laki itu bertanya: Siapa yang menghalangi aku dari kamu? Beliau menjawab: Allahlah yang akan menghalangi kamu dariku. Pada saat itu para shahabat Rasulullah berhasil menggertak laki-laki tersebut, sehingga akhirnya dia mengembalikan pedang beliau itu ke tempatnya semula. Setelah itu terdengar suara adzan shalat. Beliau lalu melakukan shalat dua raka`at bersama satu kelompok kemudian mereka mundur. Lalu beliau melakukan shalat dua raka`at lagi bersama kelompok lainnya. Jadi Rasulullah saw. melakukan shalat empat raka`at, sementara para shahabat hanya dua raka`at
454 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bila salah seorang di antara kalian hendak melakukan shalat Jum`at, maka hendaknya dia mandi
455 - Hadits riwayat Umar bin Khathab ra. bahwa: Rasulullah saw. menyuruh mandi
456 - Hadits riwayat Umar bin Khatab ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Bila salah seorang di antara kalian hendak melakukan shalat Jum`at, maka hendaklah dia mandi
457 - Hadits riwayat Abu Said Al Khudriy ra. bahwa: Rasulullah saw. bersabda: Mandi pada hari Jum`at adalah wajib bagi setiap orang yang baligh (dewasa)
458 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Biasanya kaum muslimin datang untuk melaksanakan shalat Jum`at dari rumah-rumah mereka di sekitar Madinah dengan memakai mantel. Debu-debupun mengenai mereka, sampai mengeluarkan bau tubuh. Lalu seseorang di antara mereka mendatangi Rasulullah saw. yang berada di dekatku. Rasulullah saw. bersabda: Sepatutnya kalian mandi demi menyambut hari ini
459 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. bahwa: Beliau pernah menyebutkan sabda Nabi saw. mengenai masalah mandi pada hari Jum`at
460 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw. beliau bersabda: Hak Allah atas setiap muslim adalah mandi setiap tujuh hari, membasuh kepala dan tubuhnya
461 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. bahwa: Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja mandi pada hari Jum`at seperti mandi jinabat, berangkat awal (ke mesjid), maka ia mendapat pahala seperti pahala berkurban seekor unta gemuk. Siapa saja berangkat pada waktu kedua, maka ia mendapat pahala seperti pahala berkurban seekor sapi. Siapa saja berangkat pada waktu ketiga, maka ia mendapat pahala seperti pahala berkurban seekor kambing bertanduk. Siapa saja berangkat pada waktu keempat, maka ia mendapat pahala seperti pahala menyembelih seekor ayam. Dan barangsiapa berangkat pada waktu kelima, maka ia mendapat pahala seperti pahala bersedekah sebutir telur. Dan bila imam (khatib) telah keluar (maksudnya, naik mimbar), para malaikat hadir mendengarkan zikir, khutbah (maksudnya, mereka tidak lagi mencatat orang yang datang ke masjid setelah khutbah di mulai)
462 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. bahwa: Rasulullah saw. bersabda: Bila kamu berkata kepada temanmu, -Diam!- di hari Jum`at pada saat imam berkhutbah, maka kamu benar-benar berbicara sia-sia
463 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. bahwa: Rasulullah saw. menyinggung tentang hari Jum`at, beliau bersabda: Di hari Jum`at itu ada suatu waktu, di mana bila seorang muslim shalat dan meminta sesuatu tepat pada saat itu, pasti Allah mengabulkannya
464 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kita adalah orang-orang terakhir, tetapi kita orang-orang yang lebih dahulu di hari kiamat nanti. Kita terakhir karena setiap umat diberi kitab sebelum kita, sedangkan kita diberi kitab sesudah mereka. Kemudian, hari ini adalah hari yang telah ditentukan Allah untuk kita. Allah memberi petunjuk kepada kita terhadap hari tersebut, sedangkan orang lain mengikuti kita, besok orang-orang Yahudi dan lusa orang-orang Nasrani
465 - Hadits riwayat Sahal ra. ia berkata: Kami tidak pernah tidur atau makan di waktu siang, kecuali setelah melaksanakan shalat Jum`at
466 - Hadits riwayat Salamah bin Akwa ra.. ia berkata: Kami dulu melakukan shalat Jum`at bersama Rasulullah saw. pada saat matahari telah condong (ke arah barat) kemudian pulang, berjalan sambil meniti tempat teduh
467 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. selalu berkhutbah Jum`at dalam posisi berdiri, kemudian duduk, dan berdiri lagi, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum muslimin saat ini
468 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. bahwa: Pada hari Jum`at ketika Nabi saw. sedang berdiri menyampaikan khutbah, datang kafilah dari Syam. Kaum muslimin yang saat itu sedang mendengarkan khutbah Nabi berhambur keluar menuju kafilah tersebut, sehingga hanya dua belas orang yang tetap (berada dalam masjid). Lalu turunlah ayat yang terdapat dalam surat Al Jumu`ah ini: (Bila mereka melihat perdagangan "bisnis" atau permainan, mereka bubar demi hal tersebut, meninggalkanmu yang sedang berdiri "berkhutbah")
469 - Hadits riwayat Ya`la bin Umayah ra.: Dari Shafwan bin Ya`la dari ayahnya, ia mendengar Nabi saw. membaca ayat Al Qur'an di atas mimbar (Dan mereka menyeru: Wahai Malik)
470 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. ia berkata: Ketika Nabi saw. sedang berdiri (berkhutbah) di hari Jum`at, datang seseorang (untuk ikut melaksanakan shalat Jum`at). Rasulullah saw. bertanya kepada orang itu: Hai fulan! Apakah kamu sudah melakukan shalat (tahiyyat masjid)? Orang itu menjawab: Belum. Lalu sabda Rasul: Bangun dan shalatlah
471 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. bahwa: Dalam shalat Shubuh di hari Jum`at Nabi saw. membaca: dan
472 - Hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud ra. bahwa: Setelah ia mengerjakan shalat Jum`at dia pulang dan mengerjakan shalat dua raka`at di rumah. Kemudian dia berkata: Dulu Rasulullah saw. berbuat demikian
473 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: Aku pernah mengikuti shalat Hari Raya Fitri bersama Nabi saw. Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka semua melakukan shalat Ied terlebih dahulu. Setelah itu khutbah. Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw. turun, aku nampaknya melihat beliau memberi isyarat mempersilakan kaum pria duduk. Kemudian beliau berjalan diantara mereka, menuju tempat para wanita dengan disertai Bilal. Lalu beliau membaca: (Hai Nabi, apabila para wanita yang beriman mendatangimu untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan Allah). Beliau membaca ayat ini hingga akhir. Lalu beliau bertanya: Apakah kalian juga berjanji setia demikian? Seorang wanita satu-satunya dari antara wanita lain menjawab tegas: Ya, wahai Nabi Allah! Saat itu tidak diketahui siapa wanita tersebut. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Bersedekahlah kalian! Bilal membentangkan pakaiannya seraya berkata: Marilah, demi bapak ibuku sebagai tebusan kalian! Merekapun segera melemparkan gelang dan cincin ke dalam pakaian Bilal
474 - Hadits riwayat Jabir bin Abdullah ra. bahwa: Nabi saw. pernah melaksanakan shalat hari raya Fitri. Beliau memulai dengan shalat terlebih dahulu. Sesudah itu beliau berkhutbah kepada kaum muslimin. Selesai khutbah Nabi saw. turun dan mendatangi kaum wanita. Beliau mengingatkan mereka sambil berpegangan pada tangan Bilal. Lalu Bilal membentangkan pakaiannya dan para wanita memberikan sedekah
475 - Hadits riwayat Ibnu Abbas dan Jabir bin Abdullah Al Anshari ra.: Dari Ibnu Juraij, ia berkata: Atha' telah membawa kabar kepadaku dari Ibnu Abbas dari Jabir bin Abdullah Al Anshari, mereka berkata: Tidak ada adzan bagi shalat hari raya Fitri atau Adha. Kemudian aku bertanya kepadanya tentang itu, lalu Jabir bin Abdullah Al Anshari memberitahukan kepadaku bahwa tidak ada adzan untuk shalat hari raya fitri, baik ketika imam keluar (menaiki mimbar) maupun sesudahnya. Juga tidak ada iqamat, seruan atau apapun. Pada saat itu tidak ada adzan atau iqamat
476 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra. bahwa: Nabi saw. Abu Bakar dan Umar semua melakukan shalat Ied (Fitri dan Adha) sebelum khutbah
477 - Hadits riwayat Abu Said Al Khudriy ra. bahwa: Rasulullah saw. selalu keluar pada hari raya Adha dan hari raya Fitri. Beliau memulai dengan shalat. Setelah menyelesaikan shalat dan salam beliau berdiri menghadap kaum muslimin yang duduk di tempat shalat mereka masing-masing. Jika beliau mempunyai keperluan yang perlu disampaikan, beliau akan tuturkan hal itu kepada kaum muslimin. Atau ada keperluan lain, maka beliau memerintahkannya kepada kaum muslimin. Beliau pernah bersabda (dalam salah satu khutbahnya di hari raya): Bersedekahlah kalian! bersedekahlah! Bersedekahlah! Dan ternyata mayoritas yang memberikan sedekah adalah kaum wanita. Setelah itu beliau berlalu
478 - Hadits riwayat Ummi Athiyyah ra. ia berkata: Nabi saw. memerintahkan kami untuk memperbolehkan keluar para budak perempuan dan gadis-gadis pingitan. Beliau juga memerintahkan para wanita yang sedang haid agar menjauhi tempat shalat kaum muslimin
479 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Abu Bakar pernah datang ke rumahku ketika dua orang gadis Anshar berada di dekatku. Mereka sedang mendendangkan syair-syair yang sering diucapkan orang-orang Anshar pada hari Bu'ats (hari peperangan antara kabilah Aus dan Khazraj). Aisyah berkata: Sebenarnya mereka berdua bukanlah penyanyi. Abu Bakar berkomentar: Apakah ada nyanyian setan di rumah Rasulullah saw. Hal itu terjadi pada hari Ied. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Hai Abu Bakar, sesungguhnya setiap kaum itu mempunyai hari raya, dan ini adalah hari raya kita
480 - Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata: Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain-main dengan tombak-tombak mereka di hadapan Rasulullah saw. Umar bin Khathab datang. Dia mengambil beberapa kerikil untuk melempari mereka, tetapi Rasulullah saw. mencegahnya: Hai Umar biarkan mereka!
481 - Hadits riwayat Abdullah bin Zaid Al Maziniy ra. ia berkata: Rasulullah saw. keluar menuju tempat shalat untuk mengerjakan shalat istisqa' (permohonan hujan). Beliau memindahkan selendangnya (rida') ketika menghadap kiblat
482 - Hadits riwayat Anas ra. ia berkata: Aku melihat Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya saat berdo`a hingga nampak putih ketiaknya
483 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. bahwa: Seorang lelaki memasuki masjid pada hari Jum`at, dari pintu yang searah dengan Darul Qadha' (semula rumah Umar bin Al Khathab). Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang berdiri berkhutbah. Lelaki tersebut menghadap Rasulullah saw. sambil berdiri, lalu berkata: Ya Rasulullah! Harta benda (ternak) telah mati dan jalan-jalan terputus. Oleh karena itu, berdo`alah kepada Allah, agar Dia berkenan menurunkan hujan. Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya dan berdo`a: (Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami). Kata Anas: Tidak, demi Allah! Saat itu kami tidak melihat di langit ada mendung atau gumpalan awan. Antara kami dan gunung tidak terdapat rumah atau perkampungan (yang bisa menghalangi pandangan kami untuk melihat tanda-tanda hujan). Tiba-tiba dari balik gunung muncul mega mendung bagaikan perisai. Ketika telah berada di tengah langit mega itu menebar dan lalu menurunkan hujan. Tidak, demi Allah! Kami tidak melihat matahari sedikitpun pada hari Jum`at berikutnya. Kemudian kata Anas lagi: Pada Jum`at berikutnya seseorang datang dari pintu yang telah di sebut di atas ketika Rasulullah saw. sedang berkhutbah. Orang itu menghadap beliau sambil berdiri dan berkata: Ya Rasulullah! harta-harta (ternak) mati dan jalan-jalan terputus! (karena hujan terus menerus). Oleh sebab itu, berdo`alah agar Allah berkenan menghentikannya. Rasulullah saw. mengangkat tangannya dan berdo`a, (Ya Allah! Di sekitar kami dan jangan di atas kami. Ya Allah! Di atas gunung-gunung dan bukit-bukit, di pusat-pusat lembah dan tempat tumbuh pepohonan). Hujanpun reda dan kami dapat keluar, berjalan di bawah sinar matahari
484 - Hadits riwayat Aisyah ra. isteri Nabi saw. ia berkata: Bila hari berangin atau mendung wajah Rasulullah saw. tampak gelisah. Dan bila hujan telah turun wajah beliau menjadi berseri dan hilanglah kegelisahan itu. Aisyah berkata: Aku menanyakan hal itu kepada beliau. Beliau jawab: Aku sangat khawatir hujan itu akan menjadi adzab yang menimpa ummatku. Jika melihat hujan turun beliau berkata: Rahmat
485 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Aku telah ditolong dengan angin timur dan kaum 'Aad telah dihancurkan dengan angin barat
486 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Pada masa Rasulullah pernah terjadi gerhana matahari. Saat itu Rasulullah melakukan shalat, beliau berdiri dan ruku' lama, lalu mengangkat kepala dan berdiri lama lagi, namun tidak selama berdiri pertama. Kemudian beliau ruku' lama sekali, namun tidak selama ruku' pertama. Selanjutnya beliau sujud. Kemudian berdiri lama, namun tidak selama berdiri pertama, ruku' cukup lama, namun tidak selama ruku' pertama, mengangkat kepala, lalu berdiri lama (namun tidak selama berdiri pertama), ruku' cukup lama (namun tidak selama yang pertama), lalu sujud, dan selesai. Ketika shalat usai matahari sudah nampak sempurna kembali. Beliau berkhutbah dihadapan kaum muslimin, memuji Allah dan menyanjungNya, dan bersabda: Sesungguhnya matahari dan rembulan itu termasuk tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Oleh sebab itu, jika kalian melihat keduanya gerhana, maka bertakbirlah, berdo`alah kepada Allah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah! Hai ummat Muhammad! Tak seorangpun lebih cemburu (prihatin) daripada Allah, bila hambanya -baik lelaki maupun perempuan- berbuat zina. Hai ummat Muhammad! Demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang kuketahui, tentu kalian banyak menangis dan sedikit tertawa. lngatlah! Bukankah aku telah menyampaikan
487 - Hadits riwayat Ibnu Abbas ra. Dari Nabi saw. bahwa beliau melaksanakan shalat empat raka`at, dalan dua raka`at dan empat sujud
488 - Hadits riwayat Asma' ra. Dari Fathimah dari Asma', ia berkata: Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari. Aku datang menemui Aisyah yang ketika itu sedang shalat dan bertanya: Kenapa orang-orang pada melakukan shalat? Aisyah memberi isyarat dengan kepalanya ke arah langit. Aku bertanya lagi: Tanda kebesaran Allah? Aisyah menjawab: Ya. Rasulullah saw. berdiri lama sekali (dalam shalat) hingga kepalaku pusing, lalu aku ambil qirbah (tempat air dari kulit), meletakkannya di sampingku. Aku siram kepala atau wajahku dengan air. Ketika selesai shalat matahari telah muncul kembali. Kemudian Rasulullah saw. berkhutbah kepada kaum muslimin. Beliau memuji dan menyanjung Allah. Lalu bersabda: Amma Ba'du. Apa yang belum pernah aku lihat, telah dapat kulihat di tempatku ini, termasuk surga dan neraka. Telah diwahyukan kepadaku, bahwa kalian akan menerima ujian dalam kubur yang hampir menyerupai fitnah atau seperti fitnah Al Masih Dajjal, aku tidak tahu apa ia sebenarnya. Asma' melanjutkan: Seseorang di antara kalian didatangkan dan ditanya: Apa yang engkau ketahui tentang orang ini (maksudnya Rasulullah saw.)? Orang yang beriman akan menjawab: Dia adalah Muhammad utusan Allah, yang datang kepada kami dengan membawa bukti dan petunjuk. Lalu kami menyambut dan mematuhinya. (Itu dikatakannya sebanyak tiga kali). kemudian kepadanya dikatakan: Benar! Kami memang tahu bahwa kamu beriman kepadanya. Tidurlah baik-baik! Sedangkan orang munafik atau ragu-ragu akan menjawab: Aku tidak tahu. Aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu lalu kuikuti saja berkata seperti itu
489 - Hadits riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra. ia berkata: Tatkala gerhana matahari terjadi di masa Rasul saw. diserukan, Rasulullah saw. melakukan dua kali ruku' dalam satu raka`at. Kemudian berdiri lagi dan melakukan dua kali ruku' dalam satu raka`at. (Selesai shalat) matahari kembali sempurna
490 - Hadits riwayat Abu Mas`ud Al Anshari ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya (saat gerhana) digunakan oleh Allah untuk menakuti para hamba-Nya. Keduanya tidaklah terjadi gerhana lantaran kematian seseorang. Karena itu bila kalian melihatnya, lakukanlah shalat dan berdo`alah kepada Allah sampai hal yang menakutkan itu hilang
491 - Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Tatkala terjadi gerhana matahari di masa Rasul saw. beliau bangkit terkejut dan menuju masjid (khawatir hari kiamat tiba). Beliau melakukan shalat dengan berdiri, ruku' dan sujud lama (sepengetahuanku mengenai shalat beliau). Selesai shalat beliau bersabda: Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kebesaran yang dikirimkan oleh Allah, kejadian ini bukan dikarenakan oleh kematian atau kelahiran seseorang, tetapi Allah yang mengirimkannya untuk menakuti para hambaNya. Oleh sebab itu, bila kalian melihatnya, maka segeralah ingat kepada-Nya, berdo`a memohon ampun kepadanya
492 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia bercerita tentang yang didengarnya dari Rasulullah saw: Beliau bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan tidaklah gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi keduanya adalah termasuk tanda kebesaran Allah. Jadi, apabila kalian melihatnya, kerjakanlah shalat
493 - Hadits riwayat Al Mughirah bin Syu'bah ra. ia berkata: Pada masa Rasulullah saw. pernah terjadi gerhana matahari di hari kematian Ibrahim. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak gerhana disebabkan kematian atau kelahiran seseorang. Oleh sebab itu, apabila kalian melihatnya, maka berdo`alah kepada Allah dan tunaikan shalat hingga gerhana selesai
494 - Hadits riwayat Usamah bin Zaid ra. ia berkata: Kami sedang berada di dekat Rasulullah saw. ketika seorang di antara puteri beliau menyuruh seseorang memanggil beliau dan memberi kabar bahwa anak dari puteri beliau itu sedang menghadapi maut, Rasulullah saw. bersabda kepada utusan tersebut: Kembalilah dan katakan, bahwa sesungguhnya apa yang Allah ambil dan berikan adalah milik-Nya semata. Segala sesuatu di sisi-Nya adalah dengan batas waktu tertentu. Suruhlah dia untuk bersabar dan mengharap pahala. Utusan itu kembali dan berkata: Dia berjanji akan memenuhi pesan-pesan itu. Lalu Nabi saw. berdiri diikuti oleh Sa`ad bin Ubadah dan Muadz bin Jabal. Akupun (Usamah bin Zaid) ikut berangkat bersama mereka. Kepada Rasulullah saw. diserahkan anak (dari puteri beliau) yang jiwanya bergerak-gerak seakan-akan berada dalam qirbah (tempat air) yang lusuh. Kedua mata Rasulullah saw. menitikkan air mata. Melihat itu Sa`ad bertanya: Apa artinya air mata itu, ya Rasulullah? Rasulullah saw. bersabda: lni adalah rahmat (kasih sayang) yang diletakkan oleh Allah di hati para hamba-Nya. Sesungguhnya Allah mengasihi para hamba-Nya yang pengasih
495 - Hadits riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Sa`ad bin Ubadah mengalami sakit keras, lalu Rasulullah saw. menjenguknya bersama Abdurrahman bin Auf, Sa`ad bin Abi Waqqash dan Abdullah bin Mas`ud. Ketika tiba beliau melihatnya dalam keadaan tak sadarkan diri. Rasulullah saw. bertanya: Apakah dia telah meninggal dunia? Orang-orang yang hadir di situ menjawab: Belum, ya Rasulullah. Kemudian Rasulullah saw. menangis. Mereka (para sahabat) ikut menangis. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Tidakkah kalian mendengar, bahwa sesungguhnya Allah tidak menyiksa sebab air mata dan tidak pula sebab kesedihan hati. Tetapi, Dia menyiksa atau mengasihi sebab ini (beliau menunjuk ke lisan beliau)
496 - Hadits riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sabar itu pada cobaan pertama
497 - Hadits riwayat Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya mayit dapat disiksa karena tangis ratapan keluarganya
498 - Hadits riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Ubaidillah bin Mulaikah ia berkata: Aku sedang duduk di samping Ibnu Umar menanti jenazah Ummi Aban binti Usman. Di sana juga ada Amru bin Utsman. Kemudian Ibnu Abbas datang dituntun oleh seseorang yang menunjukkan tempat Ibnu Umar. Ibnubnu Abbas datang dan duduk di sampingku. Aku berada di tengah-tengah antara Ibnu Umar dan Ibnu Abbas. Tiba-tiba terdengar suara dari rumah. Lalu Ibnu Umar berkata: Nampaknya dia berusaha menghalangi Amru untuk berdiri guna melarang mereka. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya mayit itu dapat disiksa karena tangis ratapan keluarganya. Ia berkata: Abdullah menjadikannya umum (setelah sebelumnya adalah untuk keadaan khusus). Ibnu Abbas berkata: Kami sedang mengiringi Amirul mukminin Umar bin Khathab. Ketika kami tiba di Baidak, tiba-tiba ada seseorang yang berteduh di bawah sebatang pohon. Amirul mukminin berkata kepadaku: Pergi dan lihat siapa orang itu! Akupun pergi, ternyata orang itu Shuhaib. Aku kembali kepada Umar dan berkata: Engkau menyuruhku untuk melihat siapa orang itu. Dia adalah Shuhaib. Umar berkata: Suruh dia ikut bersama kita! Aku berkata: Jika dia bersama keluarganya? Umar berkata: Walaupun bersama keluarganya. Atau mungkin Ayyub berkata: Suruhlah dia untuk menemuiku. Tidak lama setelah kami datang Amirul mukminin terkena musibah. Shuhaib datang menemuinya sambil meratap: Aduh saudaraku! Aduh temanku! Umar berkata: Tidakkah engkau tahu (atau tidakkah engkau mendengar) Ayyub berkata: Belum tahukah engkau atau Belum mendengarkah engkau. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangis ratapan keluarganya. Adapun Abdullah ia menjadikannya umum, adapun Umar ia berkata: Pada keadaan tertentu. Maka aku (Abdullah bin Ubaidillah bin Mulaikah) berdiri dan menemui Aisyah dan bercerita kepadanya apa yang dikatakan oleh Ibnu Umar Aisyah berkata: Tidak, demi Allah! Rasulullah saw. sama sekali tidak bersabda: Sesungguhnya mayit akan disiksa sebab tangis seseorang. Tetapi beliau bersabda: Sesungguhnya orang kafir itu ditambah siksanya oleh Allah sebab tangis keluarganya (Sungguh, Allah adalah Dzat yang membuat tertawa dan membuat menangis). (Dan seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain)
499 - Diriwayatkan Al Mughirah bin Syu'bah ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Siapa saja yang diratapi, akan disiksa pada hari kiamat nanti karena apa yang diratapkan kepadanya
500 - Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Ketika Berita gugurnya Ibnu Haritsah, Ja'far bin Abu Thalib dan Abdullah bin Rawahah. Rasulullah saw. duduk bersedih hati. Aku (Aisyah) melihat dari celah pintu. Lalu datang seseorang mengabarkan kepada Rasulullah saw. tentang isteri-isteri Ja'far, orang itu menceritakan tangis isteri-isteri Ja'far. Mendengar itu Rasulullah saw. menyuruh orang tersebut untuk melarangnya. Diapun pergi, lalu kembali lagi, menuturkan bahwa isteri-isterinya tidak mau menurut. Rasulullah saw. menyuruhnya lagi agar melarang isteri-isteri Ja'far meratap. Diapun pergi menuju isteri-isteri Ja'far lalu kembali lagi kepada Rasulullah, sambil berkata: Demi Allah, mereka keras kepala, ya Rasulullah. Aisyah menyangka, bahwa Rasulullah saw. bersabda: Pergilah dan jejalkanlah debu tanah ke mulut mereka! Aisyah berkata: Aku berkata: Mudah-mudahan Allah menghinakanmu! Engkau tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah saw. dan engkau tidak mau meninggalkan Rasulullah saw. bebas dari beban
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar